Hallo sobat100,

Apa kabar sobat100?. Bencana alam gempa bumi kembali melanda saudara kita di Pulau Lombok, NTB,  Indonesia pada tanggal 5 Agustus 2018, pukul 19:46 WITA. Pusat gempa berada di 18 km barat laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 15 km. Gempa bumi ini merupakan gempa utama dari rangkaian gempa bumi di Pulau Lombok sejak gempa awalan 6,4 SR di akhir bulan Juli lalu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir peringatan terjadinya tsunami akibat gempa.

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan juga di beberapa negara lain. Di Indonesia gempa sering terjadi karena negara ini terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh aktivitas gunung berapi dan jatuhnya bebatuan. Penyebab gempa Lombok diduga karena aktivitas sesar atau rengkahan/ retakan akibat gaya yang menekan dari dalam bumi. Berikut penjelasan penyebab terjadinya gempa bumi di Pulau Lombok, NTB,  Indonesia..

Gempa Bumi di Lombok

1. Tinjauan Kondisi Geologi dan Tektonik Nusa Tenggara

Secara fisiografi, kepulauan Nusa Tenggara dibatasi oleh bagian barat Jawa, di bagian timur oleh Busur Banda, di bagian utara oleh Laut Flores dan di bagian selatan oleh Samudera Hindia. Secara geologi kepulaun ini terletak di pusat Busur Banda, yang terbentuk oleh rangkaian kepulauan gunung api muda. Secara tektonik, rangkaian gunung ini akibat subduksi lempeng Indo-Australia terhadap busur Banda. Sebagian besar busur dari kepulauan Nusa Tenggara juga dibentuk oleh zona subduksi dari lempeng Indo-Australia yang berada tepat di bawah busur Sunda-Banda selama di atas kurun waktu tertier yang mana subduksi ini dibentuk di dalam busur volkanik kepulauan Nusa Tenggara.

Bagian timur Nusa Tenggara mulai dari Alor-Kambing-Wetar-Romang, disebut orogene timor dengan pusat undasi di Laut Flores. Evolusi orogenik daerah Nusa Tenggara bagian timur ini agak kompleks karena pada masa Mesozoikum muda terjadi penggelombangan yang termasuk sirkum Australia menghasilkan :

a. Busur Luar, busur luar melalui Pulau Sawu ke timur laut.

b. Busur Dalam, busur dalam dari Pulau Sumba kearah timur laut.

Selain kerawanan seismik akibat aktivitas pertemuan lempeng, Nusa Tenggara Timur juga sangat rawan karena adanya sebuah struktur tektonik sesar naik belakang busur kepulauan yang populer dikenal sebagai back arc thrust. Struktur ini terbentuk akibat tunjaman balik lempeng Eurasia terhadap lempeng Samudra Indo-Australia. Fenomena tumbukan busur benua (arc-continent collision) diduga sebagai pengendali mekanisme deformasi sesar naik ini. Back arc thrust membujur di Laut Flores sejajar dengan busur Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara dalam bentuk segmen-segmen, terdapat segmen utama maupun segmen minor. Fenomena sesar naik belakang busur kepulauan ini sangat menarik untuk diteliti dan dikaji mengingat sangat aktifnya dalam membangkitkan gempa-gempa tektonik di kawasan tersebut.

Sesar ini sudah terbukti nyata beberapa kali menjadi penyebab gempa mematikan karena ciri gempanya yang dangkal dengan magnitude besar. Berdasarkan data, sebagian besar gempa terasa hingga gempa merusak yang mengguncang Bali, Nusa Tenggara Barat, dan NTT disebabkan oleh aktivitas back arc thrust ini, dan hanya sebagian kecil saja disebabkan oleh aktivitas penyusupan lempeng. Sesar segmen barat dikenal sebagai Sesar Naik Flores (Flores Thrust) yang membujur dari timur laut Bali sampai dengan utara Flores. Flores Thrust dikenal sebagai generator gempa-gempa merusak yang akan terus-menerus mengancam untuk mengguncang busur kepulauan.


Sesar ini menjadi sangat populer ketika pada tanggal 12 Desember 1992 menyebabkan gempa Flores yang diikuti gelombang pasang tsunami yang menewaskan 2.100 orang. Sesar ini juga diduga sebagai biang terjadinya gempa besar di Bali yang menewaskan 1.500 orang pada tanggal 21 Januari 1917. Sesar segmentasi timur dikenal sebagai Sesar Naik Wetar (Wetar Thrust) yang membujur dari utara Pulau Alor hingga Pulau Romang. Struktur ini pun tak kalah berbahaya dari Flores Thrust dalam "memproduksi" gempa-gempa besar dan merusak di kawasan NTT. Sebagai contoh bencana gempa bumi produk Wetar Thrust adalah gempa Alor yang terjadi 18 April 1898 dan pada 4 Juli 1991, yang menewaskan ratusan orang. Sesar naik Sawu terletak di sebelah utara pulau Sawu memanjang dari arah barat ke timur.

2. Gempa 29 Juli 2018

Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa bumi tektonik mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa Minggu (29/7/2018) dengan kekuatan 6,4 SR. Gempa yang terjadi sekitar pukul 05.47 WIB tersebut terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km. Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada terhadap ancaman gempa susulan meskipun dengan intensitas dan magnitude yang kecil.

Hasil analisis BMKG bahwa gempa bumi yang terjadi di Lombok merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Gempa bumi dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.

3. Gempa 5 Agustus 2018

Gempa bumi kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) malam, dengan magnitudo 7. Gempa ini merupakan kelanjutan dari gempa pekan lalu, 29 Juli 2018. Gempa magnitudo 7 adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Kecil kemungkinan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar. Gempa kali ini menewaskan 91 orang, sementara ratusan orang luka-luka, dan ribuan warga mengungsi. Adapun, titik koordinat gempa 8,37 LS dan 116,48 BT dengan kedalaman 15 kilometer, berada di 27 km timur laut Lombok Utara.

Seperti sobat100 ketahui, Negara kita Indonesia adalah salah satu Negara yang sering mengalami bencana yang satu ini. Karena Negara kita mempunyai banyak gunung berapi dan berada pada Sirkum Pasifik yang sangat berpotensi terjadi gempa Bumi setiap saat. Oleh karena itu, kita harus mempelajari informasi tentang pendidikan mitigasi bencana yang  menjadi salah satu pelajaran penting dalam menghadapi bencana alam, salah satunya gempa bumi.

 

 

Pengertian dan Alat Pengukur Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau getar getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.

Gempa Bumi diukur dengan menggunakan Alat Seismometer. Seismometer adalah alat untuk mengukur getaran tanah, untuk mencari sumber gempa, kedalaman gempa, serta kekuatan dari gempa tersebut. Seismometer adalah alat yang sangat sensitif terhadap gerakan naik turun permukaan bumi. Seismometer sebagai alat ukur, membutuhkan skala dalam mengukur tingkat dan besar getaran yang dihasilkan dari gempa bumi.terdapat dua skala yang hingga sekarang di pakai sebagai acuan oleh para ilmuwan untuk mengukur getaran yang ada di bumi. skala tersebut adalah skala richter dan skala mercalli.

Skala Richter

Skala richter adalah skala yang di pakai untuk mengukur besar dari getaran yang dihasilkan oleh bumi. dalam membuat tabel skala, dikai sistem logaritma. Sehingga terdapat perbedaan 10 kali lipat lebih besar, antara skala yang satu dengan skala yang berada di atasnya. Skala richter juga biasa disebut sebagai skala richter terbuka. Bentuk skala dari skala richter adalah:

  • 1 – 3 : Getaran tidak terasa
  • 3 – 3,9 : Mulai terasa, tapi hanya di sekitar pusat gempa
  • 4 – 4,9 : Getaran terasa di luar pusat gempa, jendela mulai bergetar
  • 5 – 5,9 : Manusia mulai sulit berdiri, kaca mulai pecah
  • 6 – 6,9 : Batu, bangunan tinggi, dan bangunan lemah mulai rubuh
  • 7 – 7,9 : Tanah longsor dan tanah mulai retak
  • 8 – … : Menyebabkan kerusakan yang fatal dalam radius seratus meter dari pusat gempa.

Skala Mercalli

Skala mercalli adalah skala yang dipakai untuk mengukur tingkat intensitas getaran. Selain itu, skala mircelli digunakan untuk mengukur pengaruh gempa bumi terhadap manusia, binatang, bangunan dan jalan yang ada disekitarnya. Pada skala mircelli, memakai angka romawi sebagai skala pengukurnya. Skala ini tidak memakai algoritma, skala ini hanya melihat pada dampak yang di hasilkan. Bentuk dari skala mercalli adalah:

  • I. Hanya dapat dirasakan oleh seismometer
  • II. Hanya dirasakan d sekitar pusat gempa
  • III. Mulai di rasakan oleh beberapa orang
  • IV. Mulai dirasakan banyak orang, perabotan mulai pecah, kaca mulai pecah
  • V. Binatang mulai ketakutan, bangunan mulai bergoyang
  • VI. Benda- benda mulai berjatuhan
  • VII. Dinding mulai retak
  • VIII. Barang- barang mulai bergeser
  • IX. Masyarakay menjadi panik, tanah mulai longsor
  • X. Bangunan mulai rubuh, tanah mulai retak
  • XI. Retakan tanah makin melebar
  • XII. Bangunan hancur.

 

Gempa Bumi Berdasarkan Lokasi

 

Gempa bumi berdasarkan lokasinya adalah, gempa bumi yang dibagi berdasarkan lokasi terjadinya. Gempa bumi ini dibagi menjadi 2, yaitu darat dan laut.

1. Gempa Bumi yang Terjadi Di Darat

Gempa bumi ini adalah gempa bumi yang terjadi di darat. Gempa bumi ini, terjadi akibat adanya patahan atau lipatan di darat. Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, tetapi mampu menghancurkan gedung, bahkan membuat kebakaran pada kota.

2. Gempa Bumi yang Terjadi Di Laut

Gempa bumi ini adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya patahan atau lipatan di dasar laut. Gempa bumi memiliki potensi menciptakan tsunama, akibat perbedaan tekanan sebelum dan sesudah gempa, menyebabkan air menjadi naik, dan menciptakan tsunami.

Gempa Berdasarkan Gelombang

Gelombang adalah salah satu penyebab terjadinya gempa bumi. Gelombang ini berasal dari pusat gempa yang disebut hiposentrum. Hiposentrum adalah titik utama dari gempa yang sedang terjadi. Gempa bumi ini dibagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder.

1. Gempa Berdasarkan Gelombang Primer

Gempa yang berdasarkan gelombang primer, adalah gempa yang bersifat merambat. Gelombang ini berasal dari pusat gempa dengan kecepatan hingga 14 km per detik. Gempa ini adalah gempa permulaan, sebelum gempa susulan.

2. Gempa Bumi Berdasarkan Gelombang Sekunder

Gempa yang diakibatkan dari gelombang ini, sama dengan gelombang primer. Yang membedakan adalah, gempa ini meliki kecepatan yang lebih lambat. Kecepatan gelombang ini hanya sekitar 7 km per detik. Gempa ini biasanya susulan dari gempa pertama yang lebih kuat.

Jenis-Jenis Gempa

Semakin besar skala atau pun ukuran penyebab gempa bumi, maka semakin besar pula goncangan gempa bumi yang dapat ditimbulkannya. Dan semakin besar goncangan yang terjadi, maka semakin besar pula tingkat kerusakan infrastruktur yang mungkin ditimbulkannya.
Jika dilihat dari penyebabnya. Gempa bumi dapat digolongkan menjadi empat jenis gempa bumi, yaitu :

1. Gempa Bumi Vulkanik

Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi pra dan pasca letusan gunung api. Letusan gunung api, berasal dari terjadinya tekanan panas di dapir magma yang ini keluar, mencari tekanan yang lebih rendah. Akibatnya, tekanan tersebut menggerakkan lapisan bumi, dan mengetarkannya. Gunung api yang mau meletus, akan mengakibatkan gempa bumi kecil yang terjadi berulang- ulang. Dan saat meletus, akan menghasilkan getaran yang kuat

2. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat bergesernya lempeng-lempeng tektonik. Lempeng tektonik adalah lempeng yang ada didunia. Lempeng- lempeng ini membentuk benua- benua di dunia. Gerakan lempeng- lempeng ini bisa saling mendekat maupun menjauh. Jika lempeng- lempeng ini saling bersinggungan, memiliki potensi menciptakan gempa bumi yang sangat besar.

3. Gempa Bumi Akibat Runtuhan dan Benturan

Gempa bumi yang diakibatkan runtuhan, adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya longsor. Longsor ini bisa diakibatkan oleh erosi atau gunung kapur yang runtuh. Jatuhnya batuan dan tanah akibat longsor, menyebabkan getaran kecil pada kulit bumi. Selain itu, benturan dari meteor yang jatuh ke bumi, juga menyebabkan terjadinya gempa bumi.

4. Gempa Bumi Akibat Manusia

Gempa bumi tidak hanya disebabkan oleh alam. Manusia juga memiliki kemampuan dalam menciptakan gempa bumi. Gempa bumi ini, terjadi akibat pemakaian bahan peledak berkekuatan besar. biasanya bahan peledak ini, dipakai untuk menghancurkan gedung- gedung yang sudah tidak terpakai, atau melubangi gunung yang dipakai untuk pertambangan. Pertambangan yang hancur, juga dapat menyebabkan gempa bumi.

Tanda-Tanda Akan Terjadinya Gempa Bumi

1. Munculnya Awan Gempa

Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang. Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi.

Gelombang elektromagnetis itu kemudian ’menyerap’ daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak. Walaupun begitu, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.

2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan Aneh

Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan yang tidak wajar. Misalnya lampu neon yang redup, mesin fax yang berkedip dan terus mengalami kegagalan saat transmisi data, ataupun televisi yang mengeluarkan suara ‘brebet’. Jika semua hal itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Ini terjadi karena memang sedang ada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah kamu.

3. Perhatikan Tingkah Laku Hewan yang Gelisah dan Tiba-tiba Menghilang

Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah itu penyebabnya pemanasan global ataupun memang ada pertanda lain. Jika kamu memiliki piaraan atau banyak binatang di sekelililing tempat kamu berada, maka kamu harus waspada seandainya bila-bila saja polah hewan-hewan tersebut berubah.

Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut kebanyakan akan kabur dan menyelamatkan diri terlebih dulu sebelum gempa terjadi.

4. Terlihatnya Cahaya Gempa

Cahaya gempa yang dimaksud meskipun sudah jarang muncul mungkin saja merupakan tanda jika nanti akan timbul gempa yang sangat besar. Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien. Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu siap siaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi.

5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda

Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat. Oleh karena itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar.

Tindakan ketika gempa terjadi

Bila berada di dalam rumah

  • Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
  • Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
  • Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
  • Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

Bila berada di luar ruangan

  • Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
  • Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
  • Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

Bila berada di dalam ruangan umum

  • Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
  • Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.

Bila sedang mengendarai kendaraan

  • Segera hentikan di tempat yang terbuka.
  • Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall

  • Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
  • Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

Bila sedang berada di dalam lift:

  • Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
  • Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
  • Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
  • Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

Bila sedang berada di dalam kereta api:

  • Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
  • Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
  • Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan

Bila sedang berada di gunung/pantai:

  • Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
  • Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Dampak Gempa Bumi

Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini ada yang bersifat menguntungkan manusia tetapi ada juga yang merugikan manusia. Tetapi kebanyakan bersifat merugikan manusia. Akibat gempa bumi tersebut antara lain adalah:

1. Terangkatnya mineral ke permukaan bumi

Gempa bumi dapat mengakibatkan terangkatnya mineral – mineral yang ada di dalam lapisan bumi. Hal ini dikarenakan oleh proses tektonik yaitu pergerakan lempeng bumi atau pergerakan sesar. Sesar dapat menyebabkan lapisan bumi terangkat ke permukaan. Sesar ini disebut dengan sesar naik. Tetapi tidak semua proses gempa yang disebabkan oleh sesar atau jenis – jenis patahan ini dapat mengangkat mineral – mineral yang ada di dalam bumi. Hanya lapisan yang mengandung mineral dan juga memang terdapat sesar aktif yang memotong lapisan mineral tersebut.

2. Terjadinya Tsunami

Gempa bumi yang menjadi penyebab tsunami ini berjenis gempa tektonik  yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng akibat dari adanya arus konveksi yang terjadi di dalam bumi dan pusat titik gempanya berada di dasar lautan. Gelombang tsunami yang terjadi dapat merusak dan menenggelamkan apa saja yang ada di pesisir pantai sekitar sumber gempa sampai beberapa kilometer ke daratan tergantung dari besar kecilnya kekuatan gempa dan dekat tidaknya pusat titik sumber gempa dari permukaan. Jika gelombang tsunami ini sering terjadi pada suatu daerah maka tidak menutup kemungkinan daerah tersebut akan terkena dampak abrasi dan erosi pantai.

3. Terjadinya Jenis – Jenis Longsor

Gempa bumi mengakibatkan getaran atau guncangan tanah (ground shaking)  yang disebabkan oleh karena adanya gerakan endogen. Getaran tanah ini menyebabkan tanah dan massa batuan keluar dan akhirnya terjadi penyebab tanah longsor pada lapisan tanah dan batuan yang ada diatasnya.

4. Terjadinya Banjir

Air yang terdapat didalam waduk, atau danau dapat keluar dan mengalir dalam jumlah besar sehingga menjadi penyebab banjir ketika gempa terjadi. Jenis – jenis Banjir ini terjadi karena ketika gempa, fungsi danau atau waduk menjadi rusak karena air dalam waduk atau danau mengalir ke berbagai arah atau tumpah kembali dan keluar dan memenuhi manfaat sungai-sungai dibawahnya.

5. Terjadinya Kebakaran

Gempa bumi menimbulkan getaran yang dapat mengakibatkan rusaknya bangunan yang ada. Kerusakan – kerusakan bangunan tersebut dapat mengakibatkan aliran listrik terputus atau kebocoran pipa dan tabung gas sehingga menyebabkan ledakan. Aliran listrik yang terputus secara tiba – tiba dan ledakan tabung dan pipa gas tersebut dapat menimbulkan kebakaran. Apalagi jika material yang ada di sekitarnya adalah material yang mudah terbakar. Kebakaran yang terjadi juga menjadi penyebab pencemaran udara di lingkungan sekitarnya.

6. Hancurnya Bangunan

Bangunan yang ada diatas permukaan bumi atau berada bawah tanah dapat rusak bahkan hancur karena adanya getaran pada lapisan tanah akibat dari terjadinya gempa. Parahnya kerusakan tergantung dari besar kecilnya kekuatan gempa dan jauh dekatnya sumber titik gempa serta kuat tidaknya konstruksi bangunan yang ada.

Gelombang pada gempa bumi menyebabkan pergerakan pada lapisan tanah yang mengakibatkan bangunan – bangunan rumah atau gedung bergoyang sehingga dapat menjadikan tidak kokohnya dan lemahnya kontruksi bangunan atau kerangka bangunan, bahkan sebagian atau keseluruhan bangunan menjadi runtuh. Maka dari itu, pada beberapa negara yang sering terjadi gempa, sudah membuat rumah mereka atau gedung – gedung dengan kontruksi bangunan anti gempa agar kerugian yang ditimbulkan oleh terjadinya gempa bumi tidak terlalu besar.

7. Munculnya wabah Penyakit

Wabah Penyakit ini dapat muncul ketika gempa yang terjadi telah merusak semua fasilitas yang ada sehingga mengakibatkan sulitnya air bersih karena terjadi pencemaran air atau saluran – saluran air yang rusak, sanitasi yang buruk, dan kebersihan yang tidak terjaga. Wabah penyakit yang biasanya muncul adalah seperti diare, demam berdarah, deman dan flu, sesak nafas, sampai TBC.

8. Banyaknya korban Jiwa

Ketika gempa terjadi, banyak korban jiwa berjatuhan karena tertimpa reruntuhan bangunan, terbawa arus gelombang tsunami, atau terkena wabah penyakit.

9. Kerusakan Lingkungan

Getaran yang dihasilkan gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan ruang publik untuk kehidupan seperti rusaknya struktur jenis – jenis tanah, erosi tanah ,  terkikisnya lapisan tanah, pencemaran tanah ,  rusaknya fungsi ekosistem terumbu karang jika pusat gempa ada di laut, banyak tanaman yang rusak dan roboh, dan lain sebagainya.

Gempa bumi memang berbahaya dan berdampak negatif bagi kita. Namun, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi gempa. Jika Anda berada di dalam ruangan, carilah tempat yang aman dari reruntuhan atap. Jika Anda berada di luar ruangan, pilihlah tempat terbuka.Menjauhlah dari pohon, tiang listrik, bangunan dan apapun itu yang berpotensi untuk roboh saat terjadi gempa. Dan untuk menghadapi keadaan ketika gempa bumi terjadi dalam rangka mengurangi dampak akibat terjadinya gempa bumi seperti yang disebutkan diatas, sobat100 kita bisa melakukan mitigasi bencana gempa bumi seperti yang dijelaskan pada artikel ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/menghadapi-gempa-bumi/

http://www.portal-gallery.com/pengertian-gempa-bumi-penyebab-jenis-serta-tandanya/

http://www.portal-gallery.com/pengertian-gempa-bumi-penyebab-jenis-serta-tandanya/

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), 2015, Data Curah Hujan Bulanan Satuan Milimeter (mm) Periode 1984-2014 Kecamatan Kalibawang, Yogyakarta. BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 2010. Format Pelayanan Jasa Informasi Klimatologi Informasi Unsur Iklim Bulanan. Sumatera Utara.

Nur Hidayati, Trisnawati, Oriza Sativa, Robby Wallansha, Artadi Pria Sakti, Sigit Pramono, Dadang Permana. 2018. Ulasan Guncangan Tanah Akibat Gempa Bumi Lombok Timur. Jakarta : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)