Hallo Sobat100,
Pada tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia.
Hari Air Sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Pada tahun 2010, PBB menyatakan hak manusia untuk meminum air yang aman dan bersih adalah esensial untuk menikmati kesenangan hidup dan memenuhi semua hak manusia. Hak tersebut meliputi semua orang tanpa diskriminasi untuk mendapatkan air yang layak, aman, cukup, dapat digunakan, mudah diakses dan mampu diakses termasuk untuk air minum, kebersihan pribadi, mencuci, memasak, kesehatan dan kebutuhan rumah tangga.
Sejarah Hari Air Sedunia
Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, diumumkan pada sidang Umum PBB ke 47 bertema lingkungan dan pembangunan atau Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil bertanggal 22 Desember 1992 UNCED (United Nations Conference on Environment and Development). Majelis Umum PBB kemudian merespon dengan resolusi nomor 147/1993 dengan menetapkan tanggal 22 Maret 1993 sebagai perayaan Hari Air Sedunia untuk yang pertama kali.
Sejarah Hari Air Sedunia atau World Water Day ditujukan untuk menarik perhatian akan pentingnya air bersih dan juga menyadarkan untuk mengelola sumber – sumber air bersih secara berkelanjutan. Sekitar satu dari sembilan orang dari 2,1 miliar penduduk dunia belum memiliki akses kepada air bersih yang merupakan hak asasi manusia untuk hidup. Hari ini diperingati untuk membuat perbedaan bagi anggota masyarakat dunia yang mengalami masalah sehubungan dengan air, dan juga hari yang diperingati untuk mempersiapkan pengelolaan air di masa depan.[1]
Dibentuknya UN Water
Pada tahun 2003 Komite Tingkat Tinggi PBB meresmikan UN Water sebagai wadah untuk menjalankan mekanisme koordinasi antar lembaga di dalam PBB untuk semua masalah yang berhubungan dengan air tawar termasuk sanitasi. Pembentukan UN Water dilakukan untuk mengatasi hubungan antar sektor mengenai isu air dan memaksimalkan tindakan yang terkoordinasi seluruh sistem. UN Water akan mengkoordinasikan tindakan yang ditujukan untuk melaksanakan agenda yang telah ditetapkan oleh Deklarasi Milenium dan KTT Dunia tentang Pembangunan Berkelanjutan.
Dengan demikian tujuan dibentuknya UN Water adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari program kerja dan proyek dengan memfasilitasi upaya bersama dan memaksimalkan aksi seluruh sistem yang terkoordinasi secara efektif. Dukungan yang diberikan kepada negara – negara anggota dalam mencapai tujuan yang terikat waktu, sasaran dan tindakan yang berhubungan dengan ruang lingkup kerja berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat internasional terutama yang terkandung dalam tujuan Pembangunan Milenium dan Rencana Pelaksanaan Johannesburg (World Summit on Sustainable Development).
Lingkup pekerjaan UN Water mencakup semua aspek dari permasalahan air tawar termasuk permukaan dan sumber daya air tanah, juga antar muka air tawar dan laut. Termasuk kualitas dan kuantitas sumber air tawar, pengembangan, manajemen, pengawasan, penilaian dan penggunaan, sanitasi, bencana yang berhubungan dengan air, keadaan darurat dan ekstrim serta pengaruh dan akibatnya terhadap keamanan kehidupan manusia.[1]
Tema Hari Air Sedunia
Tema Hari Air Sedunia dari Tahun ke Tahun selalu berubah. Setiap tahunnya perayaan Hari Air Sedunia selalu mengangkat isu khusus yang diangkat sebagai tema peringatan hari Air Sedunia (World Water Day).
Berikut ini tema peringatan Hari Air Sedunia sejak tahun 1994 :
- Tahun 1994 : Caring for Our Water is Everyone’s Business (Peduli akan Sumberdaya Air adalah Urusan Setiap Orang)
- Tahun 1995 : Water and Woman (Wanita dan Air)
- Tahun 1996 : Water for Thirsty City (Air untuk Kota-kota yang Kehausan)
- Tahun 1997 : The World’s Water: Is There Enough? (Air Dunia: Cukupkah?)
- Tahun 1998 : Groundwater – The Invisible Source (Air Tanah Sumber Daya yang Tak Terlihat)
- Tahun 1999 : Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Bagian Hilir)
- Tahun 2000 : Water for 21st Century (Air untuk Abad ke-21)
- Tahun 2001 : Water for Health (Air untuk Kesehatan)
- Tahun 2002 : Water for Development (Air untuk Pembangunan)
- Tahun 2003 : Water fot Future (Air untuk Masa Depan)
- Tahun 2004 : Water and Disasters (Air dan Bencana)
- Tahun 2005 : Water for Life (Air untuk Hidup)
- Tahun 2006 : Water and Culture (Air untuk Budaya)
- Tahun 2007 : Copying With Water Scarcity (Mengatasi Kelangkaan Air)
- Tahun 2008 : Sanitation (Sanitasi)
- Tahun 2009 : Trans Boundary Water (Air Bersama, Peluang Bersama)
- Tahun 2010 : Clean Water for A Healthy World (Air Bersih Untuk Dunia Sehat)
- Tahun 2011 : Water for Cities, Responding to The Urban Challenge (Air Perkotaan dan Permasalahannya)
- Tahun 2012 : Water and Food Security (Ketahanan Air dan Pangan)
- Tahun 2013 : Water Cooperation (Kerjasama Air)
- Tahun 2014 : Water and Energy (Air dan Energi)
- Tahun 2015 : Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
- Tahun 2016 : Water and Jobs (Air dan Pekerjaan)
- Tahun 2017 : Wastewater:The Untapped Resource (Air Limbah: Sumberdaya Yang Belum Tersentuh)
- Tahun 2018 : Nature for Water (Alam untuk Air)
Pada tahun 2019 mengangkat tema internasional “Water for All : Leaving No One Behind†yang diadaptasi dalam tema Indonesia "Air untuk Semua: Tidak Meninggalkan Siapa pun di Belakang".
Terjadinya permasalahan kekurangan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim hujan dam bencana terkait hidrometeorologi serta rendahnya kualitas air akibat pencemaran menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama oleh Pemerintah Pusat, Daerah dan masyarakat.
Pada tahun 2015, para pemimpin dunia berkumpul di New York dalam rangka Sidang Umum PBB ke-70. Salah satu agendanya menetapkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Agenda untuk pembangunan berkelanjutan ini meliputi 17 tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya terkait masalah air yang tertuang dalam tujuan ke-6. Tujuannya jelas, air untuk semua pada tahun 2030. Itulah alasan pada tahun 2019 tema yang diangkat "Leaving No One Behind", yang berarti tidak meninggalkan siapa pun di belakang.[2]
Upaya Menjaga Kelestarian Air
Sobat100 bisa melihat bahwa sebagian bumi bahkan dalam persentasenya bumi hampir di kelilingi oleh air, sehingga bisa dibilang bahwa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan kehidupan manusia.
Tetapi masih ada miliaran orang masih hidup tanpa air bersih, mereka berjuang untuk bertahan hidup dan berkembang. Kelompok terpinggirkan, perempuan, anak-anak, pengungsi, masyarakat adat, orang cacat dan banyak lainnya, sering diabaikan. Dan kadang-kadang menghadapi diskriminasi, ketika mereka mencoba mengakses dan mengelola air bersih yang mereka butuhkan.Dengan itu, sangat diperlukannya peestarian air agar tidak menjadi bencana dan mencemari kesehatan makhluk hidup.[3]
Berikut Cara Menjaga Kelestarian Air agar dapat menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup :
1. Menjaga lingkungan
Dengan menjaga lingkungan, maka air di sekitar kehidupan kita tidak akan mudah tercemar. Sehingga, air yang dipakai dan yang dikonsumsi tidak tercemar dan kotor srta aman untuk digunakan. Sampah-sampah yang ada disungai, diselokan, maupun dijalanan sangatlah berpengaruh bagi kelestarian air yang dikonsumsi bagi makhluk hidup, sebab dapat mencemari air dan mempengaruhi kebersihan air sebelumnya.
2. Mengurangi penggunaan air
Penggunaan air yang digunakan secara boros dan tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat seperti mandi yang terlalu lama, lupa untuk mematikan air keran setelah mandi atau memakainya atau juga setelah menyiram bunga dan membersihkan kendaraan. Ini sangat perlu diperhatiakn, karena dengan berbagai kelakuan manusia tersebut akan dapat megurangi jumlah ar dan mengakibatkan kebutuhan air yang sangat tinggi serta menjadi salah satu dampak kekeringan.
3. Membuang sampah pada tempatnya
Seperti halnya menjadi penyebab salah satu bencana banjir dan terjadinya pencemaran air adalah sampah yang ada dimana-mana. Dengan sampah tersebut, maka airpun akan sangat mudah tercemar dan kotor serta dapat menyumbat aliran sungai dan selokan, sehingga dapat merusak kelangsungan hidup manusia dan ruang publik untuk kehidupan dan air akan susah untuk dikonsumsi seperti biasanya.
4. Meminimalisirkan penggunaan bahan kimia
Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan global saat ini. Karena, ketika bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut ke dalam air, maka mereka akan dapat merusak ekosistem air tersebut. contohnya saja seperti zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan makanan plankton.
5. Mendaur ulang bahan bekas
Barang-barang yang dapat di daur ulang biasanya sering sekali tidak terpikirkan oleh manusia saat ini dan membuangnya sembarangan seperti membuang barang tersebut ke sungai atau ke laut. Contohnya saja seperti botol mineral yang dapat di daur ulang menjadi mainan anak-anak, plastik-plastik bermerek yang bisa di dair ulang menjadi alas atau tas, dan lain-lainnya.
6. Pengecekan saluran pipa air secara rutin
Pengecekan pipa air secara rutin sangatlah penting karena jika pipa-pipa air tersebut bocor dan air-air yang mengalir keluar, maka akan menyebabkan terjadinya pemborosan air. Ini akan mengakibatkan pelestarian air berkurang sehingga nanti akan terjadi kebutuhan air yang sangat tinggi di kalangan masyarakat.
7. Menciptakan lingkungan yang asri
Dengan lingkungan yang asri, maka lingkungan di sekitarnya dan ekosistem di sekitarnya akan terjaga dengan baik. Perairan pun tidak mudah untuk tercemar dan bersih. Dalam menciptakan lingkungan yang asri tersebut, bisa dilakukan melalui rumah kita sendiri. Lingkungan rumah yang asri akan menciptakan fungsi lingkungan hidup tersebut menjadi bersih, begitu juga dengan sektor air yang dipakai dan dikonsumsi. Pemakaian air untuk kegiatan sehari-hari menjadi bersih dan pengkonsumsian air menjadi bersih dan tidak tercemar akibat lingkungan rumah yang indah dan bersih.
8. Tidak mengambil air sumur secara berlebihan
Masyarakat saat ini ketika mengambil atau menggunakan sumur-sumur yang ada seperti sumur resapan, mereka mengambilnya secara sangat berlebihan tanpa memikirkan betapa pentingnya dalam menghemat sumber air yang memberikan manfaat sumur resapan. Sebab, jika air bersih yang ada di sumur-sumur tersebut dikuras atau diambil secara berlebihan, maka sumber air tersebut akan berkurang dan kering, sehingga akan terjadinya kekeringan air dan masyarakat akan kebingungan dalam mencari air bersih.
9. Mencegah adanya penebangan pohon secara liar
Hal ini sangat perlu di ketahui dan di cegah, sebab dengan adnaya penebaangan poho secara liar atau menebang phon-pohon yang ada dihutan akan mengakibatkan tercemarnya sumber sumber mata air yang ada disekitarnya. Ini akan mengakibatakn simber sumber tersebut akan tercemar dan tidak dapat dikonsumsi lagi oleh makhluk hidup, bahkan akan menimbulkan pengaruh pada kesehatan makhluk hiudp itu sendiri. Selain itu, ekosistem yanng ada disekitarnya akan menjadi tidak seimbang.
10. Tidak membuang limbah pabrik sembarangan
Biasanya, pabrik-pabrik yang berada di sekitar perairan seperti sungai, danau dan laut, akan membuang limbah pabriknya ke perairan tersebut. ini akan menyebabakan pencemaran airw akan terjadi. Air sungai dan laut akan menjadi kotor dan tercemar, sehingga tidak dapat di pakai lagi oleh makhluk hidup dan akan lebih mudah menjadi penyebab pemanasan global Setidaknya, jangan membuang limbah-limbah tersebut ke perairan yang ada di dekat pabrik tersebut, karena dapat merusak kelestarian air dan akan berdampak pada masyarakat yang ada di daerah tersebut.[4]
Sobat100, Air adalah hak asasi manusia siapapun orangnya. Akses terhadap air menopang kesehatan masyarakat dan karena itu menjadi kritis terhadap pembangunan berkelanjutan dan kestabilan dunia yang sejahtera. Kita tidak dapat maju menjadi masyarakat global jika masih banyak manusia yang hidup tanpa air bersih.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Retno, Devita. 2019. Sejarah Hari Air Sedunia (22 Maret) – UN Water. sejarahlengkap.com
2. Syafar, Syaiful. 2019. Hari Ini Peringatan Hari Air Sedunia (World Water Day), Mengenal Arti Tema 2019: Water for All. kaltim.tribunnews.com
3. Kinanti, Krizia Putri. 2019. Hari Air Sedunia, Milenial Diajak Peduli Lingkungan. ekonomi.bisnis.com
4. Sari, Maya. 2015. 15 Cara Menjaga Kelestarian Air. ilmugeografi.com
Sebagai bimbel online, seratusinstitute adalah suatu media belajar online spesialis pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia. Seratusinstitute.com menghadirkan video pembelajaran yang dibuat agar siswa dapat merasakan belajar seperti dijelaskan langsung oleh guru secara privat dan dapat diputar berulang kali sesuai kebutuhan hingga paham
Komentar berhasil disembunyikan.