Tanggal 15 Juni telah ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah ASEAN sejak tahun 2011. Tentu Indonesia adalah negara yang berperan penting dalam cetusan ini. Hal ini karena selain umumnya penyakit demam berdarah menyerang di daerah tropis, akan tetapi ternyata Indonesia termasuk negara yang mengalami kasus DB tinggi di dunia. Nomor satu di Asia dan nomor dua di dunia setelah Brazil.

Demam Berdarah adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang bernama Aedes Aegypti. Tidak hanya sebagai penyebar penyakit DB, dalam kasus yang lebih ringan nyamuk Aedes juga menjadi penyebab penyebar penyakit chikungunya maupun virus Zika.

Umumnya agak sulit menentukan gejala penyakit demam berdarah. Gejala penyakit ini agak sulit dibedakan penyakit flu biasa. Alangkah baiknya apabila kita mengalami gejala flu seperti demam, badan pegal linu, atau sakit kepala lebih dari satu minggu, segeralah ke dokter.  Hal ini disebabkan karena virus dengue memerlukan masa inkubasi antara 4 sampai 10 hari.

Biasanya dokter yang telah berpengalaman, dapat langsung mengenali gejala ini. Namun apabila kurang yakin, maka pemeriksaan darah di laboratorium adalah suatu hal yang harus dilakukan. Di samping itu, pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh infeksi terhadap darah.

Penyakit demam berdarah ini dapat terjadi dalan beberapa fase yaitu fase demam, fase kritis dan pemulihan.

Pada fase demam, seorang penderita DB biasanya akan merasakan demam sampai 40 derajat celcius. Selain itu penderita juga bisa merasakan sakit kepala, atau nyeri sendi. Pada tahap ini penderita juga dapat terkena ruam pada kulit. Mulanya kulit akan seperti terkena panas. Merah merata. Tahap selanjutnya ruam tersebut akan seperti campak. Akan muncul juga bintik-bintik merah kecil yang tidak akan hilang walaupun kulit ditekan. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh kapiler. Dalam beberapa kasus  penderita akan mengalami gusi berdarah, mimisan dan sejenisnya.

Beberapa penderita penyakit ini akan melalui tahap kritis. Pada tahap kritis ini gejala yang timbul antara lain tekanan darah rendah, luka lambung, berkumpulnya cairan pada lambung, kembung, atau penumpukan cairan di sekitar membran paru-paru.

Sedangkan pada tahap penyembuhan, cairan yang keluar akan kembali kepada saluran darah. Selain itu juga penderita kemungkinan akan mengalami penurunan detak jantung, gatal-gatal ataupun kejang-kejang.

Yang jelas, bagi penderita demam berdarah yang ingin penyakitnya lekas sembuh perlu melakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Banyak istirahat. Dengan banyak istirahat, energi yang tersedia akan digunakan untuk melawan penyakit
  • Banyak minum. Dengan banyak minum sangat berguna untuk mencegah dehidrasi. Utamanya sebagai pengganti cairan yang banyak keluar akibat demam tinggi dan muntah-muntah.
  • Mengkonsumsi parecetamol sebagai obat penurun panas dan pereda nyeri.
  • Yang sudah umum adalah mengkonsumsi jus jambu biji.

Walau demikian perawatan dalam pengawasan dokter adalah salah satu yang sangat dianjurkan.

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Berbeda dengan nyamuk-nyamuk pada umumnya yang beroperasi pada malam hari, nyamuk Aedes Aegypti umumnya menggigit korbannya pada siang hari. Utamanya dari pagi hari hingga menjelang siang. Namun demikian nyamuk ini lebih sering menyerang daerah-daerah yang agak gelap seperti bawah lemari, belakang pintu maupun kolong tempat tidur.

Nyamuk Aedes Aegypti memiliki habitat pada lingkungan perumahan yang memiliki genangan air bersih untuk meletakan telurnya. Seekor nyamuk betina biasanya menyimpan telurnya pada genangan air tersebut. Karenanya kita perlu waspada pada tempat-tempat dimana air menggenang seperti bak mandi, pot tanaman, lubang pohon maupun genangan pada ban bekas. Menguras bak mandi seminggu dua kali adalah sesuatu hal yang sangat di anjurkan.

Selain rajin menguras dua minggu sekali, menaburkan bubuk abate dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Namun demikian bubuk abate tidak disarankan untuk ditaburkan pada tempayan tempat air untuk minum. Adalah bijaksana untuk menguras tempayan ini lebih sering dibandingkan menguras bak mandi.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk pencegahan penularan penyakit demam berdarah adalah melakukan fogging untuk membasmi nyamuk. Selain itu bergotong-royong untuk membersihkan selokan-selokan dan sampah-sampah yang dapat menampung air juga perlu untuk dilakukan.

Tindakan pencegahan penyakit demam berdarah ini bukan hanya untuk menghindarkan diri kita dari penyakit. Namun yang lebih penting adalah mencegah munculnya penyakit ini di daerah kita.

Rujukan:

1. Infodatin Kemenkes, Situasi DBD di Indonesia, Kemenkes 2016

2. http://www.depkes.go.id/article/view/1571/menkes-meresmikan-15-juni-sebagai-hari-demam-berdarah-dengue-asean.html