Hallo sobat100,
Tanggal 17 September 2018 diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia.

Sobat100, tepat hari ini tanggal 17 September 2018 merupakan peringatan Hari Palang Merah Indonesia ke 73 Tahun. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Sobat100 untuk berpartisipasi dan memperingati Hari Palang Merah Indonesia, mari kita donorkan darah kita untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan donor darah. Pasti sobat100 bertanya kenapa harus donor darah? Apa saja persyaratan untuk mendonorkan darah kita? Apa saja panduan untuk menyumbangkan darah? Dan apa ada manfaatnya? Berikut ini jawaban untuk semua pertanyaan sobat100…

Donor Darah

Donor darah atau Penyumbang darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah. 

Penyumbangan darah biasa dilakukan rutin di Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat maupun Unit Donor Darah di daerah. Setiap beberapa waktu, ada pula penggalangan penyumbangan darah yang diadakan di tempat-tempat keramaian, seperti di pusat perbelanjaan, kantor perusahaan besar, tempat ibadah, serta sekolah dan universitas secara sukarela. Pada acara tersebut, para calon penyumbang dapat menyempatkan datang dan menyumbang tanpa harus mengkhususkan diri mendatangi pusat penyumbangan darah dengan memanfaatkan sistem informasi atau secara online. Selain itu, bank darah dapat memiliki mobil penyumbangan darah (mobile unit) yang digunakan untuk tempat menyumbang.

Syarat Menjadi Pendonor Darah
 
Untuk dapat menyumbangkan darah, seseorang mengisi formulir pendaftaran dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 
• Sehat Jasmani dan Rohani
• Calon penyumbang harus berusia 17-65 tahun,
• Berat badan minimal 45 kg
• Kadar hemoglobin >12,5 gr% sampai dengan 17,0g%
• Tekanan darah (sistol) 100-170 mmHg dan (diastol) 70-100 mmHg
• Suhu tubuh antara 36,6 - 37,5 derajat Celcius
• Tidak mengalami gangguan pembekuan darah (hemofilia)
• Denyut nadi antara 50-100 kali/menit
• Rentang waktu penyumbang minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 1 tahun)
 
Larangan Menjadi Pendonor Darah
 
Beberapa larangan untuk menjadi pendonor darah, sebagai berikut :
 
• Mempunyai penyakit jantung dan paru paru
• Menderita kanker
• Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Menderita kencing manis (diabetes militus)
• Memiliki kecenderungan pendarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
• Menderita epilepsi dan sering kejang
• Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C.
• Mengidap Raja Singa (Sifilis)
• Ketergantungan Narkoba.
• Kecanduan Minuman Beralkohol
• Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS
• Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan
 
Keadaan yang Menunda Menjadi Pendonor Darah 
Ada waktu dimana pendonor harus menunda untuk menyumbangkan darahnya. Pendonor harus menunda menyumbangkan darahnya jika :
 
• Sedang sakit demam, jangka waktu menyumbangkan adalah 1 minggu setelah sembuh.
• Setelah cabut gigi, jangka waktu menyumbangkan adalah 5 hari setelah sembuh.
• Setelah operasi kecil, jangka waktu menyumbangkan adalah 6 bulan.
• Setelah operasi besar, jangka waktu menyumbangkan adalah 12 bulan.
• Setelah melakukan tranfusi, jangka waktu menyumbangkan adalah 1 tahun.
• Setelah tatto, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi, jangka waktu menyumbangkan adalah 1 tahun.
• Bila kontak erat dengan penderita hepatitis, jangka waktu menyumbangkan adalah 12 bulan.
• Sedang hamil, jangka waktu menyumbangkan adalah 6 bulan setelah melahirkan.
• Sedang menyusui, jangka waktu menyumbangkan adalah 3 bulan setelah berhenti menyusui.
• Setelah sakit malaria, jangka waktu menyumbangkan adalah 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria.
• Setelah berkunjung pulang dari daerah endemis malaria, jangka waktu menyumbangkan adalah 12 bulan.
• Bila tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun berturut-turut, jangka waktu menyumbangkan adalah 3 tahun setelah keluar dari daerah tersebut.
• Bila sakit tipus, jangka waktu menyumbangkan adalah 6 bulan setelah sembuh.
• Setelah vaksin, jangka waktu menyumbangkan adalah 8 minggu.
• Ada gejala alergi, jangka waktu menyumbangkan adalah 1 minggu setelah sembuh.
• Ada infeksi kulit pada daerah yang akan di tusuk, jangka waktu menyumbangkan adalah 1 minggu setelah sembuh.
 
Panduan Untuk Menyumbangkan Darah
 
• Tidur minimal 4 jam sebelum menyumbang.
• Makanlah 3 - 4 jam sebelum menyumbangkan darah. Jangan menyumbangkan darah dengan perut kosong.
• Minum lebih banyak dari biasanya pada hari menyumbangkankan darah (paling sedikit 3 gelas)
• Setelah menyumbang beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan penyumbang, sebelum kembali beraktivitas.
• Kembali bekerja setelah menyumbangkan darah, karena tidak berbahaya untuk kesehatan.
• Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.
• Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina dan pulih.

Manfaat Donor Darah 

Mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan darah itu. Tapi sobat100, sebagai pendonor turut mendapatkan manfaat besar ketika rutin mendonorkan darah. Sejumlah orang merasa sakit dan lelah sehabis mendonorkan darah. Percayalah, sakit dan lelah yang dirasakan itu hanyalah perasaan sesaat. Ketika sobat100 membuang itu jauh-jauh, maka beberapa manfaat kesehatan akan segera sobat100 dapati selepas mendonorkan darah.

Ada beberapa manfaat yang akan didapatkan ketika Anda rutin menyumbangkan darah[3]

1. Mengurangi Penyakit Jantung

Salah satu manfaat kesehatan dari mendonorkan darah secara teratur adalah membuat jantung sobat100 senantiasa sehat. Dengan begitu, akan meningkatkan zat besi dalam darah dan juga mengurangi kemungkinan Anda menderita penyakit jantung.

2. Membakar Kalori

Mendonorkan darah secara teratur akan membantu sobat100 membakar kalori dalam tubuh. Tidak percaya? Bayangkan saja, ketika darah yang Anda donorkan sebanyak 450 ml, maka Anda pun kehilangan sekitar 650 kalori.

3. Menurunkan Risiko Kanker

Selain membantu membakar kalori, mendonorkan darah pun dapat menurunkan risiko terjadinya kanker. Termasuk kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan kanker tenggorokan.

4. Meningkatkan Produksi Darah

Manfaat mendonorkan darah secara teratur dapat membantu merangsang produksi sel-sel darah baru. Proses mendonorkan darah ini, akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien.

5. Pikiran Lebih Stabil

Apakah sobat100 tahu bahwa mendonorkan darah secara rutin dapat membantu sobat100 menjaga pikiran tetap stabil? Inilah faktanya. Dengan mendonorkan darah, akan membuat Anda merasa lebih bahagia dan damai. Bahagia karena dapat menolong sesama dan damai dengan tubuh sendiri.

6. Bagian Dari Periksa Kesehatan

Mendonorkan darah juga dapat digunakan sebagai uji pemeriksaan kesehatan diri sendiri. Ketika darah yang sobat100 miliki berada di dalam kantong darah dan diperiksa di laboratorium, maka tim medis akan melihat apakah sobat100 menderita suatu penyakit tertentu atau tidak. Sebab jika sobat100 negatif dari segala jenis penyakit, maka darah yang sobat100 miliki dapat disumbangkan untuk mereka yang membutuhkan. Jika tidak, maka sobat100 akan diberitahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

7. Menjadi Lansia yang Sehat

Banyak orang tua yang memiliki kesehatan cukup baik dan prima di usianya yang telah lanjut tersebut. Ini sebabkan karena mereka senantiasa menyumbangkan darahnya sejak muda sampai mereka tua.

8. Menurunkan Kolesterol

Manfaat kesehatan lain dari mendonorkan darah secara rutin adalah akan membantu Anda untuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.

 

Proses penyaluran darah dari satu orang ke orang lain merupakan salah satu hal yang cukup banyak sobat100 temui. Proses yang juga disebut dengan transfusi darah ini umum dilakukan karena beberapa situasi yang menyebabkan seseorang harus mendapat bantuan darah. Dalam melakukan transfusi darah, darah yang diterima harus sesuai dengan golongan darah si penerima. Karena jika tidak, akibatnya akan terjadi reaksi transfusi imunologis mulai dari anemia hemolisis, gagal ginjal hingga pada kasus yang serius, bisa menimbulkan kematian bagi penerima. Mengapa harus sesuai dengan Golongan darah? Berikut penjelasan selengkapnya…

Golongan Darah

Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Pewarisan Golongan Darah

Setiap manusia mempunyai golongan darahnya masing-masing yang dimilikinya sejak lahir hingga meninggal dunia. Golongan darah tidak dapat berubah dari satu golongan darah menjadi golongan darah yang lain. Golongan darah bisa sama dengan golongan darah orang tua dan bisa juga berbeda tergantung pada tipe golongan darah yang mungkin diwariskan orang tua kepada anak-anaknya.

 

Jenis-Jenis Golongan Darah Manusia di Dunia 

a. Golongan darah A

Jenis golongan darah yang satu ini hanya memiliki antigen A di permukaan membran sel darah merahnya. Golongan darah A sendiri mampu menghasilkan antibodi terhadap antigen B.

b. Golongan darah B

Pada golongan darah B hanya memiliki antigen B di bagian permukaan membran sel darah merahnya. Adapun golongan darah B dapat menghasilkan antibodi terhadap antigen A.

c. Golongan darah AB

Untuk golongan darah AB, golongan darah ini memiliki antigen A serta antigen B di bagian membran sel darah merahnya. Golongan darah AB sendiri, tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A ataupun antigen B.

d. Golongan darah O

Golongan darah yang satu ini tidak memiliki antigen A maupun antigen B di permukaan membran sel darah merahnya. Meski demikian, golongan darah O dapat menghasilkan antibodi pada antigen A serta antigen B.

Jenis-Jenis Golongan Darah Langka Pada Manusia 

1. Golongan Darah Bombay / Para Bombay
2. Golongan Darah Lutheran
3. Golongan Darah McLeod
4. Golongan Darah Duffy
5. Golongan Darah Diego

Kecocokan golongan darah
1. Kecocokan Sel Darah Merah
 
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
 
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
 
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
 
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
 
 
2. Kecocokan plasma
 
Kecocokan plasma darah terbalik dengan kecocokan sel darah merah. Hal ini disebabkan karena antibodi yang mampu untuk bereaksi dibawa di dalam plasma plasma tipe AB membawa antibodi anti-A maupun anti-B dan bisa ditranfusikan pada individu dari grup manapun, tetapi pasien tipe AB hanya bisa menerima plasma tipe AB. Sebaliknya, plasma tipe O membawa antibodi keduanya, sehingga individu dengan golongan darah O bisa menerima plasma darah dari grup manapun, tetapi plasma tipe O hanya bisa digunakan untuk pasien dengan golongan darah O.
 
 
Sobat100, Palang Merah Indonesia (PMI) selalu kekurangan kantung darah setiap harinya, karena permintaan jumlah darah lebih banyak daripada pendonor darah. Nah,  kapan lagi menolong orang lain sekaligus menjaga kesehatan kita sendiri? Jadi, tunggu apalagi? Ayo donor darah untuk kemanusiaan.
Setetes darahmu sangat berarti untuk kehidupan orang lain!
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA:
  1. godam64. 2017. Macam/Jenis Golongan Darah yang Diturunkan Orangtua pada Anak. organisasi.org 
  2. Setyanti, Christina Andhika. 2017. Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Donor Darah. cnnindonesia.com
  3. ^ Prawira, Aditya Eka. 2014. Manfaat Rutin Donor Darah. liputan6.com
  4. Candraswari, Risky. 2018. Semua Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Golongan Darah. hellosehat.com
  5. Royen. 2016. Jenis-Jenis Golongan Darah dan Data Kecocokan Golongan Darah Untuk Transfusi. even tzero.org