Halo Sobat Seratus, tahukah sobat bahwa tanggal 26 September telah ditetapkan sebagai Hari Statistik Nasional?
Tanggal 26 September ditetapkan sebagai Hari Statistik Nasional, karena pada tanggal 26 September 1960 telah diterbitkan UU no 7/60 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordonantie tahun 1934.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat dipisahkan dari Statistik. Statistik adalah sekumpulan data atau informasi yang telah diolah dengan serangkaian metode. Ilmu yang mempelajari tentang metode pengolahan dan analisa data dinamakan Statistika. Jadi Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan mengumpulkan, menganalisa, menginterpretasikan, menyajikan dan merepresentasikan data serta menafsirkan hasil olahan data.
Secara garis besar Statistik terdiri atas Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial. Statistik Deskriptif adalah Statistik yang mempelajari bagaimana cara pengumpulan dan penyajian data sehingga menjadi informasi yang berguna. Statistik Deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai tanpa memberikan kesimpulan apapun terhadap populasi induk darimana data tersebut didapat. Ilmu yang mempelajari tentang cara menganalisa data sehingga dapat ditarik kesimpulan dan peramalan terhadap gejala data disebut Statistik Inferensi. Pada Statistika Inferensi dilakukan pendugaan parameter, membuat dugaan dan menguji dugaan tersebut sampai dapat ditarik kesimpulan yang berlaku secara umum.
Sejarah Lahirnya Ilmu Statistika
Dapat dikatakan bahwa Statistika lahir dari meja judi. Adalah seorang matematikawan amatir yang juga seorang pejudi Cevalier de Mere menanyakan tentang permasalahannya di meja judi. Cevalier de Mere melontarkan pertanyaan bahwa mengapa ia sering kalah berjudi ketika ingin mendapatkan sedikitnya sepasang angka enam ketika dua dadu dilempar bersama sebanyak 24 kali dibandingkan ketika ia menginginkan sebuah dadu angka enam dalam 4 kali lemparan.
Permasalahan ini dibahas tuntas oleh 2 orang sahabatnya yaitu Piere de Fermat dan Blaise Pascal. Maka lahirlah teori Probabilitas modern.
Blaise Pascal juga berpengaruh terhadap munculnya segitiga Pascal yang merupakan cikal bakal munculnya Distribusi Binomial (Newton). Sementara Distribusi Normal diperkenalkan pertama kali oleh Abraham de Mouvre pada 1738 sebagai pendekatan tak hingga pada Binomial. Sementara pada 1809 Gauss mempopulerkan distribusi ini bersama metode kuadrat terkecil dan teorema limit pusat. Sedangkan penamaannya sebagai distribusi normal, dipopulerkan olel Karl Pearson pada awal abad 20.
Sementara yang dikenal sebagai Bapak Statistika Inferensi adalah seorang statistikawan yang bernama Ronald Fisher. Dialah yang mengembangkan Ilmu Statistika Inferensi seperti Estimasi dan Uji Hipotesis.
Dari paparan diatas, jelas bahwa Statistika sangat berperan besar dalam segala bidang. Statistika adalah salah satu alat yang sangat berguna untuk semua bidang. Terutama dalam hal menaksir dan menarik kesimpulan terhadap gejala-gejala yang mungkin terjadi pada suatu populasi.
Secara umum statistika bermanfaat untuk :
- Memberikan informasi dari suatu fenomena. Misalkan 9 dari 10 bintang film menyukai sabun merek tertentu. Atau misal 87% mahasiwa salah jurusan.
- Meramalkan watak atau menarik kesimpulan dari suatu populasi dengan kadar tingkat kepercayaan yang terukur. Misalkan mengukur tingkat elektabilitas suatu calon kepala daerah. Atau memprediksi hasil suatu pemilihan umum suatu daerah.
- Menentukan apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sebuah fenomena. Misalkan adalah menentukan apa saja faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen terhadap produk tertentu.
- Mengetahui efek dari suatu variabel. Misalkan untuk menentukan tingkat kemanjuran pil kina terhada penyakit malaria. Atau menentukan pengaruh naiknya harga BBM terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
- Meramalkan suatu kejadian yang akan datang. Misalkan menentukan apakah nanti malam akan turun hujan atau tidak.
- Dan lain-lain.
Komentar berhasil disembunyikan.