Halo Sobat Seratus.

Tanggal 28 Oktober merupakan tanggal yang sangat sakral bagi para pemuda di Indonesia. Pada tanggal itu tahun 1928, para pemuda berikrar untuk bertanah air dan bertumpah darah yang satu yaitu Indonesia.

Sumpah Pemuda ini diikrarkan di rumah pondokan pelajar jalan Kramat Raya no 106, yang sekarang  telah menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Tentu ada cerita yang panjang sehingga terselenggaranya Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Sakti ini. Cerita tersebut dapat Sobat Seratus baca di sini.

Pada tulisan kali ini kita akan berkenalan dengan organisasi-organisasi kepemudaan yang berperan dalam terlaksanaanya Kongress Pemuda kedua ini.

Organisasi-organisasi ini antara lain:

1. Jong Java

Jong Java didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo pada tahun 1915 dengan nama Tri Koro Darmo. Organisasi ini didirikan karena sifat yang eksklusif dari Boedi Utomo bagi kalangan tertentu.

Kemudian untuk merangkul pelajar Sunda, Madura dan Bali, pada 12 Juni 1918 nama Tri Koro Darmo diubah menjadi Jong Java. Bahkan pada tahun 1921 ada upaya untuk melebur Jong Java dengan Jong Sumatera akan tetapi usaha ini mengalami kegagalan.

Organisasi ini akhirnya bubar pasca kongress Pemuda Kedua, untuk bergabung dan melebur bersama dengan organisasi-organisasi kepemudaan yang lain.

2. Jong Sumatranen Bond

Organisasi Pemuda Sumatra ini didirikan oleh para pelajar Sumatera perantauan pada tanggal 9 Desember 1917 dengan tujuan mengikat persaudaraan antar pelajar dari Sumatra, melatih kepemimpinan dan membangkitkan kecintaan terhadap budaya Sumatra.

Dari organisasi inilah lahir tokoh-tokoh pergerakan Pemuda semisal Mohammad Yamin, Muhammad Hatta, Sutan Takdir Alisjahbana dan Bahder Johan.

JSB merupakan salah satu organisasi pemuda yang memiliki media massa sendiri.

3. Perhimpunan Indonesia

Organisasi ini adalah organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia yang sedang belajar di Belanda. Organisasi ini berdiri pada tanggal 22 Desember 1908 yang di gagas oleh Sutan Kasayangan Soripada.

Semangat keindonesiaan yang semakin tinggi membuat para pelajar Indonesia ini mengubah namanya dari Indische Vereeniging menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1922.

Dalam Kongressnya 1 Maret 1924, Nazir Datoek Pamoentjak menyatakan bahwa hanya persatuan Indonesia yang mampu melawan penjajahan, dan sikap non kooperasi harus menjadi basis perjuangan rakyat Indonesia.

4. Pemuda Kaum Betawi

Sampai tahun 1926 tidak ada satupun wadah untuk bernaung bagi para pemuda Betawi. Karenanya para pemuda Betawi ‘banyak nyang keluar’ dari Jong Java untuk membentuk wadah sendiri.

Pemuda Kaum Betawi berdiri satu tahun kemudian dengan ketuanya Muhammad Thabrani.

Namun demikian, walaupun  organisasi ini menyandang nama Pemuda Kaum Betawi akan tetapi tidak sedikit anggotanya yang bukan Betawi asli. Organisasi ini terbuka untuk semua pemuda Indonesia.

5. Jong Islamienten Bond

Jong Islamienten Bond lahir karena pro dan kontra atas Sjamsoeridjal(Sam) pada kongres tahun 1924. Saat itu Sam mengusulkan agar Jong Java mengizinkan anggotanya yang sudahn di atas 18 tahun untuk terlibat dalam kegiatan politik. Selain itu juga dia mengusulkan diadakannya kursus agama Islam bagi anggotanya, mengingat agama tersebut dianut oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

Karenanya demi keutuhan Jong Java, Sam mengundurkan diri dan mendirikan Jong Islamienten Bond.

JIB akhirnya berdiri pada 1 Januari 1925 dengan Sam sebagai ketuanya yang pertama. Tokoh lain dari organisasi ini adalah H Agus Salin sebagai penasehat.

Dari paparan di atas jelas bahwa pergerakan Pemuda merupakan salah satu pilar penting bagi perjuangan Bangsa. Terutama dalam hal ini adalah dalam memperekatkan persatuan dan kesatuan Bangsa.

Selamat Hari Sumpah Pemuda