Hallo Sobat Seratus.
Pada tulisan yang lalu telah disebutkan bahwa Abraham de Moivre telah melampaui Newton. Tentu hal ini jangan diartikan secara harfiah. De Moivre dikatakan melampaui Newton dalam hal bahwa de Moivre telah mengembangkan teori binomial Newton menjadi multinom.
Tentu ini tidak mengecilkan arti Newton. Michael H Hart dalam bukunya “The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History†edisi Indonesia menyebutkan alasan mengapa Newton ia pilih sebagai orang kedua yang berpengaruh terhadap perkembangan dunia.
Ilmuwan yang dilahirkan lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642 ini menguasai bahkan menjadi peletak dasar berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Semenjak kecil, ilmuwan yang lahir yatim ini telah menunjukan bakatnya dalam bidang mekanika.
Walaupun ilmunya kurang menonjol, tetapi ia telah masuk Cambridge di umur 18 tahun. Di Universitas inilah pemahaman Newton dalam bidang Matematika dan Fisika melesat dengan cepat. Termasuk juga untuk mulai melakukan penelitiannya sendiri.
Pertama kali Newton mempublikasikan tulisannya adalah tentang cahaya. Berdasarkan penelitiannya Newton telah menunjukkan bahwa cahaya putih bukanlah cahaya tunggal yang tidak dapat diuraikan. Melainkan merupakan campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Selanjutnya Newton juga melakukan penelitian tentang pembiasan cahaya, yang dengan ini ia membuat sebuah teropong refleksi pertama yang menjadi cikal-bakal teropong bintang masa selanjutnya.
Tentu sumbangsih Newton pada dunia di bidang fisika adalah apa yang sekarang kita kenal dengan nama hukum Newton.
Ada tiga hukum Newton yang merupakan landasan ilmu mekanika. Ketiga hukum itu adalah
- Setiap benda akan tetap diam atau bergerak selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya. Hukum ini dikenal dengan nama hukum kelembaman. Secara matematis hukum ini dituliskan sebagai \(\Sigma F=0\)
- Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda. Atau secara matematis hukum ini ditulis sebagai \(a=\frac{\Sigma F}{m}\)
- Gaya interaksi antara dua benda selalu sama akan tetapi berlawanan arah. Hukum ini dikenal dengan nama hukum aksi reaksi. \(F_{aksi}=-F_{reaksi}\)
Tak hanya itu, Newton juga dikenal dengan hukum gravitasi umum. Yang dirumuskan dengan
\(g=G\frac{m_1m_2}{r^2}\)
dengan G adalah konstanta gravitasi umum \(6,67 \times 10^5Nm^2kg^{-2}\)
Penjelasan Hukum Newton tentang gerak baik dalam skala lokal ataupun gerak benda-benda langit di alam semesta ini masih dapat kita baca sekarang di bukunya yang paling terkenal yaitu Principia Mathematica.
Tentu ini bukan buku sembarangan. Buku yang lengkapnya berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica merupakan Maha Karya Newton yang telah mempengaruhi Ilmuwan-ilmuwan Eropa pada saat itu.
Dalam bidang matematika, Newton merupakan peletak dasar dari kalkulus. Ini memicu polemik dalam dunia akademik ketika ilmuwan Jerman Leibniz, secara terpisah juga menemukan kalkulus.
Tak hanya itu. Newton juga mengembangkan sebuah metode iterasi untuk mencari pendekatan akar dari polinomial \(f(x)\)
Rumus tersebut adalah \(x_{i+1}=x_i+\frac{f(x_i)}{f'(x_i)}\)
Selain itu, Newton juga dikenal dengan ekspansi Binomialnya yang kemudian diaplikasikan dalam bidang Statistika untuk mencari Distribusi Probabilitas suatu event dengan 2 output.
Ilmuwan yang lahir di tahun meninggalnya Galileo ini, akhirnya tutup usia pada 31 Maret 1727. Newton meninggal dalam tidurnya dan dimakamkan di Westminster Abbey.
Rujukan
1. Hart, Michael H, 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Pustaka Jaya 1982
2. Purcell, Edwin J & Varberg, Dale, Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1, Erlangga 1994
3. Foster, Bob, Terpadu Fisika SMA Jilid 1A, Erlangga 1997
Komentar berhasil disembunyikan.