Sobat100, jakarta memiliki moda transportasi baru, yakni Lintas Raya Terpadu (LRT) atau yang sebelumnya dikenal sebagai light rail transit. Moda transportasi modern ini mulai diuji coba keandalannya. Sobat100 bisa mendaftar di www.lrtjakarta.co.id untuk mengikuti ujicoba LRT Jakarta pada 11-21 Juni 2019. LRT Jakarta akan dioperasikan mulai pukul 05.30 hingga 23.00 WIB. Pada uji coba terbatas ini, LRT hanya berhenti di 2 stasiun, yaitu Stasiun LRT Velodrome dan Stasiun LRT Boulevard Utara.

Defisini LRT ( Light Rail Transit )

LRT ( Light Rail Transit ) merupakan salah satu sistem Kereta Api Penumpang (tipe Kereta Api ringan) yang biasanya beroperasi di kawasan perkotaan yang memiliki konstruksi ringan dan dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, LRT sering juga disebut dengan tram. LRT ( Light Rail Transit ) sendiri merupakan moda transportasi masal yang merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan cakupan wilayah yang lebih kecil. LRT telah diterapkan di berbagai negara di belahan dunia, di kawasan (Asia Tenggara) sudah ada Singapur dan Filipina yang telah menerapkannya. Di Singapur LRT termasuk dalam bagian SMRT (Singapore Mass Rapid Transit).[1]

 

Light Rail Transit (LRT) adalah bentuk rel dialiri listrik yang telah dikembangkan secara bertahap dari trem untuk sistem angkutan cepat yang sebagian dioperasikan   pada jalurnya sendiri. Trem merupakan kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota, dengan Trem yang berselang waktu 5-10 menit berangkat, merupakan solusi untuk kemacetan. Rangkaian trem umumnya satu set (terdiri atas dua kereta) agar tidak terlalu panjang. Disebut Light Rail karena memakai kereta ringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberat kereta api yang 40 ton. Letak rel berbaur dengan lalu-lintas kota, atau terpisah seperti bus-way, bahkan bisa pula layang (elevated) atau sub-way, hanya untuk sebagian lintasan saja.[2]

Sejarah LRT ( Light Rail Transit ) Jakarta

Gagasan LRT Jabodebek mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo tersendat pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena Pemprov DKI dan Gubernur DKI penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan oleh PT Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas Waduk Setiabudi, Jakarta Selatan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa jika depo dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul Latuharhari terulang kembali.

Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit (LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana pembangunan ini kepada Presiden Joko Widodo.

Adhi Karya yang semula berniat membangun jalur monorel Cibubur-Cawang-Grogol dan Bekasi-Cawang, mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mengubah konsep monorel menjadi LRT juga. Adapun alasan dibangunnya LRT karena lebih mudah terintegrasi dengan moda lainnya (MRT dan KRL) daripada monorel yang populasinya sedikit karena teknologinya tertutup.[3]

Visi dan Misi

• Visi

Menjadi Solusi Mobilitas Publik Terbaik di Indonesia

• Misi

1. Menyediakan layanan transportasi publik warga Jakarta yang aman dan nyaman

2. Mengembangkan jaringan transportasi publik yang modern dan terintegrasi

3. Membangun reputasi perusahaan dengan pengembangan sumber daya manusia yang LRTJ

Pelayanan LRT ( Light Rail Transit ) Jakarta

Rolling Stock LRT Jakarta

Berbeda dengan LRT Palembang yang lebih memilih produk buatan PT INKA di Madiun, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menunjuk Hyundai Rotem sebagai pemenang tender P103 pengadaan rolling stock. Dari keseluruhan 16 kereta yang dipesan PT Jakpro, pihak Hyundai Rotem hanya membutuhkan waktu sekitar 13 bulan untuk menyelesaikan semua pesanannya tersebut – Dua bulan lebih cepat dari tenggat waktu 15 bulan yang ditetapkan PT Jakpro.

Kereta LRT Jakarta merupakan kereta pertama di Jakarta dan Jawa yang menggunakan sistem third rail. Dengan sistem tersebut, aliran listrik akan disalurkan melalui rel ketiga yang terhubung ke bagian bawah kereta. Kereta LRT mempunyai lebar gandar 1435 mm yang biasa disebut standard gauge, ukuran tersebut menjadi standar di dunia perkeretaapian dunia.

Setiap gerbong kereta juga dilengkapi empat buah pintu geser berwarna merah. Ada 20 tempat duduk yang tersedia di setiap kereta. Artinya, satu rangkaian kereta berisi 40 tepat duduk, satu rangkaian kereta bisa mengangkut 270-278 penumpang.  Keenambelas kereta beserta suku cadang dan garansinya dibeli dari pabrik Hyundai Roterm dengan harga sekira Rp 423 miliar.  Kereta-kereta tersebut akan digunakan untuk LRT Jakarta yang terbentang sepanjang 5,8 kilometer dari Velodrome Rawamangun hingga Kelapa Gading.[4]

LRT Jakarta Mulai Uji Coba Publik

Proyek PT Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta mulai melakukan operasi uji publik. Operasi uji publik sudah dilakukan pada Selasa (11/6/2019). PT LRT Jakarta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas moda transportasi publik baru. Waktu operasi kereta akan dimulai pada pukul 5.30 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Selang waktu antar kereta (headway) adalah 10 menit.

Terdapat 5 stasiun yang digunakan sebagai akses naik atau turun penumpang, yaitu di antaranya, Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome. Penumpang cukup membawa e-ticket yang didapatkan dari pendaftaran Uji Publik secara online di website PT LRT Jakarta, menuju salah satu stasiun LRT Jakarta. E-ticket tersebut kemudian akan divalidasi oleh petugas di loket stasiun dan ditukarkan dengan tiket Single Journey Trip (SJT) sebagai akses masuk penumpang ke area berbayar (paid area) dan melakukan perjalanan dengan LRT Jakarta. Setibanya di stasiun tujuan, SJT akan diminta kembali oleh petugas di gerbang tiket keluar.[5]

Rute LRT Jakarta atau Jabodetabek

Lintas Rel Terpadu Jabodetabek atau biasa disebut LRT Jabodetabek merupakan kereta api ringan yang menghubungkan kota-kota sekitar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pembangunannya dibagi menjadi beberapa tahap, yakni LRT fase I, LRT fase II, LRT fase III, dan seterusnya, hingga transportasi yang menghubungkan Jabodetabek ini terkoneksi satu sama lain.

Tentu saja, hingga sekarang pembangunan jalur LRT masih terus dikerjakan. Sejauh ini, LRT yang sudah siap beroperasi adalah LRT Koridor Kelapa Gading – Velodrom, dengan jarak terbentang sepanjang 5,8 km.[6]

1. Rute LRT Koridor Kelapa Gading – Velodrome

• Stasiun LRT Pegangsaan Dua (Kelapa Gading)
• Stasiun LRT Boulevard Utara
• Stasiun LRT Boulevard Selatan
• Stasiun LRT Pulomas
• Stasiun LRT Equestrian
• Stasiun LRT Velodrome (Rawamangun)

2. Rute LRT Koridor Cibubur – Cawang

• Stasiun LRT harjamukti (Cibubur)
• Stasiun LRT Ciracas
• Stasiun LRT Kampung Rambutan
• Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
• Stasiun LRT Cawang (UKI)

3. Rute LRT Koridor Cawang – Dukuh Atas

• Stasiun LRT Cawang Cikoko
• Stasiun LRT Cawang Ciliwung
• Stasiun LRT Pancoran
• Stasiun LRT Kuningan
• Stasiun LRT Rasuna Said (Soemantri)
• Stasiun LRT Kuningan Sentral (Sestia Budi)
• Stasiun LRT Dukuh Atas

4. Rute LRT Koridor Bekasi – Cawang

• Stasiun LRT Bekasi Timur
• Stasiun LRT Bekasi Barat
• Stasiun LRT Cikunir 2
• Stasiun LRT Cikunir 1
• Stasiun LRT Jatibening Baru
• Stasiun LRT Halim Perdana Kusuma

5. Rute LRT Bogor – Cibubur

• Stasiun LRT Bogor
• Stasiun LRT Cibubur

6. Rute LRT Koridor Senayan – Grogol

• Stasiun LRT Senayan
• Stasiun LRT Palmerah
• Stasiun LRT Grogol

7. Rute LRT Dukuh Atas – Senayan

• Stasiun LRT Dukuh Atas
• Stasiun Palmerah
• Stasiun LRT Senayan

8. Rute LRT Balaraja – Cikarang

• Stasiun LRT Balaraja (Tangerang)
• Stasiun LRT Cikarang (Bekasi)

Tarif LRT Jakarta

Tentu saja, jika semua jalur rute LRT yang membentang menghubungkan kawasan Jabodetabek, maka rutenya akan berbeda-beda tergantung dari jarak tempuh perjalanan. Hal ini sebagaimana yang juga telah diterapkan pada moda transportasi lain seperti KRL dan MRT.

Namun, untuk tarif rute LRT Koridor Kelapa Gading – Velodrome, ditetapkan secara flat atau sama rata sebesar Rp5000 per orang dengan jarak jauh maupun dekat.

Cara Daftar Ikut Uji Coba LRT Jakarta

1. Kunjungi website https://lrtjakarta.co.id/uji-publik.html

2. Isi formulir dengan lengkap, seperti nama, nomor telepon, email, pilih tanggal keberangkatan, serta domisili

3. Klik pada bagian kode keamanan Captcha

4. Klik submit.

Perlu diketahui:

• Saat tim100 mencoba daftar online untuk keberangkatan Sabtu-Minggu (15-16 Juni 2019), muncul pemberitahuan kuota sudah penuh. Sementara di hari biasa, pendaftaran langsung berhasil.

• Domisili di sini bukan berarti kalau tinggal di Jakarta Barat misalnya, Anda dapat naik dari stasiun LRT di Jakarta Barat. Jelas stasiunnya tidak ada. Anda tetap harus berangkat dari stasiun yang dilewati LRT.

5. Jika pendaftaran sudah berhasil, Anda akan menerima email e-Ticket uji publik LRT Jakarta

6. Klik tautan di email untuk verifikasi

7. Setelah terverifikasi, cek email, lalu download e-Ticket

8. Tiket elektronik ini boleh dicetak, boleh tidak. Tunjukkan email e-Ticket atau bukti cetak tiket kepada petugas pada tanggal keberangkatan.

Syarat dan Ketentuan

1. Setiap 1 e-Ticket cuma berlaku untuk 1 orang

2. Anda bisa mendaftarkan istri atau suami, anak, teman, atau siapapun menggunakan email yang sama karena 1 alamat email dapat didaftarkan berkali-kali tanpa batas

3. e-Ticket tersebut hanya dapat dipakai di tanggal keberangkatan pilihan Anda

4. Kalau sudah dipakai atau di scan, e-Ticket tidak bisa digunakan lagi

5. Anak di bawah umur 3 tahun tidak wajib mendaftar

6. Petugas berhak tidak mengikutsertakan pendaftar yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan.[7]

Cara Naik LRT Jakarta

1. Masuk ke stasiun LRT Jakarta terdekat

2. Beli tiket perjalanan melalui mesin atau loket pernjualan tiket

3. Tempelkan tiket perjalanan di gerbang tiket

4. Antri di belakang garis aman dan membentuk barisan rapi

5. Dahulukan penumpang yang turun sebelum masuk ke dalam kereta

6. Selama di dalam kereta, perhatikan pengumuman stasiun pemberhentian berikutnya

7. Tiba di stasiun tujuan, jangan tergesa-gesa, tempelkan tiket perjalanan di gerbang tiket menuju pintu keluar stasiun.[6]

Larangan dan Aturan Naik LRT Jakarta

Sama seperti Bus Transjakarta (Busway), KRL, MRT, maupun LRT, berlaku larangan dan tata tertib menggunakan layanan transportasi umum ini. Namanya juga larangan dan tata tertib, maka harus dipatuhi demiki kelancaran dan kenyamanan semua penumpang.

Jadi, sebagai masyarakat yang cerdas dan berbudaya, pahami larangan dan aturan naik LRT berikut ini:

1. Jangan bermain atau berlarian di dalam stasiun atau di dalam LRT

2. Jangan makan dan minum di area peron stasiun dan di dalam LRT

3. Jangan meludah di area stasiun dan di dalam LRT

4. Jangan buang sampah sembarangan di area stasiun dan di dalam LRT (Jika memang sedang pegang bungkus plastik makanan atau minuman dan lainnya, simpan dalam tas atau saku baju dan celana terlebih dahulu selama naik LRT dan berada di peron stasiun. Setelah keluar stasiun dan menemukan tempat sampah, barulah buang bungkus yang disimpan tadi)

5. Jangan bersandar di eskalator

6. Berdirilah di tangga eskalator sebelah kiri, bila ingin tetap berdiam diri saat turun atau naik eskalator

7. Berdiri sambil berjalan di tangga eskalator sebelah kanan, bila ingin terus berjalan karena terburu-buru selama naik atau turun eskalator

8. Berhati-hatilah jangan sampai sandal atau rok terjepit di eskalator

9. Jangan bersandar di pintu tepi peron

10. Jangan bersandar di pintu LRT

11. Jangan bergelantungan di tali LRT

12. Jangan duduk di lantai LRT

13. Perhatikan tanda batas menunggu untuk masuk LRT dan tanda untuk orang lain keluar dari LRT

14. Mengantrelah dengan tertib, jangan asal serobot

15. Jangan berebut masuk dan keluar LRT

16. Segera bergerak keluar atau masuk stasiun setelah tap in atau tap out agar tidak menghalangi penumpang lain

17. Berikan kursi bagi penumpang yang membutuhkan, seperti wanita hamil, anak-anak, disabilitas, dan lansia

18. Dahulukan orang yang keluar dari lift terlebih dahulu, baru kemudian masuk lift

19. Jika barang jatuh di rel, minta bantuan petugas. Jangan mengambil sendiri

20. Jangan berdiri di depan pintu, bergeserlah ke tengah jika perjalanan masih jauh.[6]

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA :

  1. Admin. 2015. Mengenal Light Rail Transit (LRT), serta perbedaannya dengan MRT dan KRL. markijar.com
  2. Andhika, Sahar. 2014. Tentang Light Rail Transit (LRT).  hlm. 3
  3. Aziza, Kurnia Sari. 2015. Ahok: Kami Tidak Mau Lagi Kembangkan Monorel. kompas.com
  4. Ramadhan, Ardito. 2018. Ini Spesifikasi Kereta LRT yang Tiba di Jakarta. kompas.com
  5. Alaidrus, Fadiyah. 2019. LRT Jakarta Mulai Uji Coba Publik pada 11 Juni 2019. tirto.id
  6. Fitriya, Fitriya. 2019. LRT Jakarta: Rute, Tarif dan Cara Membeli Tiketnya. cermati.com
  7. Ariyanti, Fiki. 2019. Asyik, Naik LRT Jakarta Gratis. Cek di Sini Buat Dapetin Tiketnya. cermati.com

 

 

 

 

Sebagai bimbel online, seratusinstitute adalah suatu media belajar online spesialis pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia. Seratusinstitute.com menghadirkan video pembelajaran yang dibuat agar siswa dapat merasakan belajar seperti dijelaskan langsung oleh guru secara privat dan dapat diputar berulang kali sesuai kebutuhan hingga paham