It's Science Time. Halo Sobat100 kembali tim100 menyapa kalian semua. Hari ini 14 Maret adalah hari spesial bagi dunia sains terutama Fisika, karena tepatnya 138 tahun yang lalu lahir seorang jenius asal Jerman yang mengubah cara pandang alam semesta. Ya, dialah Albert Einstein, Sang Jenius Pencetus Teori Relativitas. Mau tahu bagaimana kehidupan Mr. Einstein ? Berikut terjemahan bebas yang dihimpun dari en.wikipedia.org.
Masa muda dan universitas
Albert Einstein dilahirkan di Ulm dalam wilayah Kerajaan Württemberg, Imperium Jerman (sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart) pada 14 Maret 1879 (138 tahun yang lalu). Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi. Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Einstein usia 3 tahun pada 1882 (Gambar diambil dari http://th.physik.uni-frankfurt.de/~jr/physpiceinstein.html)
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung. Dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut. Dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya.
Meskipun Einstein membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat. Kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam ruang dan waktu dari anak-anak lainnya. Dia mampu mengekslorasi kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada isu bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Albert Einstein usia 14 tahun pada 1893 (Gambar diambil dari http://faculty.randolphcollege.edu/tmichalik/einstein.htm)
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari München ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Sertifikat matrikulasi Einstein pada usia 17, menunjukkan nilai terakhirnya dari sekolah kewilayahan Argovian (Angka 6 adalah nilai tertinggi).
Gambar diambil dari The authorities of the Canton of Aargau, Switzerland – discan dari buku "Albert Einstein – Derrière l'image" halaman 29
Kegagalannya pada seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tidak memiliki kewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Mari, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
Kerja dan Gelar Doktor
Albert Einstein, 1904 (saat berusia 25 tahun). Gambar diambil dari Autor : Lucien Chavan (1868 - 1942), salah seorang teman Einstein saat tinggal di Berne
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar. Tabiatnya yang buru-buru sebagai orang muda menyebabkan mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan tesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Pada tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern. Tanpa banyak makalah sains yang dapat ia jadikan rujukan atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga tesis itu (tentang gerak Brownian, efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel.
Tetapi hanya tesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotolistrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat tesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahan tesis-tesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein pada tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
Kehidupan pribadi
Kecintaan terhadap musik
Albert Einstein bermain biola
Einstein dengan penulis, musisi dan pemenang Nobel Rabindranath Tagore, 1930 (Gambar diambil dari Galeri UNESCO)
Einstein mengembangkan apresiasi musik pada usia dini, dan kemudian menulis: "Jika saya bukan seorang fisikawan, saya mungkin akan menjadi musisi. Saya sering berpikir dalam musik. Saya menjalani lamunan saya di musik. Saya melihat hidup saya dalam hal musik... saya mendapatkan sebagian besar sukacita dalam hidup dari musik." [1]
Ibunya memainkan piano cukup baik dan ingin anaknya belajar biola, tidak hanya untuk menanamkan dalam dirinya kecintaan terhadap musik, tetapi juga untuk membantu dia berasimilasi ke dalam budaya Jerman. Menurut konduktor Leon Botstein, Einstein dikatakan telah mulai bermain ketika dia berusia 5 tahun, meskipun ia tidak menikmatinya pada usia itu.[2]
Ketika ia berumur 13, ia menemukan sonata biola Mozart, yang mana "Einstein jatuh cinta" dengan musik Mozart dan belajar musik dengan lebih rela. Dia belajar sendiri untuk bermain tanpa "pernah berlatih secara sistematis", katanya, memutuskan bahwa "cinta adalah guru yang lebih baik daripada rasa kewajiban."[2]
Pada usia 17, ia didengar oleh pemeriksa sekolah di Aarau saat ia bermain sonata biola Beethoven. Pemeriksa menyatakan setelah itu bahwa permainannya adalah "luar biasa dan mengungkapkan 'suatu wawasan'." Apa yang membuat pemeriksa terpukau, ditulis Botstein, adalah Einstein "menampilkan cinta yang mendalam dari musik, sangat berkualitas namun tetap dalam batasannya. Musik memiliki arti yang tidak biasa bagi siswa ini."[2]
Musik mengambil peran penting dan permanen dalam kehidupan Einstein dari periode itu dan seterusnya. Meskipun ide menjadi seorang profesional sendiri tidak ada di pikirannya. Di antara mereka yang memainkan musik dengan Einstein beberapa adalah profesional, dan ia tampil untuk pemirsa pribadi dan teman-teman. Musik juga telah menjadi bagian rutin dari kehidupan sosialnya ketika tinggal di Bern, Zürich, dan Berlin, di mana ia bermain antara lain dengan Max Planck dan putranya. Dia kadang-kadang keliru dianggap sebagai editor dari edisi 1937 katalog Köchel dari karya Mozart; edisi itu sebenarnya disiapkan oleh Alfred Einstein yang mungkin telah menjadi kerabat jauh.[3]
Pada tahun 1931, ketika terlibat dalam penelitian di California Institute of Technology, ia mengunjungi keluarga konservatorium Zoellner di Los Angeles, di mana ia memainkan beberapa karya Beethoven dan Mozart dengan anggota Zoellner Quartet.[4] Menjelang akhir hidupnya, ketika Juilliard Quartet muda mengunjunginya di Princeton, ia bermain biola dengan mereka, dan kuartet itu "terkesan dengan tingkat koordinasi dan intonasi Einstein."[2]
Pandangan politik dan agama
Albert Einstein dengan istrinya Elsa Einstein dan para pemimpin Zionis, termasuk Presiden Israel masa depan Chaim Weizmann, istrinya Vera Weizmann, Menahem Ussishkin, dan Ben-Zion Mossinson ketika tiba di New York City pada tahun 1921 (Gambar diambil dari Autor : Underwood and Underwood, New York)
Pandangan politik Einstein mendukung sosialisme dan mengkritik kapitalisme, yang dirinci dalam esainya seperti "Mengapa Sosialisme?"[5] Einstein menawarkan dan dipanggil untuk memberikan penilaian dan opini tentang hal-hal yang sering tidak berhubungan dengan fisika teoretis atau matematika.[6] Dia sangat menganjurkan gagasan pemerintahan global yang demokratis yang akan menjaga kekuatan negara-bangsa dalam kerangka federasi dunia.[7]
Pandangan Einstein tentang keyakinan agama telah dikumpulkan dari wawancara dan tulisan asli. Dia menyebut dirinya seorang agnostik, sementara menjauhkan dirinya dari label ateis.[7] Dia mengatakan "Saya percaya kepada Tuhan Spinoza, yang mengungkapkan dirinya dalam harmoni yang sah dari semua yang ada" (New York Times, 25 April 1929). Ia mengatakan ia percaya pada Tuhan "panteistik" dari Baruch Spinoza, tetapi tidak pada tuhan pribadi, keyakinan yang dikritiknya.[8] Einstein pernah menulis: "Saya tidak percaya pada Tuhan pribadi dan saya tidak pernah menyangkal ini tetapi menyatakan dengan jelas".[9]
Karir Ilmiah
Sepanjang hidupnya, Einstein menerbitkan ratusan buku dan artikel.[10] Ia menerbitkan lebih dari 300 makalah ilmiah dan 150 non-ilmiah.[10] Pada tahun 1965 dalam kuliahnya, Oppenheimer mencatat bahwa tulisan-tulisan awal Einstein yang penuh dengan kesalahan dan sudah tertunda publikasi selama hampir sepuluh tahun. Oppenheimer berpendapat bahwa, "Seorang pria yang kesalahannya saja memerlukan waktu yang lama untuk memperbaiki adalah benar-benar seorang pria"[11] Pada 5 Desember 2014 , beberapa universitas dan lembaga arsip mengumumkan rilis makalah Einstein, yang terdiri lebih dari 30.000 dokumen yang unik.[12] Prestasi intelektual Einstein dan orisinalitas telah membuat kata "Einstein" identik dengan "jenius"[13].
1905 – Makalah Annus Mirabilis
Makalah Annus Mirabilis adalah empat artikel yang berkaitan dengan efek fotolistrik (yang memunculkan teori kuantum), gerak Brown, teori relativitas khusus, dan E = m c2 yang Einstein terbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Physik pada tahun 1905. Keempat karya ini berkontribusi besar terhadap dasar fisika modern dan mengubah pandangan tentang ruang, waktu, dan materi. Empat makalah itu antara lain
Judul |
Fokus |
Diterima |
Dipublikasi |
Signifikansi |
On a Heuristic Viewpoint Concerning the Production and Transformation of Light |
Efek fotolistrik |
18 Maret |
9 Juni |
Menyelesaikan teka-teki yang belum terpecahkan dengan menyarankan bahwa energi dipertukarkan hanya dalam jumlah diskrit (kuanta).[14] Ide ini adalah penting untuk pengembangan awal teori kuantum.[15] |
On the Motion of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid, as Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat |
Gerak Brown |
11 Mei |
18 Juli |
Menjelaskan bukti empiris untuk teori atom, mendukung penerapan fisika statistik. |
On the Electrodynamics of Moving Bodies |
Relativitas khusus |
30 Juni |
26 September |
Menghubungkan persamaan Maxwell untuk listrik dan magnet dengan hukum mekanika dengan memperkenalkan perubahan besar untuk gerak mekanik mendekati kecepatan cahaya, yang dihasilkan dari analisis berdasarkan bukti empiris bahwa kecepatan cahaya adalah independen dari gerakan pengamat.[16] Mendiskreditkan konsep "eter luminiferous."[17] |
Does the Inertia of a Body Depend Upon Its Energy Content? |
Kesetaraan materi dan energi |
27 September |
21 November |
Kesetaraan materi dan energi, |
OK, Mari kita bahas satu persatu.
Fluktuasi Termodinamika and Fisika statistik
Makalah pertama Einstein yang diajukan pada tahun 1900 untuk Annalen der Physik adalah pada daya tarik kapiler. Makalah ini diterbitkan pada tahun 1901 dengan judul "Folgerungen aus den Capillaritätserscheinungen", yang diterjemahkan sebagai "Kesimpulan dari fenomena kapilaritas".
Dua makalah diterbitkan di 1902-1903 (termodinamika) berusaha untuk menafsirkan fenomena atom dari sudut pandang statistik. Makalah ini adalah pondasi untuk makalah gerak Brown pada tahun 1905, yang menunjukkan bahwa gerak Brown dapat ditafsirkan sebagai bukti kuat bahwa molekul ada. Penelitiannya pada tahun 1903 dan 1904 berkaitan dengan efek ukuran atom hingga pada fenomena difusi.[18]
Gerakan Brown
Ini adalah simulasi dari gerak Brown dari partikel besar (partikel debu) yang bertabrakan dengan satu set besar partikel yang lebih kecil (molekul gas) yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda di arah acak yang berbeda. (Simulasi secara komputer oleh Francisco Esquembre, Fu-Kwun dan lookang)
Di artikel pertamanya pada tahun 1905 berjudul "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerak Brown. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial. Dia menetapkan fenomena ini meski saat itu masih kurang penjelasan yang memuaskan. Dan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali mengamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) yang nyata pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah menerima penjelasan lengkap Einstein tentang gerakan Brown.
Prinsip umum
Einstein mengartikulasikan prinsip relativitas. Hal ini dipahami oleh Hermann Minkowski menjadi generalisasi dari invarian rotasi dari ruang untuk ruang-waktu. Prinsip-prinsip lain didalilkan oleh Einstein dan kemudian dibenarkan merupakan prinsip kesetaraan dan prinsip invarian adiabatik dari jumlah kuantum.
Teori relativitas dan E = mc²
Makalah Einstein yang berjudul "Zur Elektrodynamik bewegter Körper" ("Dalam Elektrodinamika Benda Bergerak") telah diterima pada 30 Juni 1905 dan diterbitkan 26 September tahun yang sama. Makalah ini menghubungkan persamaan Maxwell untuk listrik dan magnet dengan hukum mekanika, dengan memperkenalkan perubahan besar untuk gerak mekanik mendekati kecepatan cahaya. Dari sini kemudian dikenal sebagai teori khusus relativitas Einstein.
Konsekuensi dari gerakan ini termasuk kerangka waktu-ruang pada benda bergerak muncul untuk memperlambat dan kontrak (dalam arah gerakan) bila diukur dalam kerangka pengamat. Makalah ini juga berpendapat bahwa gagasan tentang luminiferous eter yang merupakan entitas teoritis terkemuka di fisika pada saat itu adalah sesuatu yang berlebihan.[19]
Dalam makalahnya tentang kesetaraan massa-energi, Einstein merumuskan persamaan relativitas khusus nya E = m c2.[20] Karya Einstein di tahun 1905 pada relativitas tetap kontroversial selama bertahun-tahun, tetapi diterima oleh fisikawan terkemuka, dimulai dengan Max Planck.[21]
Foton dan energi kuanta
Dalam sebuah makalah tahun 1905, Einstein mendalilkan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari partikel lokal (kuanta). Kuanta cahaya Einstein yang hampir secara universal ditolak oleh semua fisikawan, termasuk Max Planck dan Niels Bohr. Ide ini hanya menjadi diterima secara universal pada tahun 1919, dengan percobaan rinci Robert Millikan pada efek fotolistrik, dan dengan pengukuran hamburan Compton.
Ilustrasi efek fotolistrik (diambil dari askiitians.com)
Einstein menyimpulkan bahwa setiap gelombang dengan frekuensi f dikaitkan dengan koleksi foton dengan masing-masing energi sebesar h f, di mana h adalah konstanta Planck. Dia tidak banyak bicara lagi, karena dia tidak yakin bagaimana partikel berhubungan dengan gelombang. Tapi dia tidak menunjukkan bahwa ide ini akan menjelaskan hasil eksperimen tertentu, terutama efek fotolistrik.[22]
Kuantisasi getaran atom
Pada tahun 1907, Einstein mengusulkan model materi di mana setiap atom dalam struktur kisi adalah sebuah osilator harmonik independen. Dalam model Einstein, setiap atom berosilasi secara independen-sederet kuantisasi keadaan yang sama untuk setiap osilator. Einstein menyadari bahwa mendapatkan frekuensi osilasi yang sebenarnya akan berbeda, tapi dia tetap mengusulkan teori ini karena itu adalah demonstrasi sangat jelas bahwa mekanika kuantum dapat memecahkan masalah panas spesifik dalam mekanika klasik. Peter Debye akhirnya memperbaiki model ini.[23]
Prinsip Adiabatik dan variabel sudut aksi
Sepanjang 1910-an, mekanika kuantum diperluas dalam ruang lingkup mencakup sistem yang berbeda. Setelah Ernest Rutherford menemukan inti dan mengusulkan bahwa elektron mengorbit seperti planet. Lalu Niels Bohr mampu menunjukkan bahwa postulat yang sama tentang kuantum mekanik yang pernah diperkenalkan oleh Planck dan dikembangkan oleh Einstein yang kemudian menjelaskan gerak diskrit elektron dalam atom, dan tabel periodik unsur.
Einstein memberikan kontribusi terhadap perkembangan ini dengan menghubungkan mereka dengan 1898 argumen Wilhelm Wien. Wien menunjukkan bahwa hipotesis invarian adiabatik dari keadaan setimbang termal memungkinkan semua kurva benda hitam pada suhu yang berbeda untuk diturunkan dari satu sama lain dengan proses pergeseran sederhana. Pada tahun 1911 Einstein mencatat bahwa prinsip adiabatik yang sama menunjukkan kuantitas yang dikuantisasi dalam setiap gerak mekanik harus menjadi invarian adiabatik. Arnold Sommerfeld mengidentifikasi invarian adiabatik ini sebagai variabel tindakan mekanika klasik.
Dualisme gelombang–partikel
Meskipun kantor paten mempromosikan Einstein sebagai Teknis Pemeriksa Kelas II pada tahun 1906, ia tidak menyerah pada akademisi. Pada tahun 1908, ia menjadi Privatdozent di Universitas Bern.[24] Dalam makalah berjudul "Über die Entwicklung unserer Anschauungen über das Wesen und die Konstitution der Strahlung" ("The Development of our Views on the Composition and Essence of Radiation"), pada kuantisasi cahaya, di awal 1909, Einstein menunjukkan bahwa kuanta energi pada teori Max Planck harus memiliki nilai momentum yang baik dan bertindak dalam beberapa hal sebagai independen titik atau partikel. Makalah ini memperkenalkan konsep foton (meskipun nama foton diperkenalkan kemudian oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1926) dan terinspirasi gagasan dualitas gelombang-partikel dalam mekanika kuantum. Einstein melihat dualitas gelombang-partikel radiasi ini sebagai bukti konkret untuk keyakinannya bahwa fisika membutuhkan teori yang baru, yaitu pondasi bersatu (Grand Unified Theory).
Teori opalescence kritis
Einstein kembali ke masalah fluktuasi termodinamika, memberikan perlakuan variasi kepadatan cairan pada titik kritis. Biasanya fluktuasi kepadatan dikendalikan oleh turunan kedua dari energi bebas terhadap kepadatan. Pada titik kritis, turunan ini adalah nol, menyebabkan fluktuasi besar. Pengaruh fluktuasi kepadatan adalah cahaya dari semua panjang gelombang yang tersebar, membuat tampilan cairan seperti putih susu. Einstein menghubungkan ini dengan hamburan Rayleigh, yang terjadi ketika ukuran fluktuasi jauh lebih kecil dari panjang gelombang, dan menjelaskan mengapa langit berwarna biru.[25] Einstein secara kuantitatif menurunkan opalescence kritis dari perlakuan fluktuasi kerapatan, dan menunjukkan bagaimana efek dan hamburan Rayleigh berasal dari konstitusi atomistik materi.
Energi Titik nol
Dalam serangkaian karya yang selesai antara tahun 1911-1913, Planck merumuskan teori kuantum pada 1900 dan memperkenalkan gagasan energi titik nol dalam "teori kuantum kedua." Segera, ide ini menarik perhatian Einstein dan asistennya Otto Stern. Dengan asumsi energi berputar dari molekul diatomik mengandung energi titik nol, mereka kemudian membandingkan panas spesifik teoritis gas hidrogen dengan data eksperimen. Datanya cocok dengan baik. Namun, setelah menerbitkan temuannya, mereka segera menariknya, karena mereka tidak lagi memiliki keyakinan dalam kebenaran gagasan energi titik nol.[26]
Relativitas umum dan prinsip ekivalen
Relativitas umum (General relativity, GR) adalah teori gravitasi yang dikembangkan oleh Einstein antara tahun 1907 dan 1915. Menurut relativitas umum, gravitasi yang diamati antar massa merupakan hasil dari pelengkungan koordinat ruang dan waktu oleh massa-massa tersebut. Relativitas umum telah berkembang menjadi alat penting dalam astrofisika modern. Teori ini memberikan landasan bagi pemahaman pada lubang hitam, daerah ruang di mana gaya tarik gravitasi begitu kuat bahkan cahaya tidak dapat melarikan diri.
Foto Eddington pada gerhana matahari (Gambar diambil dari F. W. Dyson, A. S. Eddington, and C. Davidson, (1920). A Determination of the Deflection of Light by the Sun's Gravitational Field, from Observations Made at the Total Eclipse of May 29, 1919. London : Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series A, Containing Papers of a Mathematical or Physical Character: halaman 332.)
Berdasarkan perhitungan Einstein dibuat pada tahun 1911, teori baru tentang relativitas umum, cahaya dari bintang lain harus dibengkokkan oleh gravitasi Matahari. Pada tahun 1919, prediksi yang dikonfirmasi oleh Sir Arthur Eddington selama gerhana matahari 29 Mei 1919. Pengamatan ini diterbitkan di media internasional, membuat Einstein terkenal. Pada tanggal 7 November 1919, koran Inggris terkemuka The Times dicetak judul spanduk bertuliskan: “Revolution in Science – New Theory of the Universe – Newtonian Ideas Overthrown"
Mengenai lubang hitam salah satu peneliti muda Indonesia asal Surabaya, Abu Fadol pernah melakukan riset yang berjudul Solusi Schwarzschild dan Kerr Untuk Persamaan Medan Gravitasi Einstein. Dalam risetnya Fadol menyimpulkan bahwa :
- Solusi Schwarzschild berbentuk metrik yaitu metrik yang menggambarkan medan gravitasi diluar sumber yang simetri bola, tidak bergantung pada distribusi materi didalam sumber serta tidak berotasi.
- Metrik Schwarzschild mengimplikasikan adanya suatu benda yang disebut lubang hitam
- Solusi Kerr berbentuk metrik yang merupakan penyempurnaan dari
metrik Schwarzschild dengan penambahan suku a yang merupakan tolok
ukur bagi momentum sudut per unit massa sumber. - Metrik Kerr mengimplikasikan adanya lubang hitam yang berotasi[27]
Seperti yang pernah Einstein katakan, alasan untuk pengembangan relativitas umum adalah preferensi gerakan inersia dalam relativitas khusus tidak memuaskan, sementara teori yang sejak awal lebih suka ada keadaan gerak (bahkan yang dipercepat) harus tampil lebih memuaskan.[28] Akibatnya, pada tahun 1907 ia menerbitkan sebuah artikel tentang percepatan dalam relativitas khusus. Dalam artikel yang berjudul "On the Relativity Principle and the Conclusions Drawn from It", ia berpendapat bahwa gerak jatuh bebas benar-benar merupakan gerak inersia, dan bahwa untuk pengamat jatuh bebas aturan relativitas khusus harus berlaku. Argumen ini disebut prinsip kesetaraan. Dalam artikel yang sama, Einstein juga memprediksi fenomena gravitasi dilatasi waktu, pergeseran merah gravitasi dan pembelokan cahaya.[29]
Pada tahun 1911, Einstein menerbitkan artikel lain "On the Influence of Gravitation on the Propagation of Light" yang merupakan perluasan dari 1907 artikel, di mana ia memperkirakan jumlah pembelokan cahaya oleh objek-objek berukuran besar. Kemudian, prediksi teoritis relativitas umum dapat untuk pertama kalinya akan diuji secara eksperimental.[30]
Mengenai teori relativitas umum ini kembali Fadol pernah membahas dalam tesisnya yang berjudul Solusi Simetri Aksial Dalam Teori Gravitasi F(R). Fadol menyimpulkan bahwa
- Solusi bentuk elemen garis simetri aksial dari teori gravitasi f(R) merupakan perluasan dari solusi simetri aksial dalam Teori Relativitas Umum (Solusi Kerr-Newmann) yang menggambarkan sebuah benda yang memiliki massa dan muatan yang masif. Solusi ini jika dipilih Q2 = 0 maka akan menjadi solusi simetri aksial untuk benda tanpa adanya muatan, jika dipilih a = 0 maka solusi simetri aksial akan berubah menjadi solusi simetri bola.
- Konstanta a mengambil peranan dalam merubah bentuk kesimetrian dari solusi yang didapatkan. Mengikuti Kerr, konstanta a berkaitan dengan momentum sudut dari sumber.
- Pada solusi simetri bola Reisner-Nordst¨om dan simetri aksial dalam teori gravitasi f(R) dipeoleh adanya singularitas baru rk saat nilai R0 < 0. Nilai singularitas baru ini merupakan sumbangsih dari teori gravitasi f(R).[31]
Gelombang Gravitasi
Pada tahun 1916, Einstein memprediksi gelombang gravitasi, [32] yang mana menimbulkan riak di lengkungan koordinat ruang-waktu dan merambat sebagai gelombang. Gelombang gravitasi ini kemudian bepergian ke luar dari sumber, kemudian membawa energi sebagai radiasi gravitasi. Keberadaan gelombang gravitasi memungkinkan di bawah penjelasan teori relativitas umum karena invarian Lorentz yang membawa konsep propagasi kecepatan terbatas dari interaksi fisik gravitasi dengan kecepatan itu. Sebaliknya, gelombang gravitasi tidak bisa eksis dalam teori gravitasi Newton, yang mendalilkan bahwa interaksi fisik gravitasi merambat dengan kecepatan yang tak terbatas.
Deteksi gelombang gravitasi pertama kali terjadi di tahun 1970-an melalui pengamatan sepasang erat bintang neutron yang saling mengorbit, PSR B1913 + 16.[33] Penjelasan dari peluruhan dalam periode orbit sepasang bintang tersebut bahwa mereka memancarkan gelombang gravitasi.[33]
Prediksi Einstein dikonfirmasi pada tanggal 11 Februari 2016, ketika para peneliti di LIGO, Caltech, Amerika Serikat menerbitkan pengamatan pertama gelombang gravitasi,[34] di Bumi, tepat seratus tahun setelah prediksi.[33] Selengkapnya silakan baca di sini (Deteksi Gelombang Gravitasi setelah 100 tahun prediksi)
Penjelasan tentang deteksi Gelombang Gravitasi ini bisa dilihat di video berikut ini
Argumen lubang dan teori Entwurf
Saat mengembangkan teori relativitas umum, Einstein menjadi bingung tentang mengukur invarian dalam teori. Ia merumuskan argumen yang membuatnya menyimpulkan bahwa teori medan relativistik umum adalah mustahil. Dia menyerah mencari persamaan kovarian tensor umum, dan mencari persamaan yang akan berubah dalam transformasi linear umum saja.
Pada bulan Juni 1913, teori Entwurf ("draft") adalah hasil dari penyelidikan ini. Seperti namanya, itu adalah sketsa teori, kurang elegan dan lebih sulit daripada relativitas umum, dengan persamaan gerak dilengkapi dengan kondisi alat ukur penetapan tambahan. Setelah lebih dari dua tahun kerja yang intensif, Einstein menyadari bahwa argumen lubang itu keliru[35] dan ditinggalkan teori ini di November 1915.
Kosmologi Fisik
Pada tahun 1917, Einstein menerapkan teori relativitas umum untuk struktur alam semesta secara keseluruhan.[36] Ia menemukan bahwa persamaan medan umum memprediksi alam semesta yang dinamis, baik kontraksi atau memperluas. Sebagai bukti pengamatan untuk alam semesta yang dinamis tidak diketahui pada saat itu, Einstein memperkenalkan istilah baru, konstanta kosmologi, untuk persamaan medan. Dengan konstanta ini memungkinkan teori gravitasi untuk memprediksi alam semesta statis. Modifikasi persamaan medan memprediksi alam semesta statis dalam kelengkungan tertutup, sesuai dengan pemahaman Einstein pada prinsip Mach di tahun-tahun ini. Model ini dikenal sebagai Dunia Einstein atau Einstein alam semesta statis.[37]
Menyusul penemuan resesi dari nebula oleh Edwin Hubble pada tahun 1929, Einstein meninggalkan model statis alam semestanya, dan mengusulkan dua model dinamis kosmos, alam semesta Friedmann-Einstein pada tahun 1931[38] dan alam semesta Einstein- de Sitter pada tahun 1932.[39] Dalam setiap model ini, Einstein membuang konstanta kosmologi, mengklaim bahwa itu adalah "dalam hal apapun secara teoritis tidak memuaskan".[38]
Cosmic Microwave Background (Gambar diambil dari http://map.gsfc.nasa.gov/media/121238/ilc_9yr_moll4096.png Autor : NASA / WMAP Science Team)
Dalam banyak biografi Einstein, hal ini diklaim bahwa Einstein menyebut konstanta kosmologi di tahun kemudian sebagai "kesalahan terbesar". Astrofisikawan Mario Livio baru-baru ini meragukan klaim ini, menunjukkan bahwa mungkin dibesar-besarkan.[40]
Pada akhir 2013, sebuah tim yang dipimpin oleh fisikawan Irlandia Cormac O'Raifeartaigh menemukan bukti bahwa, tak lama setelah belajar dari pengamatan Hubble tentang resesi dari nebula tersebut, Einstein mempertimbangkan sebuah model mapan bagi alam semesta.[41] Dalm sebuah naskah yang sampai sekarang diabaikan, tampaknya ditulis pada awal tahun 1931, Einstein mengeksplorasi model alam semesta yang mengembang di mana kerapatan materi tetap konstan karena penciptaan terus-menerus dari materi, proses ini terkait dengan konstanta kosmologi.[42] Karena ia menyatakan di koran, "Berikutnya, saya ingin menarik perhatian pada solusi untuk persamaan (1) yang dapat menjelaskan fakta Hubbel ini, dan di mana kepadatan konstan dari waktu ke waktu" ... " Jika kita menganggap volume dibatasi secara fisik, partikel materi akan terus meninggalkannya. Untuk densitas tetap konstan, partikel baru materi harus terus dibentuk dalam volume dari ruang angkasa."
Dengan demikian tampak bahwa Einstein mempertimbangkan bahwa model mapan dari perluasan alam semesta bertahun-tahun sebelum Hoyle, Bondi dan Gold.[43] Namun, model Einstein yang mapan mengandung cacat mendasar dan dia cepat meninggalkan ide itu.[42]
Mengenai konstanta kosmologi, peneliti muda lainnya asal Tuban, Rifky Nia Sarantie dalam risetnya pernah membahasnya dengan judul A Cosmological Perspective and Supersimmetry of Dark Matter: A Theoretical and Experiment Review Study. Dalam risetnya Rifky menyimpulkan bahwa hipotetis materi gelap (dark matter) dari perspektif sosiologis diperlukan untuk memahami alam semesta dengan benar. Hal ini dihubungkan dengan keberadaan materi gelap (dark matter) yaitu 22% dari komposisi alam semesta.[44]
Teori Kuantum Modern
Einstein tidak senang dengan teori kuantum dan mekanika kuantum (yang mana ia telah membantu menciptakannya), meskipun berbeda penerimaan dengan fisikawan lain. Einstein menyatakan bahwa Tuhan "tidak bermain dadu."[45] Einstein terus mempertahankan ketidakpercayaannya dalam teori, dan mencoba dengan kegagalan untuk membuktikan hal itu sampai ia meninggal pada usia 76.
Pada tahun 1917, pada puncak karyanya dalam relativitas, Einstein menerbitkan sebuah artikel di Physikalische Zeitschrift yang mengusulkan kemungkinan emisi terstimulasi, proses fisik yang memungkinkan maser dan laser.[46] Artikel ini menunjukkan bahwa statistik penyerapan dan emisi cahaya hanya akan konsisten dengan hukum distribusi Planck, jika emisi cahaya ke mode dengan foton sejulah n akan ditingkatkan secara statistik dibandingkan dengan emisi cahaya ke dalam mode kosong. Tulisan ini sangat berpengaruh dalam perkembangan selanjutnya dari mekanika kuantum, karena itu makalah pertama untuk menunjukkan bahwa statistik transisi atom memiliki hukum sederhana.
Einstein menemukan pekerjaan Louis de Broglie, dan didukung ide-idenya, meski pada awalnya diterima skeptis. Di makalah lainnya dari era ini, Einstein memberikan persamaan gelombang untuk gelombang de Broglie, yang Einstein sarankan adalah persamaan mekanika Hamilton-Jacobi. Makalah ini akan menginspirasi karya Schrödinger pada tahun 1926.
Statistika Bose–Einstein
Satyendra Nath Bose di Paris pada 1925 (Gambar diambil dari Siliconeer)
Pada tahun 1924, Einstein menerima deskripsi model statistik dari fisikawan India bernama Satyendra Nath Bose. Berdasarkan metode penghitungan yang mengasumsikan bahwa cahaya dapat dipahami sebagai gas dari partikel yang dapat dibedakan. Einstein mencatat bahwa statistik Bose diterapkan pada beberapa atom serta partikel cahaya yang diusulkan, dan menyerahkan terjemahan kertas Bose ke Zeitschrift für Physik. Einstein juga menerbitkan artikel sendiri menggambarkan model dan implikasinya, di antaranya fenomena kondensat Bose-Einstein bahwa beberapa partikel harus muncul pada suhu yang sangat rendah.[47]
Tidak sampai pada tahun 1995 kondensat pertama diproduksi secara eksperimen dengan Eric Cornell dan Carl Wieman menggunakan peralatan pendingin ultra yang dibangun di laboratorium NIST-JILA di University of Colorado di Boulder.[48] Statistika Bose-Einstein sekarang digunakan untuk menggambarkan perilaku dari setiap perakitan partikel dari keluarga boson. Sketsa Einstein untuk proyek ini dapat dilihat di Arsip Einstein di perpustakaan Universitas Leiden. (http://www.lorentz.leidenuniv.nl/history/Einstein_archive/)
Pseudotensor momentum-Energi
Relativitas umum termasuk dinamika koordinat ruang-waktu, sehingga sulit untuk melihat bagaimana untuk mengidentifikasi kekekalan energi dan momentum. Teorema Noether memungkinkan jumlah yang akan ditentukan dari Lagrangian dengan invarian translasi, namun kovarians umum membuat translasi invarian ke sesuatu dari simetri gauge. Energi dan momentum yang diturunkan di dalam relativitas umum oleh persepsi Noether tidak membuat tensor nyata untuk alasan ini.
Einstein berpendapat bahwa hal ini benar karena alasan mendasar, sebab medan gravitasi dapat dibuat untuk lenyap (vanish) oleh pilihan koordinat. Dia mempertahankan bahwa pseudotensor momentum energi non-kovarian sebenarnya gambaran terbaik dari distribusi momentum energi dalam medan gravitasi. Pendekatan ini telah bergema oleh Lev Landau dan Evgeny Lifshitz, dan lain-lain, dan telah menjadi standar. Namun, penggunaan objek non-kovarian seperti pseudotensors dikritik pada tahun 1917 oleh Erwin Schrödinger dan lain-lain.
Teori medan terpadu (unified field theory)
Setelah penelitiannya tentang relativitas umum, Einstein mengadakan serangkaian upaya untuk menggeneralisasi teori geometris tentang gravitasi untuk memasukkan elektromagnet sebagai aspek lain dari satu kesatuan. Pada tahun 1950, dia menjelaskan "teori medan terpadu" (unified field theory) dalam sebuah artikel Scientific American berjudul "On the Generalized Theory of Gravitation".[49]
Meskipun ia terus dipuji untuk karyanya, Einstein menjadi semakin terisolasi dalam penelitian, dan usahanya itu akhirnya gagal. Dalam mengejar dari penyatuan 4 fundamental gaya (gravitasi, elektromagnetik, inti kuat dan lemah), Einstein mengabaikan beberapa perkembangan utama dalam fisika, terutama gaya inti kuat dan lemah, yang tidak dipahami dengan baik sampai bertahun-tahun setelah kematiannya. Pada gilirannya, sebagian besar pendekatan Einstein untuk unifikasi diabaikan. Mimpi Einstein pemersatu hukum fisika lainnya dengan gravitasi memotivasi peneliti modern untuk teori segalanya (theory of everything, TOE) dan dalam teori dawai (string theory), di mana bidang geometris muncul dalam pengaturan kuantum mekanik terpadu.
Penjelasan tentang deteksi Teori Dawai ini bisa dilihat di video berikut ini
Lubang cacing
Einstein berkolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan model lubang cacing. Motivasinya adalah untuk model partikel elementer dengan muatan sebagai solusi dari persamaan medan gravitasi, sejalan dengan program yang judul di koran "Do Gravitational Fields play an Important Role in the Constitution of the Elementary Particles?" Solusi ini dipotong dan disisipkan lubang hitam Schwarzschild untuk membuat jembatan antara dua lintasan.
Jika salah satu ujung lubang cacing itu bermuatan positif, ujung lainnya akan dikenakan negatif. Properti ini mengarahkan Einstein untuk percaya bahwa pasangan partikel dan antipartikel dapat digambarkan dengan cara ini.
Teori Einstein–Cartan
Einstein di kantornya, Universitas Berlin pada tahun 1920 (Gambar diambil dari Anonymous. (1920) The Solar Eclipse of May 29, 1919, and the Einstein Effect. The Scientific Monthly 10:4 halaman 418)
Dalam rangka untuk menggabungkan partikel titik berputar ke relativitas umum, sambungan yang baik diperlukan untuk digeneralisasi guna menyertakan bagian antisimetrik, yang disebut torsi. Modifikasi ini dibuat oleh Einstein dan Cartan pada tahun 1920.
Persamaan Gerak
Teori relativitas umum memiliki hukum-persamaan Einstein fundamental. Teori ini menggambarkan bagaimana kurva ruang, yang merupakan persamaan geodesik menjelaskan bagaimana partikel bergerak dapat diturunkan dari persamaan Einstein.
Karena persamaan relativitas umum adalah non-linear, segumpal energi terbuat dari medan gravitasi murni, seperti lubang hitam, akan bergerak pada lintasan yang ditentukan oleh persamaan Einstein sendiri, bukan oleh hukum baru. Jadi Einstein mengusulkan bahwa jalan dari solusi tunggal, seperti lubang hitam, akan bertekad untuk menjadi geodesik dari relativitas umum itu sendiri. Usulan ini dikembangkan oleh Einstein, Infeld, dan Hoffmann untuk objek seperti titik tanpa momentum sudut, dan dengan Roy Kerr untuk benda berputar. Lebih jelasnya baca metrik Kerr.
Investigasi lain
Einstein melakukan investigasi lain yang tidak berhasil dan ditinggalkan. Ini berhubungan dengan gaya, superkonduktivitas, gelombang gravitasi, dan penelitian lainnya.
Kolaborasi dengan para saintis
Konferensi Solvay pada Mekanika Kuantum di tahun 1927, Brussles, Belgia (gambar diambil dari Autor Benjamin Couprie, Institut International de Physique de Solvay)
Selain kolaborator lama Leopold Infeld, Nathan Rosen, Peter Bergmann dan lain-lain, Einstein juga memiliki beberapa kolaborasi dengan berbagai ilmuwan.
Eksperimen Einstein–de Haas
Wander Johannes de Haas, pada tahun 1924 bersama dengan Keesom pengganti Direktur profesor Kamerlingh Onnes. Gambar diambil dari Delft, Dirk van. (2005). Heike Kamerlingh Onnes. Een biografie. dbnl.org.
Einstein dan De Haas menunjukkan bahwa magnetisasi adalah karena gerakan elektron (kini dikenal sebagai spin). Dalam rangka untuk menunjukkan ini, mereka membalikkan magnetisasi dalam sebuah batang besi ditangguhkan pada bandul torsi. Mereka mengkonfirmasi bahwa ini mengarahkan batang untuk memutar, karena momentum sudut elektron berubah sebagai perubahan magnetisasi. Percobaan ini perlu sensitif, karena terkait dengan momentum sudut elektron kecil, tapi secara definitif ditetapkan bahwa gerak elektron dari beberapa jenis bertanggung jawab untuk magnetisasi.
Model gas Schrödinger
Erwin Schrödinger pada 1933 (Gambar diambil dari Nobel Foundation).
Einstein menyarankan untuk Erwin Schrödinger bahwa ia mungkin dapat mereproduksi statistik dari Bose-Einstein gas dengan mempertimbangkan kotak. Kemudian untuk setiap gerak kuantum kemungkinan sebuah partikel dalam kotak mengaitkan osilator harmonik independen. Mengkuantisasi osilator ini, setiap tingkat akan memiliki bilangan yang bulat, yang akan menjadi jumlah partikel di dalamnya.
Formulasi ini adalah bentuk kuantisasi kedua, tapi itu mendahului mekanika kuantum modern. Erwin Schrödinger menerapkan ini untuk memperoleh sifat termodinamika dari gas ideal semiklasik. Schrödinger mendesak Einstein untuk menambahkan namanya sebagai penulis pendamping, meskipun Einstein menolak permintaan tersebut.[50]
Kulkas Einstein
Leo Szilard pada 1960 (Gambar diambil dari DOE Photo)
Pada tahun 1926, Einstein dan mantan muridnya Leo Szilard menemukan kulkas Einstein (dan pada tahun 1930, dipatenkan). Kulkas penyerapan ini kemudian menjadi revolusioner untuk tidak memiliki bagian yang bergerak dan menggunakan panas hanya sebagai masukan.[51] Pada tanggal 11 November 1930, AS Paten 1.781.541 diberikan kepada Einstein dan Leo Szilard untuk kulkas. Penemuan mereka tidak segera dimasukkan ke dalam produksi komersial, dan yang paling menjanjikan paten mereka diperoleh oleh perusahaan Swedia Electrolux.[52]
Bohr versus Einstein
Niels Bohr dan Albert Einstein pada 11 Desember 1925 (Gambar diambil dari Autor : Paul Ehrenfest Sumber : http://www.dfi.dk/dfi/pressroom/kbhfortolkningen/)
Perdebatan Bohr-Einstein adalah serangkaian perselisihan publik tentang mekanika kuantum antara Einstein dan Niels Bohr yang mana keduanya merupakan pendirinya. Perdebatan mereka diingat karena pentingnya mereka untuk filsafat sains.[53] Perdebatan mereka akan mempengaruhi interpretasi kemudian dalam mekanika kuantum.
Paradoks Einstein–Podolsky–Rosen
Pada tahun 1935, Einstein kembali ke pertanyaan mekanika kuantum. Ia menilai bagaimana pengukuran pada salah satu dari dua partikel saling terbelit akan mempengaruhi yang lain. Dia mencatat, bersama dengan rekan-rekannya, bahwa dengan melakukan pengukuran yang berbeda pada partikel yang jauh, baik dari posisi atau momentum, sifat yang berbeda dari pasangan terbelit dapat ditemukan tanpa mengganggu dengan cara apapun.
Dia kemudian menggunakan hipotesis realisme lokal untuk menyimpulkan bahwa partikel lain yang sifat ini sudah ditentukan. Secara prinsip ia mengusulkan bahwa jika mungkin untuk menentukan apa jawaban untuk posisi atau momentum pengukuran, tanpa dengan cara apapun mengganggu partikel, maka partikel sebenarnya memiliki nilai posisi atau momentum.
Prinsip ini menyaring esensi keberatan Einstein untuk mekanika kuantum. Sebagai prinsip fisik, itu terbukti salah ketika percobaan Aspect pada tahun 1982 dikonfirmasi teorema Bell, yang telah diumumkan pada tahun 1964. Selengkapnya baca Particles in Love : Sebuah kajian baru dalam Mekanika Kuantum
Kematian
Pada 17 April 1955, Albert Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya suatu aneurisma aorta perut, yang sebelumnya telah dilakukan pembedahan oleh Rudolph Nissen pada tahun 1948.[54] Ia mengambil konsep pidato yang sedang dipersiapkannya untuk penampilan televisi memperingati ulang tahun Negara Israel ketujuh dengan kondisi di rumah sakit, tetapi dia tidak hidup cukup lama untuk menyelesaikannya.[55]
Einstein menolak operasi, mengatakan: "Saya ingin pergi ketika saya ingin. Hambar untuk memperpanjang hidup secara artifisial. Saya telah melakukan bagian saya, sekarang saatnya untuk pergi. Aku akan melakukannya dengan elegan."[56] Dia meninggal di Rumah Sakit Princeton, pagi, pada usia 76, setelah terus bekerja sampai mendekati akhir.
Konon di akhir hayatnya Einstein membisikkan hasil akhir pekerjaannya tentang teori segalanya (TOE) ke pada perawatnya. Sayangnya saat dikonfirmasi, perawatnya mengatakan Einstein hanya berkata dalam Bahasa Jerman yang tidak ia mengerti artinya.
Selama autopsi, ahli patologi dari Rumah Sakit Princeton, Thomas Stoltz Harvey, mengambil otak Einstein untuk pengawetan tanpa izin dari keluarganya, dengan harapan bahwa ilmu syaraf masa depan akan mampu menemukan apa yang membuat Einstein begitu cerdas.[57] Einstein tetap dikremasi dan abunya tersebar di sebuah lokasi yang dirahasiakan.[58]
Dalam pidatonya pada peringatan Einstein, fisikawan nuklir, Robert Oppenheimer, meringkas kesan pribadinya tentang Einstein: "Dia hampir seluruhnya tanpa kecanggihan dan sepenuhnya tanpa keduniawian ... Selalu ada bersamanya kemurnian indah sekaligus kekanak-kanakan dan keras kepala mendalam."[59]
Dalam budaya populer
Pada periode sebelum Perang Dunia II, The New Yorker menerbitkan sketsa di fitur mereka "The Talk of the Town" yang mengatakan bahwa Einstein begitu terkenal di Amerika sehingga ia akan dihentikan di jalan oleh orang-orang yang ingin dia menjelaskan "teori itu". Dia akhirnya menemukan cara untuk menangani pertanyaan gencarnya. Dia mengatakan kepada orang yang bertanya kepadanya "Maaf, maaf! Selalu saya dikira Profesor Einstein."[60]
Einstein telah menjadi subyek atau inspirasi bagi banyak novel, film, drama, dan karya-karya musik.[61] Dia adalah model favorit bagi penggambaran ilmuwan gila dan profesor absent-minded; wajahnya yang ekspresif dan gaya rambutnya yang khas telah banyak disalin dan dilebih-lebihkan. Frederic Golden dari majalah Time menulis bahwa Einstein adalah "mimpi kartunis yang menjadi kenyataan".[62]
Penghargaan dan kehormatan
Albert Einstein saat memberikan kuliah di Vienna pada tahun 1921 (Gambar diambil dari Autor : Ferdinand Schmutzer,1870–1928)
Einstein menerima berbagai penghargaan dan kehormatan dan pada tahun 1922 ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun 1921 "untuk pengabdiannya bagi Fisika Teoretis, dan khususnya untuk penemuan hukum efek fotolistrik." Tak satu pun dari nominasi pada tahun 1921 memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Alfred Nobel, sehingga penghargaan tidak diberikan pada tahun 1921 dan diberikan kepada Einstein pada tahun 1922.[63]
Daftar Pustaka
- Duchen, Jessica. (2011). The relative beauty of the violin. independent.co.uk.
- Peter Galison; Gerald James Holton; Silvan S. Schweber (2008). Einstein for the 21st Century: His Legacy in Science, Art, and Modern Culture. Princeton University Press, halaman 161–164.
- Artikel "Alfred Einstein", dalam The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie. 20 vol. London : Macmillan Publishers Ltd., 1980.
- Cariaga, Daniel. (1985). Not Taking It with You: A Tale of Two Estates. Los Angeles Times.
- Einstein, Albert (1949). Sweezy, Paul; Huberman, Leo, ed. Why Socialism?. New York : Monthly Review 1 (1).
- Clark, Ronald W. (1971). Einstein: The Life and Times, New York: Avon Books
- Isaacson, Walter (2007), Einstein: His Life and Universe, New York: Simon & Schuster Paperbacks .
- Einstein, Albert. (1929). Gelegentliches, Soncino Gesellschaft. Berlin, halaman 9.
- Banesh Hoffman; Helen Dukas (1981). Albert Einstein: The Human Side. Princeton University Press, halaman 178.
- Paul Arthur Schilpp, ed. (1951). Albert Einstein: Philosopher-Scientist, II. New York: Harper and Brothers Publishers (Harper Torchbook edition), halaman 730–746.
- Schweber, Silvan S. (2008). Einstein and Oppenheimer: The Meaning of Genius. Cambridge: Harvard University Press, halaman 280.
- Stachel, John; Martin J. Klein; A. J. Kox; Michel Janssen; R. Schulmann; Diana Komos Buchwald; et al., eds. (2008) [Publikasi antara 1987–2006], "The Collected Papers of Albert Einstein", Einstein's Writings. Princeton University Press, halaman 1–10.
- http://wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn?s=Einstein
- Das, Ashok (2003). Lectures on quantum mechanics. Hindustan Book Agency, halaman 59.
- Spielberg, Nathan; Anderson, Bryon D. (1995). Seven ideas that shook the universe (2nd ed.). John Wiley & Sons, halaman 263.
- Major, Fouad G. (2007). The quantum beat: principles and applications of atomic clocks (2nd ed.). Springer, halaman 142.
- Lindsay, Robert Bruce; Margenau, Henry (1981). Foundations of physics. Ox Bow Press, halaman 330.
- Hans-Josef Kuepper. (2011). List of Scientific Publications of Albert Einstein. einstein-website.de.
- Einstein, Albert (1905) Zur Elektrodynamik bewegter Körper [On the Electrodynamics of Moving Bodies], Berlin, Hoboken, NJ : Annalen der Physik (publikasi 10 Maret 2006), 322 (10), halaman 891–921.
- Stachel, John J. (2002). Einstein from ‘B’ to ‘Z’, Einstein Studies, 9, Birkhäuser, halaman 15, 90, 131, 215.
- Pais, Abraham (1982). Subtle is the Lord: The science and the life of Albert Einstein, Oxford University Press, halaman 382-386.
- Einstein, Albert (1905) Über einen die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Gesichtspunkt" [On a Heuristic Viewpoint Concerning the Production and Transformation of Light]. Berlin, Hoboken, NJ : Annalen der Physik (publikasi 10 March 2006), 322 (6), halaman 132–148.
- Office of Scientific and Technical Information. (2011). Celebrating Einstein "Solid Cold". U.S. DOE.,
- Pais, Abraham (1982). Subtle is the Lord: The science and the life of Albert Einstein, Oxford University Press, halaman 522.
- Levenson, Thomas. (1997). Einstein: Genius Among Geniuses. Boston, MA, USA: WBGH via NOVA PBS.
- Stachel, John; Martin J. Klein; A. J. Kox; Michel Janssen; R. Schulmann; Diana Komos Buchwald; et al., eds. (2008) [Publikasi antara 1987–2006], "The Collected Papers of Albert Einstein", Einstein's Writings. Princeton University Press, halaman 270ff, vol. 4: The Swiss Years: Writings, 1912–1914.
- Arrosyidi, A.F. (2012). Solusi Schwarzchild dan Kerr untuk Persamaan Medan
Gravitasi Einstein. Surabaya : Skripsi Universitas Airlangga, halaman 53. - Einstein, Albert (1923). Grundgedanken und Probleme der Relativitätstheorie [Fundamental Ideas and Problems of the Theory of Relativity] (PDF) (Speech). Kuliah di depanNordic Assembly of Naturalists at Gothenburg, 11 Juli 1923. Nobel Lectures, Physics 1901–1921. Stockholm: nobelprice.org.
- Pais, Abraham (1982). Subtle is the Lord: The science and the life of Albert Einstein, Oxford University Press, halaman 179-183.
- Pais, Abraham (1982). Subtle is the Lord: The science and the life of Albert Einstein, Oxford University Press, halaman 194-195.
- Arrosyidi, A.F. (2012). Solusi Simetri Aksial Dalam Teori Gravitasi F(R). Surabaya : Tesis Institut Teknologi Sepuluh Nopember, halaman 37.
- Einstein, Albert (1916). Näherungsweise Integration der Feldgleichungen der Gravitation. Berlin : Sitzungsberichte der Königlich Preussischen Akademie der Wissenschaften part 1, halaman 688–696.
- Drake, Nadia. (2016). Found! Gravitational Waves, or a Wrinkle in Spacetime. news.nationalgeographic.com.
- Abbott, Benjamin P.; et al. (LIGO Scientific Collaboration and Virgo Collaboration) (2016). "Observation of Gravitational Waves from a Binary Black Hole Merger". Phys. Rev. Lett. 116 (6): 061102.
- van Dongen, Jeroen. (2010). Einstein's Unification Cambridge University Press, halaman 23.
- Einstein, Albert. (1917a). "Kosmologische Betrachtungen zur allgemeinen Relativitätstheorie" [Cosmological Considerations in the General Theory of Relativity]. Berlin : Königlich Preussische Akademie der Wissenschaften.
- Pais, Abraham. (1994). Einstein Lived Here. Oxford University Press, halaman 285-286.
- Einstein, A. (1931). Zum kosmologischen Problem der allgemeinen Relativitätstheorie Sitzungsb.König. Preuss. Akad, halaman 235-237.
- Einstein, A and de Sitter, W. (1932). On the relation between the expansion and the mean density of the universe. Proceedings of the National Academy of Sciences 18: halaman 213-214.
- Livio, Mario. (2013). The Genius of Getting It Wrong ‘Brilliant Blunders’. New York : The New York Times.
- Castelvecchi, Davide. (2014). Einstein’s lost theory uncovered : Physicist explored the idea of a steady-state Universe in 1931. nature.com.
- O’Raifeartaigh, C., B. McCann, W. Nahm and S. Mitton. (2014). Einstein’s steady-state theory: an abandoned model of the cosmos. Eur. Phys. J (H) 39(3) halaman 353-369.
- Hoyle. (1948). A New Model for the Expanding Universe. Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Volume 108, halaman 372.
- Sarantie, Rifky N. (2009). A Cosmological Perspective and Supersimmetry of Dark Matter: A Theoretical and Experiment Review Study. Bandung : dalam International Conference on Theoretical Physics.
- Andrews, Robert (2003). The New Penguin Dictionary of Modern Quotations. Penguin UK, halaman 499.
- Einstein, Albert. (1917). "Zur Quantentheorie der Strahlung" [On the Quantum Mechanics of Radiation], Jerman : Physikalische Zeitschrift, 18, halaman 121–128.
- Einstein, Albert. (1924). Quantentheorie des einatomigen idealen Gases [Quantum theory of monatomic ideal gases]. Munich : Sitzungsberichte der Preussischen Akademie der Wissenschaften, Physikalisch-Mathematische Klasse, Berlin : Königlich Preussische Akademie der Wissenschaften, halaman : 261–267.
- McGehan, Fred dan Peter Caughey. (2001). Cornell and Wieman Share 2001 Nobel Prize in Physics. NIST News Release.
- Einstein, Albert. (1950). On the Generalized Theory of Gravitation. Scientific American, CLXXXII (4): halaman 13–17.
- Moore, Walter. (1989). Schrödinger: Life and Thought. Cambridge: Cambridge University Press.
- Goettling, Gary. (1998). Einstein's refrigerator. Georgia Tech Alumni Magazine.
- Jha, Alok. (2008). Einstein fridge design can help global cooling. theguardian.com.
- Bohr, Niels. (1949). Discussions with Einstein on Epistemological Problems in Atomic Physics. marxists.org.
- Lowenfels, Albert B. (2002). Famous Patients, Famous Operations, 2002 - Part 3: The Case of the Scientist with a Pulsating Mass. medscape.com.
- Einstein, Albert. (1955). Draft of projected Telecast Israel Independence Day, April 1955. alberteinstein.info.
- Cohen, J.R.; Graver, L.M. (1990). The ruptured abdominal aortic aneurysm of Albert Einstein, Surgery, Gynecology & Obstetrics 170 (5): 455–8, PubMed Idenfifier 2183375.
- Burell, Brian. (2005). Postcards from the Brain Museum: The Improbable Search for Meaning in the Matter of Famous Minds. Broadway.
- O'Connor, J.J.; Robertson, E.F. (1997). Albert Einstein, The MacTutor History of Mathematics archive, School of Mathematics and Statistics, University of St. Andrews.
- Donald Goldsmith; Marcia Bartusiak. (2008). E = Einstein: His Life, His Thought, and His Influence on Our Culture. Sterling Publishing Company, Inc. halaman 97–118.
- Libman E. dan Russell Maloney. (1939). Disguise. New York : The New Yorker, halaman 11.
- McTee, Cindy. (2004). Einstein's Dream for orchestra, percussion and computer music on CD. cindymctee.com.
- Golden, Frederic (2000), Person of the Century: Albert Einstein, Time.
- Nobel Committee. (1921). The Nobel Prize in Physics 1921. nobelprize.org.
Komentar berhasil disembunyikan.