Halo Sobat Seratus!

Setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai World Lupus Day atau Hari Lupus Sedunia. Lupus  merupakan penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.  Lupus adalah penyakit dengan seribu wajah karena sistem kekebalan tubuh penderita lupus bisa menyerang bagian tubuh yang sehat manapun dengan berbagai cara dan waktu.

Umumnya bentuk penyakit lupus ini adalah peradangan pada sel-sel tubuh yang diserang seperti : kulit, sendi, sel darah, paru-paru maupun jantung. Sedangkan gejala yang umum pada kasus yang sering ditemui antara lain.

  • Rambut rontok
  • Pitak permanen
  • Buterfly Rash atau bercak merah berbentuk kupu-kupu.
  • Sariawan
  • Radang sendi atau pembengkakan sendi
  • Kulit bintik-bintik merah

Namun demikian tidak dapat dipastikan gejala-gejala penyakit ini kecuali dengan pemeriksaan dokter secara seksama.

Tentu saja penyakit yang tidak menular ini adalah penyakit yang serius karena bentuk dan akibatnya tidak dapat diprediksi. Bahkan dalam beberapa kasus akibatnya dapat mengubah jalan hidup si penderita.

Dewasa ini ada kurang lebih sekitar 5 juta penderita lupus di seluruh dunia. Penyakit yang tidak menular ini umumnya menyerang wanita dewasa. Tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat juga menyerang laki-laki dan anak-anak. Sementara jumlah penderita di Indonesia adalah lebih dari 13.000.

Karenanya sejak tahun 2014, tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia.

Sampai saat ini penyebab menyimpangnya sistem kekebalan tubuh bagi penderita lupus belum diketahui secara pasti. Akan tetapi hipotesis yang diajukan oleh para pakar kesehatan bahwa penyakit ini dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut adalah:

Faktor Genetika.

Mutasi genetika diduga sebagai faktor yang memicu penyebab penyakit lupus ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa apabila seorang anak kembar menderita lupus, maka saudara kembarnya berpeluang 25% untuk terkena penyakit juga. Kuat dugaan bahwa penyakit ini berkaitan dengan kromosom X. Hal ini terindikasi karena penyakit lupus lebih banyak menyerang kaum wanita dibanding pria.

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga diduga kuat dapat menjadi penyebab penyakit lupus. Salah satu faktor lingkungan tersebut adalah perubahan hormon pada saat pubertas atau hamil. Bisa juga karena terkena radiasi sinar matahari yang menyebabkan kulit terbakar.

Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan seseorang menderita lupus. Namun penyakit lupus yang disebabkan oleh obat-obatan ini akan dapat sembuh seiring dengan penghentian konsumsi obat-obatan yang dimaksud.

Pengobatan Penyakit Lupus

Penyakit lupus tidak dapat disembuhkan. Pengobatan pada penyakit lupus hanya mengurangi penyakitnya. Seorang penderita lupus yang telah selesai melakukan pengobatan, tidak dapat mengatakan bahwa dirinya telah sembuh dari penyakitnya tersebut. Karena ada kemungkinan penyakit ini akan kambuh kembali.

Namun demikian ada beberapa cara penanganan penyakit ini:

Menghindari sinar matahari secara langsung. Ini adalah langkah yang penting bagi penderita lupus. Walaupun tidak semua penderita harus melakukan hal ini. Menghindari kulit yang terbakar perlu dilakukan agar penyakitnya tidak bertambah parah.

Untuk menghindari sinar matahari, seorang penderita dapat mengenakan pakaian yang menutup seluruh kulit, mengenakan topi lebar dan kacamata, termasuk mengoleskan sunblock dosis tinggi.

Meminum obat anti radang non steroid yang diberikan oleh dokter. Beberapa contoh obat-obatan yang dimaksud adalah: naproxen, ibuprofen, piroxicam dan lain-lain. Penggunaan obat ini harus sepenuhnya dalam pengawasan dokter, karena obat-obatan ini mengandung berbagai macam efek samping

Obat lain yang dapat diberikan adalah obat-obatan berjenis imunosupresan. Obat Imunosupresan adalah obat yang digunakan untuk menekan kinerja sistem kekebalan tubuh. Dengan menekan sistem kekebalan tubuh, maka kerusakan bagian-bagian tubuh yang diserang oleh sistem imun penderita akan berkurang.

Yang paling penting dari itu semua, Odapus (orang dengan penyakit lupus) harus dapat menerima dirinya dan penyakitnya tersebut. Karena Odapus dapat hidup secara produktif walaupun mereka hidup dengan penyakit ini.

Selamat Hari Lupus Sedunia.

 

Rujukan

  1. http://www.worldlupusday.org/toolkit.html