Halo Sobat Seratus!
Pekan Olahraga Nasional ke XIX tahun 2016 telah berakhir. Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan mengantongi 217 emas, 157 perak dan 157 perunggu. Disusul Jawa Timur dengan 132 emas, 138 perak dan 134 perunggu. Sementara DKI Jakarta yang biasa menjadi langganan juara umum harus puas di posisi ketiga dengan 132 emas, 124 perak dan 118 perunggu.
Pesta olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini diselenggara oleh Propinsi Jawa Barat dengan menggelar 44 cabang Olahraga, yang memperebutkan 756 medali emas serta 12 cabang olahraga eksebisi.
Selain itu, pesta olahraga ini diselenggarakan bersamaan dengan PEPARNAS XV. PEPARNAS (Pekan Paralimpik Nasional) adalah sebuah pesta olahraga nasional yang diselenggarakan untuk penyandang disabilitas di Indonesia. Menurut rencana PEPARNAS XV ini akan diselenggarakan di Jawa Barat mulai tanggal 15 sd 24 Oktober 2016.
Karena itu, makanya baik logo maupun maskot PON XIX dan PEPARNAS XV Bandung adalah sama.
Logo PON dan PEPARNAS Jawa Barat adalah berupa Kujang yang merupakan senjata khas Urang Sunda. Kujang sebagai simbol PON dan PEPARNAS mengandung arti yaitu merepresentasikan karakteristik olahraga, budaya dan masyarakat Jawa Barat. Sedangkan, warna merah sebagai kepala kujang menunjukkan simbol kekuatan dan keberanian. Selain itu juga menunjukkan semangat tinggi untuk meraih juara pada pesta olahraga ini. Demikian disebutkan oleh Humrotin, pemenang sayembara PON XIX yang logonya terpilih untuk digunakan dalam pesta olahraga ini.
Lima lidah api yang membentuk kujang ini, menggambarkan lima jari tangan. Hal ini bermakna bahwa PON dan PEPARNAS digengam Jawa Barat sebagai tuan rumah.
Hal yang berbeda dari logo PON dan PEPARNAS adalah kalau pada PON terdapat 6 lingkaran, sedangkan pada logo PEPARNAS terdapat lambang disabilitas yang telah ditetapkan pada oleh IPC tahun 2008.
Sedangkan Maskot PON dan PEPARNAS Jawa Barat adalah Surili beriket.
Surili atau (Presbyts Comatta) adalah Primata sejenis lutung yang merupakan hewan endemik Jawa Barat. Yang dimaksudkan dengan hewan endemik adalah hewan yang mendiami suatu daerah tertentu dan menjadikan wilayah tersebut memiliki ciri khas karena tidak ditemukan di daerah lain. Hewan ini dipilih karena kelincahan, kebersahajaan dan kelucuanya. Sebagai maskot, Surili diberikan iket yang mencerminkan nilai luhur tradisi dan karakter masyarakat Sunda, yaitu: Cageur(sehat), Bageur(Baik), Pinter, Bener.
Surili merupakan hewan diurnal (aktif di siang hari) yang suka hidup berkelompok. Primata yang tinggi sekitar setengah meter ini adalah hewan pemakan daun dan buah. Walaupun terkadang juga Surili turun untuk memakan bunga-bungaan dan serangga.
Hewan dengan warna bulu umumnya abu-abu, hitam atau coklat ini merupakan hewan yang masuk daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) mulai tahun 2004. Hal ini dikarenakan populasi Surili hanya tinggal sekitar 4000-6000 ekor saja. Dalam jumlah yang seperti itu keberadaannya terancam punah (endangered). Keberadaan Surili hanya bisa ditemukan pada Taman Nasional Gunung Pangrango.
Karenanya Pemda Jawa Barat menjadikan Surili sebagai maskot PON XIX dan PEPARNAS XV untuk mengajak masyarakat turut beperan serta dalam melestarikan Surili.
Komentar berhasil disembunyikan.