Hallo sobat100,
Sobat100 ada berita membanggakan loh!
Tim Olimpiade Sains Indonesia mengukir prestasi internasional bidang kimia dan fisika dengan masing-masing meraih medali emas pada International Chemistry Olympiad (IChO) Ke-50 di Republik Ceko dan International Physics Olympiad (IPhO) Ke-49 di Lisabon, Portugal 21-29 Juli 2018.
Medali emas untuk bidang kimia diraih oleh Ong Christoper Ivan Wijaya, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen YSKI Semarang, sedangkan untuk bidang fisika diraih oleh Johanes, siswa SMA Kristen Frateran Surabaya.
Tim IChO Indonesia juga berhasil meraih satu medali perak oleh Abdullah Muqoddam, siswa Madrasah Aliyah (MA) Negeri Insan Cendekia Serpong dan dua medali perunggu oleh Rizki Kurniawan, siswa SMA Negeri 1 Metro, Lampung serta Muhammad Syaiful, siswa SMA Cindera Mata Bekasi. Keempat siswa tersebut mewakili Indonesia bersaing dengan 309 siswa dari 80 negara peserta IChO pada 2018.
Tim IPhO Indonesia meraih medali perak oleh Jason Jovi Brata, siswa SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dan medali perunggu masing-masing diraih Ahmad Aufar Thoriq, siswa SMA Semesta BBS Semarang, Bryant Juspi, siswa SMA Darma Yudha Pekanbaru, dan Raditya Adhidarma Nugraha, siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta. Lima remaja yang mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional itu mampu bersaing dengan 670 siswa dari 90 negara peserta IPhO 2018.
Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Purwadi Sutanto menyatakan bangga atas prestasi yang diraih para siswa yang merupakan hasil seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional, yakni ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik, setiap siswa yang berprestasi dalam ajang internasional akan mendapatkan penghargaan berupa beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kepala SMA Cindera Mata Bekasi Ros Hayati menjelaskan tentang penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengembangan peserta didik di bidang sains dan teknologi. Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimanfaatkan untuk pembinaan anak-anak, pengembangan anak-anak. Setiap kompetisi kami dorong anak-anak untuk ikut, dan pada OSN 2017 dan 2018 Indonesia berturut-turut mendapat emas di bidang kimia dan biologi, dan sekarang kami bangga atas prestasi siswa kami yang telah ikut IChO di Ceko.
"Sobat 100, Orang sukses akan mengambil keuntungan dari kesalahan dan mencoba lagi dengan cara yang berbeda. Untuk berhasil, jangan pernah menunggu kesempatan baru kamu bergerak. Bergeraklah dan lakukan yang terbaik, seakan kamu akan menjadi seorang super hero esok hari. Ketika kamu gagal, tenang dan temukan cara yang lebih baik untuk jadi lebih berhasil. Cara yang lebih baik menempatkanmu di tempat yang lebih tinggi pula."
DAFTAR PUSTAKA
https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/31/22382501/bersaing-90-negara-siswa-indonesia-raih-emas-olimpiade-fisika-dunia
http://kabar24.bisnis.com/read/20180731/255/822494/siswa-indonesia-raih-medali-emas-di-olimpiade-kimia-dan-fisika-2018
Komentar berhasil disembunyikan.