Halo Sobat Seratus.

Setiap tanggal 23 Maret kita memperingati Hari Meteorologi Sedunia.

Hari Meteorologi Sedunia diperingati tanggal 23 Maret karena pada tanggal inilah didirikannya UN-WMO (United Nation – World Meteorology Organization). Yaitu sebuah organisasi antar pemerintah di bawah naungan PBB yang menangani masalah cuaca dan iklim di dunia.

Organisasi yang didirikan pada tanggal 23 Maret 1950 ini memainkan peran yang unik dan kuat dalam memberikan kontribusi terhadap keselamatan dan kesejahteraan umat manusia. Dalam kepemimpinan WMO, Badan Meteorologi Nasional negara-negara yang tergabung di dalamnya telah berkontribusi besar terhadap perlindungan kehidupan terutama dalam mengamati dan mengantisipasi dan menghadapi bencana alam, penjagaan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi dari semua bidang seperti keamanan pangan, sumber daya air dan transportasi.

Peringatan Hari Meteorologi Sedunia setiap tahun yang diperingati oleh WMO biasanya bertema. Sedangkan tema peringatan Hari Meteorologi Sedunia tahun ini adalah Understanding Clouds.

Mengapa harus memahami awan?

Sekretaris Jendral UN-WMO Petteri Taalas dalam pengumumannya tentang peringatan Hari Meteorologi Sedunia 2017 menyebutkan bahwa awan adalah unsur penting karena awan ternyata berfungsi dalam pengaturan keseimbangan energi Bumi. Awan juga merupakan pengendali utama dalam iklim dan tentu saja berpengaruh besar dalam perubahan cuaca lokal. Awan juga berfungsi untuk mengatur siklus air dan juga seluruh sistem iklim.

Lebih lanjut pria yang memperoleh gelar PhD meteorologi dari Universitas Helsinki tahun 1993 ini menyebutkan bahwa memahami awan sangat penting bagi kita yang akan meramalkan cuaca, membuat model iklim atau memprediksi ketersediaan sumber daya air.

Hal lain yang juga merupakan manfaat dari awan adalah mengatur suhu rata-rata planet. Awan berfungsi sebagai cermin yang memantulkan berbagai energi surya seperti cahaya matahari atau gelombang pendek radiasi kembali ke angkasa luas. Awan juga berfungsi sebagai selimut yang menjaga kehangatan permukaan Bumi karena memerangkap energi termal permukaan Bumi dan atmosfer lapis bawah.

Memahami Awan

Awan adalah sekumpulan kristal-kristal kecil beku air yang berkumpul menjadi satu pada atmosfer Bumi. Awalnya air yang berada di permukaan Bumi ini menguap karena terpanasi oleh sinar Matahari. Uap-uap air ini kemudian terbawa oleh angin dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sampai titik-titik air ini tertangkap oleh aerosol yang berasal dari sumber alami seperti gunung berapi, kebakaran hutan maupun polusi akibat aktifitas manusia.

 

Butir-butir kecil uap air yang terperangkap aerosol ini lalu mengumpul dalam jumlah cukup banya dan terjadilah awan.

Apabila awan telah terbentuk dan jumlah titik-titik air makin banyak, tentulah awan menjadi semakin berat. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya hujan.

Proses penguapan uap air, lalu terbentuknya awan dilanjutkan dengan turunnya hujan inilah yang dinamakan siklus air.


 

Bagaimana Awan memengaruhi Iklim Bumi?


 

Awan dapat memengaruhi iklim di Bumi. Hal ini tergantung pada ketinggian dan karakternya di atmosfir.

Pada beberapa kasus awan dapat memblokir sebagian besar dari radiasi matahari yang masuk ke atmosfir Bumi.  Terutama gelombang inframerah yang bersifat panas. Pada beberapa kasus, sekumpulan awan dapat menghalangi cahaya Matahari untuk mencapai permukaan Bumi. Hal ini tentu saja memengaruhi suhu pada permukaan bumi. Suhu pada permukaan bumi menjadi lebih dingin.

Ketinggian awan di atmosfer memengaruhi seberapa efektif awan tersebut mampu  memerangkap panas yang keluar. Awan yang lebih tinggi di atmosfer akan memancarkan lebih sedikit panas ke atmosfir bumi daripada awan identik pada ketinggian yang lebih rendah. Sementara itu, ketebalan optik  awan (ketebalan dalam hal ini berarti seberapa banyak cahaya yang dapat dicegat oleh awan, bukan ketebalan fisik awan) lebih berpengaruh daripada ketinggian dalam menentukan berapa banyak energi matahari masuk yang dicerminkan kembali ke angkasa.

Karena banyaknya faktor, untuk memprediksi dampak dari setiap awan tertentu pada suhu sistem iklim bumi itu cukup sulit. Secara umum, efeknya tergantung pada seberapa banyak permukaan bumi yang tertutupi, ketebalan dan ketinggian, kekentalan partikel, dan jumlah air dan es yang dikandungnya.

Penelitian tentang awan dan iklim menunjukkan bahwa efek pendinginan awan lebih kuat daripada efek pemanasannya. Walaupun demikian, kesetimbangan antara pengaruh pendinginan dan pemanasan awan di masa depan mungkin masih sangat tidak pasti.

 

Rujukan

1. https://www.youtube.com/watch?v=vGmxnS2zIE4

2. https://public.wmo.int/en/about-us/secretariat/petteri-taalas

3. NASA, The Importance of Understanding Clouds, NASA