Hallo Bunda Sobat100,

Tanggal 1 Agustus diperingati sebagai Hari ASI Sedunia

Bunda tahu tidak minggu pertama bulan Agustus menjadi peringatan terhadap pentingnya Air Susu Ibu (ASI)?. World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) meluncurkan Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week) yang berlangsung setiap tanggal 1-7 Agustus. Peringatan ini bertujuan untuk mendorong pemberian ASI, memberikan informasi mengenai ASI, serta manfaatnya untuk anak tumbuh sebagai generasi yang sehat dan cerdas. Peringatan ini juga dilakukan sebagai aksi untuk mengajak semua pihak berperan serta dalam mendukung ibu menyusui.

Bunda pastinya sudah sangat paham bahwa ASI sangat bermanfaat bagi buah hati Anda. Tapi, tahukah Bunda kalau manfaatnya berubah seiring usia Si Kecil? ASI untuk newborn atau baru lahir memiliki manfaat berbeda dibandingkan ASI untuk anak usia 1 tahun. Ini manfaat ASI bagi Si Kecil dari waktu ke waktu. Berikut ini penjelasan manfaat ASI untuk bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun. Berikut penjelesannya…

PENGERTIAN ASI (AIR SUSU IBU)

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu pasca melahirkan, dan berguna sebagai makanan bayi. ASI merupakan cairan alamiah yang mudah didapat dan fleksibel, dapat diminum tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri sehingga mengurangi resiko gangguan intestinal. Keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan sempurna, yakni kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.  Selain itu, pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

Manfaat ASI Bagi Bayi

1. Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi

ASI merupakan makanan alami yang pertama untuk bayi. ASI telah mencukupi semua kebutuhan energi dan nutrisi yang bayi perlukan selama bulan-bulan pertama kehidupan hingga berusia 6 bulan, sehingga pemberian susu formula atau makanan tambahan sebelum usia 6 bulan belum diperlukan. Selain itu, ASI mencukupi setengah dari kebutuhan bayi usia 6-12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1-2 tahun.

2. Mempercepat tumbuh kembang bayi

ASI ternyata dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada bayi. Pada sebuah penelitian di Korea yang meneliti 697 bayi pada tahun 2006, didapatkan bahwa perkembangan kognitif bayi yang diberikan ASI lebih baik dibandingkan yang tidak diberikan ASI. Selain itu, bayi yang diberikan ASI hingga 9 bulan perkembangan kognitifnya lebih baik dibanding yang hanya diberikan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pada beberapa penelitian lain juga didapatkan bahwa nilai IQ yang tinggi berhubungan dengan pemberian ASI.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Pada ASI terdapat sistem kekebalan tubuh yang terkandung dalam protein-protein seperti lactoferin dan IgA yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi kuman-kuman seperti bakteri, virus maupun parasit. Pemberian ASI eksklusif 6 bulan tanpa pemberian susu formula dapat mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit seperti diare atau radang paru-paru dan membantu mempercepat proses penyembuhan.

Macam-Macam ASI

1. ASI Ekslusif

ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan dalam waktu 6 bulan, tanpa memberikan makanan/minuman pendamping atau pengganti lain selain ASI, seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat (bubur nasi, bubur susu, biskuit dan lainnya).

 

2. ASI Predominan

ASI predominan merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak usia 0-6 bulan ditambahkan dengan pemberian minuman lain berupa teh, madu, air tajin, dan minuman lainnya.

 

3. ASI Parsial

ASI parsial merupakan ASI yang diberi pada anak sejak lahir disamping juga diberi tambahan makanan padat lain seperti bubur, buah dan lainnya selain ASI.

KOMPONEN ASI (AIR SUSU IBU)

Nutrisi yang terkandung di dalam ASI cukup banyak dan bersifat spesifik pada tiap ibu. Komposisi ASI dapat berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi sesuai usianya. Berdasarkan waktunya, ASI dibedakan menjadi tiga stadium, yaitu:

1. Kolostrum (ASI hari 1-4)

Kolostrum merupakan susu pertama keluar yang berbentuk cairan kekuningan yang lebih kental dari ASI matur. Kolostrum diproduksi pada masa kehamilan sampai setelah kelahiran dan akan digantikan oleh ASI transisi dalam dua sampai empat hari setelah kelahiran bayi. Hal ini disebabkan oleh hilangnya produksi estrogen dan progesteron dari plasenta secara tiba-tiba yang menyebabkan laktogenik prolaktin mengambil alih peran produksi air susu, sehingga kelenjar payudaralah yang mulai progresif menyekresikan air susu dalam jumlah besar.

Kolostrum mengandung protein 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2.5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak. Selain itu, kolostrum juga tinggi immunoglobulin A (IgA) yeng berperan sebagai imun pasif pada bayi. Kemudian, kolostrum juga dapat berfungsi sebagai pencahar yang dapat membersihkan saluran pencernaan bayi baru lahir. Volume kolostrum sekitar 150-300 ml/24 jam

2. ASI Masa Transisi (ASI hari 5-10)

ASI masa transisi terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-10, dimana berhentinya produksi kolostrum lebih dua minggu setelah melahirkan dan produksi ASI oleh kelenjar payudara mulai stabil. Kandungan protein dalam air susu semakin menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air dan juga volume ASI akan semakin meningkat. Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI matang. Sedangkan adanya penurunan  komposisi  protein  dalam ASI, diharapkan ibu menambahkan protein dalam asupan makanannnya.

3. ASI Matur

ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya dan komposisinya relative konstan.Kandungan utama ASI matur ialah laktosa  (karbohidrat) yang merupakan sumber energi untuk otak. Konsentrasi  laktosa  pada  air  susu manusia  kira-kira  lebih banyak 50%  dibandingkan  dengan susu sapi. Walaupun demikian, angka kejadian diare karena intoleransi laktosa jarang ditemukan pada bayi yang mendapatkan ASI karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa yang terdapat dalam susu sapi. Selain itu, ASI kaya akan protein whey yang sifatnya mudah diserap oleh usus bayi. Kemudain, ASI matur juga mengandung kadar lemak omega 3 dan omega 6 tinggi yang berperan dalam perkembangan otak bayi. Disamping itu, ASI matur juga mengandung asam lemak rantai panjang diantaranya asam  dokosaheksonik  (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang penting dalam perkembangan jaringan syaraf serta retina mata.

Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

Makanan

Ketenangan jiwa dan pikiran

Penggunaan alat kontrasepsi

Perawatan payudara

Faktor fisiologi

Pola istirahat

Faktor obat-obatan

Berat lahir bayi

Konsumsi rokok dan alkohol

kandungan ASI

a. Lemak

ASI  mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi karena mangandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna lemak. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA, dan asam arakhidonat), yaitu suatu asam lemak esensial untuk  mielinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak.

b. Karbohidrat

Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI adalah laktosa (gula)  dan kandungannya sekitar 20-30 % lebih banyak dibandingkan susu sapi. Laktosa dapat  meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang.

Selain itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik  yaitu, Lactobacillis bifidus. Hasil fermentasi laktosa ialah asam laktat yang akan memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

c. Protein

Protein utama ASI adalah whey yang mudah dicerna oleh bayi sehingga tidak menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan protein ini sekitar 60%. Kemudian, ASI mengandung alfa-laktalbumin yang jarang menyebabkan alergi seperti halnya yang terdapat pada susu sapi.

Selain itu, ASI  juga mengandung lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi dan juga sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dkarenakan, Laktoferin membiarkan flora normal usus  untuk tumbuh dan membunuh bakteri patogen. Zat imun lain yang terkandung dalam ASI adalah kelompok antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine. Taurine berperan dalam pertumbuhan otak, susunan saraf, juga penting untuk pertumbuhan retina.

d. Vitamin, mineral dan zat besi ASI

ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah diserap oleh bayi.

e. Immunoglobulin A (IgA)

ASI tidak hanya berperan sebagai imunisasi aktif yang merangsang pemebntukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan sebagai imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi pada minggu pertama kehidupan dari alergen karena mengandung immunoglobulin A (IgA).

Jadi jangan ragu-ragu lagi bunda untuk memberi ASI bagi si buah hati, karena manfaat tidak hanya bagi bayi namun juga bagi bunda sendiri...

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.motherandbaby.co.id/article/2018/8/15/10511/Pekan-ASI-Sedunia-dan-Manfaat-ASI-Untuk-Anak

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu

https://hellosehat.com/parenting/menyusui/manfaat-asi-kesehatan-bayi-ibu/

Fikawati S, Syafiq A. Status gizi ibu dan persepsi ketidakcukupan ASI.Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012.