Halo Sobat Seratus!

Tanggal 10 Januari merupakan Hari Sejuta Pohon Sedunia. Biasanya perayaan Hari Sejuta Pohon ini ditandai dengan penanaman pohon secara berjamaah.  Hal ini dilakukan agar ekosistem dan lingkungan hidup di bumi tetap terjaga.

Di negara kita Indonesia, suatu daerah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, sering terjadi pembalakan liar atau penebangan pohon-pohon dengan tidak bertanggungjawab.  Berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan menyebutkan sedikitnya 1,1 juta hektar atau sekitar 2 persen hutan menyusut setiap tahunnya.

Memang hal ini bukan hanya karena terjadinya pembalakan liar saja. Akan tetapi menyusutnya hutan di Indonesia adalah juga karena terjadinya alih fungsi hutan menjadi daerah pertanian, perkebunan, pengembangan pemukiman, industri  dan eksploitasi hutan secara tidak lestari. Apalagi di kota besar seperti Jakarta, dimana permukaan tanah tertutup oleh semen maupun beton. Sangat kurang sekali daerah yang dapat meresap air sehingga resiko banjir sangat tinggi.

Tentu proses alih fungsi hutan harus dilakukan secara bijaksana berdasakan Undang-undang no 41 tahun 1999 yang berjiwakan Undang Undang Dasar 1945 pasal 33.

Namun demikian selebrasi penanaman sejuta pohon, tetap perlu dilaksanakan demi menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pohon memiliki manfaat yang besar terutama sebagai produsen oksigen dalam jumlah besar yang digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. Tak hanya itu saja, pohon juga berguna untuk mengurangi kadar karbondioksia di alam. Kelebihan karbondioksida di alam akan menyebabkan meningkatnya suhu bumi.

Peningkatan suhu bumi yang menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) naik sekitar 0,74 derajat Celcius telah menyebabkan terjadinya peningkatan tinggi air laut dengan mencairnya es pada permukaan bumi. Peningkatan tinggi permukaan laut ini menyebabkan terjadinya penyempitan daratan dan musibah banjir dimana-mana. Tentu negara kita yang merupakan negara kepulauan akan terkena dampak paling besar.

Manfaat lain dari pohon adalah bahwa pohon bermanfaat dalam hal penyimpan air dan menahan terjadinya erosi. Berdasarkan penelitian, dengan bantuan pohon-pohon, sekitar 80% air dapat diserap ditanah. Hal ini dikarenakan:

  1. Pada daerah yang berpohon lebat, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah akan tetapi terhambat oleh rimbunnya pepohonan. Sehingga kondisi permukaan tanah tetap gembur dan berpori. Tentu hal ini bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah.
  2. Karena terhambat oleh pepohonan ini maka proses air mencapai tanah sedikit lebih lama sehingga penyerapan air ke dalam tanah lebih maksimal. Maka cadangan air tanah dan ketersediaan air bersih akan cukup dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia secara optimal.
  3. Debit air limpasan yang biasanya menyebabkan erosi, akan berkurang sehingga meminimalkan terjadinya erosi dan banjir. Besarnya air limpasan juga akan mengurangi volume air yang dapat diserap tanah.

Dari paparan di atas jelas bahwa gerakan menanam pohon sejatinya adalah gerakan menanam kebaikan. Gerakan menanam pohon bukan hanya bermanfaat bagi kita sekarang ini saja, akan tetapi gerakan menanam pohon adalah gerakan mewariskan lingkungan hidup yang baik bagi anak cucu.

Karenanya, mari kita tanam pohon di depan rumah masing-masing.

Bacaan lebih lanjut

  1. http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/forest_spesies/tentang_forest_spesies/kehutanan/
  2. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/
  3. http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/01/10-januari-selamat-hari-sejuta-pohon-sedunia
  4. http://www.seratusinstitute.com/news/detail/sains/98/pohon-dan-manfaatnya-untuk-kehidupan.html
  5. http://www.menlhk.go.id/