Hallo Sobat100,

Tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Keluarga

     Bagi setiap orang tua yang melakukan komunikasi dengan anaknya bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan si anak tersebut, yaitu mempengaruhi terhadap perilaku dan  pengalaman dalam keluarga. Lewat komunikasi anak bisa menemukan jati dirinya serta memperkuat hubungan pergaulan dengan lingkungan. Dengan demikian berkomunikasilah sesuai dengan gelombang otak anak. Mengapa orang tua harus berkomunikasi sesuai dengan gelombang otak ? Berikut penjelasannya.

Otak adalah suatu organ terpenting pada tubuh manusia yang merupakan pusat dari sistem saraf. Volume otak berkisar 1.350 cc dan mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron untuk menunjang fungsinya. Otak terletak di dalam kepala, dan mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

  • Sebagai pusat regulasi sebagian tindakan yang dialami
  • Sebagai pusat pengatur organ-organ tubuh (misalnya mengatur kerja jantung, hati, dan lain-lain)

Otak merupakan pengendali tubuh. Jika seseorang memiliki otak yang sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika otak seseorang dalam kondisi yang tidak sehat, maka itu merupakan penyebab dari segala masalah pada tubuh.

Jaringan otak manusia yang masih hidup menghasilkan gelombang listrik yang berubah-ubah. Gelombang listrik ini disebut gelombang otak atau brainwave. Dari mana asalnya? Apakah otak kita menghasilkan sendiri gelombang otak tersebut?

Getaran suara (audio) tertentu yang didengarkan telinga, gelombang cahaya (visual) yang kita lihat, serta sinyal raba (kinestetik) dan perasaan hati yang kita rasakan, dapat menggetarkan otak sehingga otak memproduksi gelombang yang frekuensinya sama dengan frekuensi indrawi yang kita terima dari suara, cahaya, raba, dan rasa.

Gelombang otak dapat diukur dengan alat Electroencephalogram (EEG) yang ditemukan pada 1924. Penemu EEG, Hans Berger (21 Mei 1873 – 1 Juni 1941), adalah seorang profesor di bidang neurologi dan psikologi asal Jerman. EEG mampu memvisualisasikan gelombang otak manusia ke dalam bentuk grafik. Penelitian menunjukan bahwa gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang.

 

BAGIAN OTAK BESAR (Cerebrum)

Sesuai dengan namanya, otak besar merupakan bagian yang terbesar pada otak. Otak besar merupakan bagian yang membedakan antara otak manusia dengan otak binatang. Dengan otak besar, manusia dapat berpikir, mengendalikan pikiran, berbicara, mengingat, dan bahkan berbicara. Kecerdasan seseorang juga turut diukur berdasarkan kemampuan otak besar.

Otak besar dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang menyusunnya, yaitu :

  1. Lobus Frontal, yaitu bagian otak besar yang menduduki bagian terdepan dari sturktur otak besar. Lobus temporal memiliki hubungan dengan perilaku manusia, seperti kemampuan bergerak, kognitif, perencanaan, penyelesaian masalah, kreativitas, pusat control perasaan, seks, dan kemampuan berbahasa.
  2. Lobus Parietal, merupakan bagian otak besar yang berada di tengah. Lobus Parietal berhubungan dengan proses sensorik tubuh berupa tekanan, sentuhan, rabaan, dan lain-lain.
  3. Lobus Occipital, merupakan bagian otak besar yang berada paling belakang. Bagian otak besar ini memiliki hubungan dengan penglihatan (visual) manusia, sehingga tubuh mampu membedakan segala hal yang dilihat oleh mata.
  4. Lobus temporal, merupakan bagian otak besar yang berada di bagian samping kiri dan kanan otak. Lobus temporal berhubungan dengan suara (verbal) manusia, sehingga dengan adanya lobus temporal ini, manusia dapat berbicara serta membedakan berbagai bahasa yang digunakan

Otak kita dapat menghasilkan berbagai gelombang secara bersamaan dalam satu waktu. Empat gelombang otak yang diproduksi oleh otak umumnya manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta. Ada juga gelombang otak gamma yang muncul pada kondisi tertentu (biasanya pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi dengan kondisi kesadaran penuh). Akan tetapi selalu ada jenis gelombang otak yang paling dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu.

Berikut disajikan klasifikasi Gelombang Otak berdasarkan frekuensinya

1. GAMMA (32 Hz - 100 Hz)

Gelombang Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.

2. BETA (di atas 12 Hz)



Gelombang Beta memiliki frekuensi 12 – 30 Hz, dominan terjadi pada saat kita dalam kondisi terjaga dan menjalani aktifitas sehari-hari, terutama yang menuntut logika dan konsentrasi tinggi. Anak kita yang sudah berusia diatas 12 tahun, dominan berada di gelombang ini. Anak-anak yang lebih kecil berada pada gelombang ini jika ia dikondisikan berada pada kesadaran penuh dan fokus.

Gelombang Beta terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu

  • Beta 1 (untuk frekuensi rendah 12 – 16 Hz)
  • Beta 2 (untuk frekuensi menengah 16,5 – 20 Hz),
  • Beta 3 (untuk frekuensi tinggi 20,5 – 28 Hz).


Beta 1 berkolerasi dengan sikap tenang, konsentrasi, dan fokus. Beta 2 dikorelasikan dengan peningkatan energi, performa, dan kecemasan. Beta 3 berkorelasi dengan stres yang tinggi, kecemasan, paranoid, energi tinggi, dan gairah yang tinggi. Hormon kortisol dan norepinefrin dihasilkan jika kita terlalu aktif di gelombang Beta 3.

Gelombang Beta 1 dapat dimanfaatkan oleh Ayah Bunda untuk mendidik anak berpikir kritis dan memecahkan masalah.

Waktu-waktu anak berada pada gelombang Beta 1 diantaranya adalah :

1. saat anak (terutama jika usia > 12 tahun) sedang terjaga sepenuhnya
2. saat anak sedang bertanya tentang apapun yang menarik baginya, terutama jika kalimat tanya yang ia gunakan berawalan dengan kata “kenapaâ€
3. saat anak sedang mengalami sensasi emosi, baik itu marah, kesal, kecewa, senang, tertarik, dll.
4. Saat anak sedang menyelesaikan tantangannya baik dalam permainan maupun dalam aktifitas keseharian yang menuntut konsentrasi dan menstimulus penyelesaian masalah, seperti bermain puzzle, menalikan tali sepatu, mengancingkan baju, dll

Komunikasi yang baik saat anak berada pada gelombang Beta dapat menstimulus pola pikir kritis, melatih konsentrasi dan fokus, serta mengasah kemampuan logika dan otak kirinya secara keseluruhan.

Bagaimana caranya?

• Biasakan komunikasi dengan kalimat tanya. Jika anak sedang bertanya, jawab dengan baik, jujur, dan sesuai kebutuhannya
• Kenalkan emosi, lakukan tanya jawab mengenai respon terbaik dari emosi yang dirasakan
• Beri kesempatan dan tidak terburu-buru menolong anak ketika ia terlihat sedang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan apa yang sedang dilakukan
• Bantu anak mengenali, menganalisis dan mengatasi masalah, baik yang berasal dari perasaan maupun berasal dari tantangan yang sedang dikerjakannya.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang sesuai dengan cara kerja otak. Mari kita biasakan berkomunikasi dengan benar, baik, dan menyenangkan.

3. Sensori Motor Rhytm (12 Hz – 16 Hz)



SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder), epilepsi dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .

4. ALPHA ( 8 Hz – 15 Hz )

Gelombang Alpha dominan terjadi pada saat pikiran kita rileks dan tetap waspada atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Seseorang yang sedang rileks, melamun, atau berkhayal gelombang otaknya berada dalam frekuensi ini. Begitu pula saat kita sedang membaca, menulis, berdoa dan kita fokus pada suatu obyek.
Gelombang Alpha berfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar, sehingga jika kita berkomunikasi pada gelombang ini, informasi yang diserap akan masuk ke bawah sadar dan menjadi memori jangka panjang.
Pada gelombang ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia, sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh, sirkulasi darah lancar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.

5. THETA ( 4 Hz – 7 Hz )

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.

Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave) Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta, anda menjadi mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika anda ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.

Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.

Pernahkah Anda mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave) theta juga dikenal sebagai “gelombang ajaibâ€, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah “GOD SPOTâ€

       Gelombang Alpha dominan terjadi pada saat pikiran kita rileks dan masih tetap terjaga. Pada gelombang ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Sedangkan gelombang Theta dominan terjadi saat kita sangat rileks, sangat mengantuk, tidur ringan, atau tidur disertai mimpi. Terjadi pula pada saat kondisi hypnosis, meditasi dalam, dan khusyu. Dalam kondisi ini, pikiran bmenjadi sangat kreatif dan inspiratif, khusyu, rileks, dan mudah muncul intuisi, karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP (Arginine Vasopressin).


      Gelombang Alpha adalah penghubung pikiran sadar dan bawah sadar, sedangkan gelombang theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Berbeda dengan gelombang Beta yang menyajikan informasi-informasi pikiran sadar, pada gelombang Alpha dan Theta informasi yang diserap akan masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi memori jangka panjang. Seringkali dibutuhkan pengulangan informasi dan perilak (ketika orangtua membentuk kebiasaan baik anaknya) hingga hal tersebut menjadi kebiasaan. Pengulangan diperlukan untuk memindahkan informasi dan perilaku dalam pikiran sadar (Gelombang Beta) untuk masuk ke dunia bawah sadar (gelombang Theta).

     Sedangkan informasi yang ditanam saat otak kita berada pada gelombang Alpha dan Theta, akan mendapat akses langsung ke dunia pikiran bawah sadar karena frekuensinya sudah tepat. Dengan kata lain, orangtua memiliki peluang untuk membentuk kebiasaan baik yang akan dilakukan secara otomatis oleh anak, menggunakan komunikasi di Gelombang Alpha dan Theta. Contoh kebiasaan yang tertanam di pikiran bawah sadar adalah makan menggunakan tangan kanan, kita merasa ‘ada yang salah’ jika makan menggunakan tangan kiri, kan?
Pada gelombang Alpha dan Theta, pikiran bawah sadar anak kita tidak membedakan antara apa yang hanya khayalan dan apa yang benar-benar ia alami. Bayangan tersebut hadir dalam imajinasi anak terus menerus hingga menjadi kebiasaan. Dalam ilmu Neuro Linguistic Programme, hal ini disebut juga kekuatan pikiran melalui visualisasi.

Umumnya, anak berusia 6 hingga 12 tahun (Usia SD) dominan berada pada gelombang otak Alpha. Sedangkan gelombang otak Theta mendominasi otak anak usia 2 hingga 6 tahun. Jelas dari perilaku keseharian anak-anak yang dipenuhi imajinasi dan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan (berkat hormon yang dihasilkan pada gelombang Alpha dan Theta).

Sepanjang harinya, anak kita yang berusia 2 hingga 12 tahun berada pada gelombang Alpha dan Theta, terutama saat anak merasa nyaman dan tenang, serta saat anak akan tertidur, akan terbangun, atau saat 15 menit pertama tidurnya. Pada usia inilah saat-saat yang tepat untuk menanamkan nilai dan kebiasaan baik secara langsung ke pikiran bawah sadar anak kita. Bacakan cerita yang inspiratif dan ucapkan doa-doa tentang anak kita di telinganya sebelum ia tertidur.

6. DELTA (0.1 Hz – 3 Hz)

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan frekuensi yang rendah, yaitu di bawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta adalah gelombang yang paling rendah pada otak anda, otak tidak akan pernah mencapai frekuensi 0 hz, karena jika otak anda dalam kasus ini Anda akan mati!

 

7. Schumann Resonance (7.83 Hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekuensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekuensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.


Dukung anak kita untuk mengeksplorasi apa saja yang boleh bagi anak seusianya, beri anak kita mainan dan situasi yang merangsang kreativitas dan imajinasinya. Dorong ia untuk bermimpi.

     Sadari bahwa kata-kata dan sikap kita padanya di usia ini akan memiliki efek pada kehidupan dewasanya. Sikap dan kata-kata apa yang akan kita gunakan? Apakah sikap dan kata-kata yang mengisyaratkan bahwa dunia ini penuh dengan kesempatan atau justru tempat yang menakutkan?.
Sadari juga bahwa kata-kata kita mengenai dirinya akan menjadi keyakinan dan identitas anak kita yang dapat bertahan seumur hidup. Selalu gunakan kalimat dan bahasa tubuh yang positif ketika berbicara dengan anak kita.

SELAMAT HARI KELUARGA...

 

DAFTAR PUSTAKA

https://alifis.wordpress.com/2011/06/02/gelombang-gamma-beta-alpha-tetha-dan-delta-dalam-otak/