Halo Sobat Seratus
Pada tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat tentu kesejahteraan keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dan terakhir kesejahteraan bangsa. Karena itulah pemerintah memberikan perhatian penuh demi tercapainya kesejahteraan keluarga.
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Intinya keluarga yang sejahtera bukan sekadar sejahtera secara materi saja, akan tetapi keluarga yang sejahtera baik secara moril maupun spiritual. Dalam ajaran Agama Islam, keluarga yang sejahtera adalah keluarga yang memperoleh sakinah, mawadah dan rahmat. Ketentraman, cinta dan kasih sayang.
Tentu tidak mudah untuk membangun keluarga yang sejahtera secara lahir dan batin. Ada usaha-usaha yang harus dibangun bersama-sama seluruh anggota keluarga. Tentu perhatian terhadap aspek-aspek yang harus dibangun dalam keluarga adalah suatu keniscayaan yang harus terjadi.
Pemerintah melalui BKKBN telah merumuskan delapan fungsi keluarga. Kedelapan faktor ini harus dibangun bersama untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera.
Delapan fungsi keluarga yang harus dibangun adalah
1. Fungsi Keagamaan.
Fungsi keagamaan dalam keluarga dan anggotanya didorong dan dikembangkan agar kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai-nilai keagamaan perlu untuk ditanamkan kepada anak-anak sedini mungkin. Ajaklah anak-anak untuk beribadah bersama-sama sejak kecil. Berangkat bersama untuk shalat berjamaah ke Masjid juga dapat dilakukan bagi yang beragama Islam.
Selain itu juga orang tua dapat menanamkan nilai nilai luhur berdasarkan pendekatan keagamaan seperti kejujuran, jiwa sosial, rasa syukur, disiplin, tenggang rasa, dan lain-lain.
2. Fungsi Sosial Budaya.
Fungsi sosial budaya memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.
Tentu kekayaan budaya yang dimaksud bukan sebatas kesenian daerah. Tetapi yang lebih penting diwariskan kepada anak-anak adalah nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang semakin hari mulai tergerus zaman.
Salah satu nilai yang perlu diwariskan kepada anak-anak adalah nilai gotong royong sesama anggota keluarga. Orang tua secara terjadwal bisa melibatkan anak-anak untuk bekerja-sama membersihkan rumah. Atau membagi pekerjaan rumah kepada anak-anak seperti menyapu lantai, mengepel, cuci piring dan sebagainya.
Sopan santun juga nilai budaya yang penting yang harus ditanamkan kepada anak-anak. Di Jawa ada yang namanya tata krama, di Sunda ada yang namanya pamali, di Makasar ada yang namanya tabea dan setiap daerah mempunyai budaya sopan-santunnya masing-masing. Orang tua punya kewajiban untuk menanamkan budaya sopan santunnya ini kepada anak-anak.
3. Fungsi Cinta Kasih.
Fungsi cinta kasih dalam keluarga akan memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.
Seorang yang penuh cinta kasih tentu akan membagikan cinta kasih itu kepada lingkungan disekitarnya. Dan anak-anak yang memperoleh kasih sayang yang cukup, tentu akan menjadi pribadi yang positif, lebih pemaaf, toleransi dan rasa setia.
4. Fungsi Perlindungan
Tentu saja seseorang akan selalu merasa aman apabila ia berada di rumahnya sendiri. Karena memang keluarga adalah tempatnya berlindung.
Peran orang tua sangat dominan untuk menjadikan putra-putrinya betah di rumah. Tentu kedekatan emosi adalah hal yang penting sehingga anak merasa nyaman dengan berlindung kepada orang tuanya. Orang tua yang pemaaf dan mampu untuk memberikan pengertian terhadap kesalahan anak juga merupakan faktor lain yang tak kalah pentingnya. Apalagi sampai anak-anak merasa nyaman membagikan masalahnya kepada orang tua mereka sendiri.
5. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi yang merupakan mekanisme untuk melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan manusia di dunia yang penuh iman dan taqwa.
Orang tua berperan untuk memberikan pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan reprodukusi kepada anak. Seperti memisahkan tempat tidurnya, mengenakan pakaian yang tertutup, menjaga pergaulan anak-anak. Seorang ibu harus mendampingi putrinya ketika mendapatkan menstruasi pertama. Begitu juga sang Ayah harus mendampingi putranya ketika mendapat mimpi pertama.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa depan.
Untuk memenuhi fungsi ini, orang tua dapat mendorong anak-anak untuk bergaul sedari kecil. Latihlah anak untuk bergaul dengan teman-temannya, bermain bersama. Berbagi mainan dan bertanggung jawab untuk merapikan mainannya.
Mengarahkan anak untuk bermain permainan yang menggunakan gadget, tidak disarankan. Tetapi arahkan anak-anak untuk bermain permainan yang harus dimainkan bersama orang banyak seperti bentengan, gobak sodor, bentengan dan lain-lain.
7. Fungsi Ekonomi
Dengan fungsi ekonomi, keluarga menyiapkan dirinya untuk menjadi suatu unit yang mandiri dan sanggup untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batinnya dengan penuh kemandirian.
Dalam hal ini orang tua juga berperan untuk mendidik anak-anak menjadi mandiri secara finansial. Tentu pelajaran pertama untuk anak-anak adalah pelajaran untuk mengelola keuangan termasuk menabung. Pada anak yang mulai beranjak besar, orang tua bisa memberikan sedikit demi sedikit pendidikan kewirausahaan kepada anak-anaknya.
Tentu hasil yang diharapkan adalah anak-anak dapat mandiri secara finansial.
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan.
Fungsi pembinaan lingkungan memberikan pada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.
Dalam hal ini, orang tua dapat mendorong anak-anak untuk mencintai dan mau melestarikan lingkungannya. Pembiasaan-pembiasaan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, atau merawat tanaman di halaman rumah adalah suatu hal yang dapat dilakukan agan anak peduli terhadap lingkungannya.
Dengan berfungsinya kedelapan fungsi keluarga ini, diharapkan akan semakin terbentuk keluarga sejahtera yang berkualitas. Tentu hal ini sedikit banyak akan mengangkat derajat dan martabat bangsa yang kita cintai.
Selamat Hari Keluarga
Rujukan
1. PP no 84 tahun 2014
Komentar berhasil disembunyikan.