Penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Menurut data dari Pusdatin Litbangkes Kemenkes (Pusat Data dan Informasi Litbang Kementrian Kesehatan) menyebutkan bahwa setiap tahunnya  63% dari keseluruhan kematian adalah disebabkan karena PTM atau Penyakit tidak menular. Sedangkan 50% lebih dari kematian yang disebabkan oleh PTM tersebut itu adalah kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular atau penyakit yang disebabkan oleh jantung dan pembuluh darah. Contoh dari penyakit kardiovaskular antara lain: Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal Jantung, Darah Tinggi atau Stroke.

Banyak yang beranggapan bahwa umumnya penyakit kardiovaskular ini umumnya menyerang orang yang sudah sepuh. Namun anggapan ini tidak dapat diterima, karena  ternyata tidak sedikit anak-anak muda yang meninggal diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular ini. Adjie Massaid dan Ricky Jo adalah sedikit contohnya. Berita yang terbaru adalah meninggalnya mantan gelandang New Castle United Cheick Tiote pada 5 Juni 2017.

Karenanya menjaga diri dari resiko terkena penyakit jantung adalah sebuah langkah yang sangat bijaksana.

Ahli penyakit jantung dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta Dr. Isman Firdaus SpJP(K) menyebutkan ada rumus ‘telepon’ yang berguna untuk mencegah resiko terkena penyakit jantung. Rumus tersebut adalah 035 140 530.

Lebih lanjut Cardiologist yang menyelesaikan Spesialis Jantungnya dari UI pada tahun 2007 ini, menjelaskan makna angka-angka yang  terdapat pada rumus tersebut adalah sebagai berikut

0 artinya adalah no tobacco

Seperti kita ketahui bersamaan bahwa tembakau atau juga rokok berbahaya bagi kesehatan kita. Ada lebih dari 4800 racun yang terkandung dalam rokok. Menurut data yang dirilis oleh WHO (World Health Organization), penyakit yang disebabkan oleh tembakau/rokok telah menewaskan lebih dari 7 juta orang di dunia setiap tahun.

3 artinya adalah berjalan paling tidak 3 km atau melakukan pekerjaan yang memerlukan gerak badan paling tidak 30 menit paling tidak 3 kali dalam satu minggu. Tentu ini berlaku untuk yang belum terkena penyakit jantung. Sementara bagi penderita penyakit jantung, olahraga justru sangat berbahaya.

Angka berikutnya adalah angka 5. Menurut Dokter yang juga merupakan anggota Indonesian Heart Associaton adalah hendaknya kita makan lima porsi sayur dan buah dalam sehari. Sayur dan buah-buahan merupakan panganan berserat tinggi yang bermanfaat untuk mengurangi resiko penyakit jantung.

Kemudian angka 140 menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik kita tidak boleh lebih dari 140 mmHg. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang terjadi ketika jantung dalam keadaan berkontraksi. Tekanan darah sistolik ini biasa dikenal dengan tekanan darah yang atas.  

Angka 5 yang kedua menunjukan kadar kolesterol maksimal yang dikandung dalam darah yaitu 5 mmol/liter. Kolesterol adalah senyawa lemak atau lipid yang berwujud serupa lilin dan berwarna kekuningan. Kelesterol ada yang baik dan ada yang buruk. Tubuh kita tidak bisa tidak mengandung kolesterol sama sekali karena kolesterol (HDL) itu bermanfaat untuk membersihkan saluran darah dari kotoran-kotoran terutama lemak yang akan menghambat jalannya darah. Namun demikian tetap saja kolesterol ini tidak boleh dikandung tubuh secara berlebih. Karena apabila berlebih akan dapat mengendap dalam pembuluh darah. Endapan kolesterol dalam pembuluh darah akan menyebabkan penyumbatan. Bila terjadi penyumbatan di Jantung akan menyebabkan serangan Jantung. Sedangkan apabila penyumbatan terjadi di otak akan menyebabkan stroke.

Karenanya angka 3 selanjutnya adalah batas maksimal kadar LDL atau kolesterol jahat. Maksudnya kadar LDL dalam darah tidak boleh lebih dari 3 mmol/liter.

Yang terakhir adalah angka nol. Maksudnya adalah no obesity. Menjaga berat badan yang ideal merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung. Karena badan yang gemuk atau kelebihan berat badan akan lebih memicu meningkatnya kadar LDL, tekanan darah dan level gula darah yang berujung dengan meningkatnya resiko terjadinya serangan jantung.  

Seringnya melakukan medical check up secara berkala seperti mengukur tekanan darah, kadar kolesterol dan kadar gula darah merupakan tindakan yang bijaksana untuk mengantisipasi terjadinya penyakit kardiovaskular secara mendadak.

Selamat Hari Jantung Sedunia 29 September 2017