Hallo Sobat100,
Tanggal 26 Juni 2018 diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional
Sobat100 Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.
Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang memegang peranan penting dalam menentukan nasib bangsa dan negara di masa yang akan datang. Oleh karena itu, negara berkewajiban menciptakan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang mereka. Menjaga mereka dari ancaman bahaya Narkoba adalah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak dapat dilakukan secara sektoral. Negara dan masyarakat harus bersama-sama, bahu membahu mewujudnyatakan daya tangkal, daya tolak, dan daya cegah terhadap penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda, agar mampu menolak narkotika dan siap menjadi generasi tangguh serta siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di negeri ini.
Oleh karena itu sobat100 kita sebagai generasi muda anti narkoba, kita harus terus menjaga diri kita untuk tidak menggunakan obat-obatan narkoba tersebut. Dengan cara mengetahui jenis-jenis narkoba, bahaya yang ditimbulkan jika menggunakan narkoba, faktor utama Penyebab Penyalahgunaan Narkoba dalam kehidupan kita, dan berikut penjelasannya!
Jenis – jenis narkoba
1. Opium (Heroin, Morfin)
Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll).
Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opium:
1. Perasaan tenang dan bahagia
2. Acuh tak acuh (apatis)
3. Malas bergerak
4. Mengantuk
5. Rasa mual
6. Bicara cadel
7. Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
8. Gangguan perhatian/daya ingat
2. Ganja
Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja:
1. Rasa senang dan bahagia
2. Santai dan lemah
3. Acuh tak acuh
4. Mata merah
5. Nafsu makan meningkat
6. Mulut kering
7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
8. Depresi dan sering menguap/mengantuk
3. Amfetamin (shabu, ekstasi)
Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian.
Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin:
1. Kewaspadaan meningkat
2. Bergairah
3. Rasa senang/bahagia
4. Pupil mata melebar
5. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
6. Susah tidur/insomnia
7. Hilang nafsu makan
4. Kokain
Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia.
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain:
1. Gelisah dan denyut nadi meningkat
2. Euforia/rasa gembira berlebihan
3. Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat
4. Kejang dan tekanan darah meningkat
5. Berkeringat dan mudah berkelahi
6. Penyumbatan pembuluh darah
7. Distonia (kekakuan otot leher)
Faktor penyebab menggunakan narkoba
Fakta memang sudah mengatakan bahwa banyak orang pada zaman ini sudah terlibat kasus narkoba yang menyerang anak remaja hingga dewasa di dunia. Tentu ada faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan narkoba, berikut beberapa faktor yang menyebabkan ini terjadi, seperti berikut ini :
1. Faktor Pribadi :
- Mental yang lemah, ini menyebabkan remaja mudah goyah dan mudah terpengaruh ajakan keburukan.
- Strees dan depresi, untuk kejenuhan hati, seseorang melakukan segala macam cara melalui jalan pintas, bahkan terkadang cara itu tidak menjadi solusi tetapi malah memperparah keadaan.
- Ingin tahu dan coba-coba, ini juga salah satunya, remaja iseng-iseng untuk mencoba dan akhirnya kecanduan
- Mencari sensasi dan tantangan, ada juga seseorang yang ingin mencari sensasi dan tantangan dengan menjadi pengedar
2. Faktor Keluarga :
- Broken home
- Kurangnya perhatian orang tua pada anak
- Terlalu memanjakan anak, memanjakan anak juga bisa menjadi masalah, khususnya penyalahgunaan narkoba
- Pendidikan keras terhadap anak, mendidik anak dengan otoritas penuh akan menyebabkan mental anak terganggu
- Kurangnya komunikasi dan keterbukaan terhadap orang tua
3. Faktor Sosial :
Lingkungan dan pergaulan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian dan moral seseorang, baik buruknya juga bisa terlihat bagaimana lingkurang dan pergaulan seseorang. Berikut ini beberapa faktor sosial yang menyebabkan remaja terlibat penyalahgunaan narkoba :
- Salah bergaul
- Ikut-ikutan, begitu juga jika memiliki teman pengedar atau mengguna narkoba
4. Faktor Kelompok atau Organinasi Tertentu :
Kelompok atau organisasi pengeder narkoba juga menjadi faktor penyebab, di mana mereka akan mencari target untuk mengedarkan narkoba, bahkan membujuk seseorang untuk menggunakan narkoba. Jika sudah kecanduan, maka mau tidak mau orang itu akan mengkonsumsi narkoba :
- Adanya teman yang mengedarkan narkoba
- Iming-iming, iming-iming akan banyaknya keuntungan uang yang didapat dengan mengedarkan narkoba bisa menjadikan seseorang gelap mata
- Paksaan dan dijebak teman, ada juga kasus seseorang terlibat narkoba karena dijebak oleh temannya, ini juga menjadi salah sat faktor penyebab
5. Faktor Ekonomi :
Kemiskinan dan kesusahan masalah finansial, belum lagi dililit utang atau sebagainya, ini akan menjadi faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengedarkan narkoba atau tindakan kriminal lainnya. Orang-orang yang menempati posisi seperti ini akan sangat mudah gelap mata, memaksanya untuk melakukan tindakan di luar batas moral bersosial, terutama dalam hal ini adalah mengedarkan narkoba.
5 Bagian Tubuh yang Bisa untuk Tes Narkoba
1. Urine
Urine merupakan salah satu sampel yang umum digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang memakai narkoba atau tidak. Ada beberapa macam indikator jenis narkoba yang bisa dideteksi melalui urine, di antaranya kokain, ganja, heroin, dan lain-lain.
Khusus untuk pemeriksaan spesimen urine yang mengandung narkoba di Balai Laboratorium Narkoba BNN (Badan Narkotika Nasional) menggunakan dua tahapan pengujian, di antaranya pemeriksaan awal (skrining) dan lanjutan (konfirmasi). Meski paling populer, uji narkoba dengan tes urine memiliki beberapa kekurangan, di antaranya sifat urine yang mudah tercampur dan ditukar, sehingga bisa menimbulkan hasil yang keliru. Penyimpanan sampel urine juga memerlukan suhu dingin.
2. Darah
Selain urine, uji narkoba juga bisa dideteksi dari darah. Darah biasanya diambil dari pada pembuluh darah vena di bagian lengan dengan menggunakan jarum. Dibandingkan dengan urine, konsentrasi narkoba di dalam darah tidak terlalu banyak.
Ini karena darah juga memiliki fungsi untuk mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme seperti obat-obatan dan bahan kimia lain ke hati untuk diurai. Kemudian bahan sisa metabolisme tersebut akan dibawa ke ginjal untuk diproses menjadi urine.
Meski demikian, tes darah untuk uji narkoba juga memiliki kelebihan. Di antaranya sampel darah tidak mudah dipalsukan. Selain itu, lewat tes darah juga bisa diperkirakan konsentrasi narkoba yang digunakan dan mengetahui jangka waktu pemakaian terakhir.
3. Rambut
Tes rambut biasanya digunakan untuk menentukan penggunaan narkoba dalam jangka waktu yang relatif lebih lama, biasanya selama sampai 90 hari. Tes rambut bisa digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis narkoba seperti kokain, ganja, opiat, methamphetamine, phencyclidine, serta alkohol.
Tes rambut untuk mendeteksi narkoba memiliki masa yang paling lama dibandingkan pengujian dengan sampel lainnya. Dengan sampel rambut, pendeteksian disarankan satu bulan setelah prediksi pemakaian, karena umumnya rambut manusia tumbuh 1 cm setiap bulan.
Pada umumnya, narkoba juga baru terdisposisi pada rambut setelah 7 hari dari prediksi pemakaian. Selain memiliki masa pendeteksian lebih lama dibanding sampel lainnya, tes rambut juga memiliki kelebihan lain. Di antaranya yakni sifat hasil ujinya lebih stabil.
Selain itu, sampel rambut juga lebih mudah dalam proses pengiriman dan penyimpanan sampel, karena tidak memerlukan suhu dingin. Dibandingkan dengan urine, sampel rambut juga Lebih sulit untuk dicampur dengan bahan kimia lain atau ditukar, sehingga meminimalkan terjadi kesalahan teknis.
4. Air liur
Uji narkoba juga bisa dilakukan melalui saliva atau air liur. Alat yang digunakan berupa rapid tes saliva. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks dan terdiri dari campuran sekresi kelenjar ludah mayor dan minor, yang terdapat pada mukosa rongga mulut.
Pemeriksaan narkoba dengan saliva biasanya dilakukan untuk mereka yang baru mengonsumsi narkoba. Pada umumnya sampel diambil 10 menit setelah pemakaian narkoba.
Jenis narkoba yang bisa dideteksi pun terbatas. Alat ini hanya mendeteksi narkoba yang diisap dengan cara inhalan atau merokok. Di antaranya seperti ganja, sabu dan blotter paper yang ditempelkan pada lidah seperti LSD (Lysergic acid diethylamide).
5. Keringat
Mekanisme pengujian narkoba menggunakan sampel keringat bergantung pada pH keringat. Pada narkoba yang lebih bersifat basa, ekskresi pada keringat akan meningkat karena sifat keringat yang lebih asam.
Meski pengambilan sampel lebih mudah dan tidak perlu melukai, serta tidak mudah dipalsukan, namun tes keringat untuk pengujian narkoba masih memiliki beberapa kekurangan.
Di antaranya masih belum banyak laboratorium yang dapat melakukan tes ini. Selain itu, tes keringat juga terbatas karena tidak dapat dilakukan pada kulit yang terluka dan banyak rambut.
Nah sobat100, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Oleh karena itu kita harus bisa jaga diri kita dan sekeliling kita dari bahayanya narkoba.
"Dunia Indah Tanpa Narkoba"
DAFTAR PUSTAKA:
https://www.pelangiblog.com/2016/01/5-faktor-utama-penyebab-penyalahgunaan.html
https://www.pelangiblog.com/2015/01/7-bahaya-narkoba-mengancam-generasi-muda.html
https://health.detik.com/berita-detikhealth/3559007/urine-hingga-keringat-5-bagian-tubuh-yang-bisa-untuk-tes-narkoba
Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Komentar berhasil disembunyikan.