Halo Sobat Seratus
Tanggal 24 Maret adalah Hari Tuberculosis Sedunia. Tanggal ini dipilih sebagai Hari Tuberculosis Sedunia adalah dikarenakan pada tanggal 24 Maret 1882 inilah Dr. Robert Koch telah menemukan penyebab penyakit Tuberculosis.
Penyakit Tuberculosis atau TBC yang sekarang dikenal sebagai penyakit TB ini, setiap tahun diperingati karena penyakit ini adalah penyakit yang banyak menyebabkan kematian setelah HIV AIDS. Laporan WHO pada tahun 2016, ada sekitar 10,4 juta penderita TB atau rata-rata 28.500 orang perhari. Dari angka ini 1,8 juta yang meninggal akibat penyakit ini. Sedangkan 60 % penderita TB tersebar hanya di 6 negara. Keenam negara tersebut adalah: Afrika Selatan, China, India, Indonesia, Nigeria dan Pakistan..
Penyakit TB adalah sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh mikrobakteri yang dinamakan oleh mycrobaterium tuberculosis. Biasanya penyakit ini menginfeksi paru-paru (inilah yang dinamakan TB Paru) tetapi ada juga yang menyerang organ lain (ini yang dinamakan TB Ekstra Paru).
Umumnya gejala penyakit TB adalah batuk. Entah itu batuk kering, batuk berdahak bahkan juga batuk darah. Yang jelas kita perlu waspada apabila menderita batuk yang tak kunjung sembuh selama 3 minggu. Segeralah kita periksakan di puskesmas atau rumah sakit terdekat. Ada kecurigaan yang cukup kuat bahwa kita terkena TB dikarenakan tingginya angka penderita TB di Indonesia.
Gejala lain penyakit TB adalah terjadinya gangguan pada paru-paru seperti nyeri dada atau sesak napas baik ringan ataupun berat. Termasuk juga sakit pada bagian dada.
Selain itu gejala-gejala berikut juga merupakan gejala penyakit TB seperti : melemahnya badan, berkeringat tanpa sebab yang jelas pada malam hari, juga berkurangnya nafsu makan. Termasuk demam yang tak kunjung sembuh selama sebulan atau lebih.
Penyakit TB Paru paling mudah menular dibandingkan dengan TB Eksta Paru. Penyakit TB biasanya menular melalui udara yang mengandung bakteri TB yang dilepaskan ketika penderita TB sedang batuk. Bakteri ini apabila sering masuk ke dalam tubuh dan terakumulasi di dalam paru-paru, akan berkembang biak secara masif dan menyebabkan penyakit TB terutama bagi calon penderita yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang lemah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya sirkulasi udara dalam ruangan yang cukup baik.
Selain itu, bakteri TB juga dapat menular melalui aliran darah atau bisa juga melalui kelenjar getah bening.
Penularan bakteri TB akan lebih mudah terjadi pada kondisi-kondisi berikut
- Orang-orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh. Hal ini dikarenakan lingkungan yang kurang bersih dapat menyebabkan kondisi udara yang kurang baik. Hal ini akan memengaruhi daya tahan tubuh penduduknya
- Orang tua dan anak-anak
- Petugas medis yang intensif menangani pasien TB. Interaksi yang sering terutama di ruangan tertutup yang kurang baik ventilasi udaranya menyebabkan tingginya kadar bakteri dalam udara. Besar kemungkinan bakteri tersebut terakumulasi di dalam tubuh petugas medis tersebut
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Misalkan penderita HIV AIDS, penyakit diabetes, atau orang yang kekurangan gizi.
- Pengguna Obat-obatan terlarang dan penikmat alkohol
- Perokok berat.
Pengobatan Penyakit TBC
Untuk mengobati penyakit TBC dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi dari si Pasien. Hal ini dikarenakan penyakit TBC memerlukan waktu yang lama untuk menyembuhkannya. Paling cepat penyakit ini 6 bulan baru dapat dinyatakan sembuh dan tentu bisa lebih lama lagi.
Biasanya dalam pengobatan penyakit ini Dokter memberikan satu paket obat-obatan yang cukup beraneka ragam untuk dikonsumsi Pasien. Dan Pasien harus secara disiplin untuk mengonsumsi obat tersebut, walaupun sudah dirasakan sembuh. TB baru benar-benar dapat dinyatakan sembuh apa bila dokter telah menyatakan sembuh.
Apabila seorang pasien dengan sengaja menghentikan sendiri pengobatannya tanpa sepengetahuan dokter yang sedang merawatnya, maka penanganan penyakit ini selanjutnya akan lebih sulit.
Rujukan
Komentar berhasil disembunyikan.