Penyakit yang disebabkan oleh tembakau adalah sebuah ancaman yang sangat serius. Menurut data yang dirilis oleh WHO (World Health Organization), penyakit yang disebabkan oleh tembakau/rokok adalah salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar yang dihadapi dunia. Tembakau/rokok telah menewaskan lebih dari 7 juta orang di dunia setiap tahun.
Karenanya, maka setiap tanggal 31 Mei WHO senantiasi memperingatil Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Peringatan ini merupakan sebuah kampanye untuk menekan angka penderita penyakit yang disebabkan oleh tembakau.
Pada tahun ini, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengambil tema: “Tembakau, mengancam kita dan pembangunan.â€
Rokok, mengancam kita semua. Demikian yang dikatakan oleh Direktur Jenderal WHO Dr Margaret Chan di Genewa baru-baru ini.
"Rokok memperburuk kemiskinan, mengurangi produktivitas ekonomi, berkontribusi pada pilihan makanan rumah tangga yang buruk, dan mencemari udara dalam ruangan," imbuh wanita kelahiran Hongkong 21 Agustus 1947 ini.
Jelas bahwa rokok mengancam pembangunan nasional dan daerah dalam banyak hal. Misalnya:
Kemiskinan:
Sekitar 860 juta perokok dewasa tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa di rumah tangga termiskin, pengeluaran untuk produk tembakau seringkali mewakili lebih dari 10% dari total pengeluaran rumah tangga. Hal ini berarti mereka akan kekurangan uang untuk makan, pendidikan dan perawatan kesehatan.
Selain itu kematian dan penyakit yang disebabkan rokok seperti penyakit jantung, kanker dan hepatitis adalah pendorong kemiskinan. Ia menyebabkan rumah tangga tanpa pencari nafkah. Termasuk mengalihkan alokasi sumber daya rumah tangga yang terbatas untuk membeli rokok daripada bahan makanan dan sekolah. Tentu hal ini akan memaksa banyak orang untuk membayar biaya pengobatan.
Anak-anak dan pendidikan:
Pertanian tembakau menghentikan anak-anak yang bersekolah. 10% -14% anak-anak dari keluarga yang hidup dari tembakau putus sekolah dikarenakan bekerja di ladang tembakau.
Selain itu, 1 dari 2 orang anak disinyalir telah menjadi perokok pasif. Yaitu orang yang tidak merokok tetapi turut serta menerima dampak rokok. Banyak anak-anak yang meninggal karena ISPA disebabkan ia sebagai perokok pasif.
Wanita:
60% -70% pekerja peternakan tembakau adalah wanita. Dan ini berbahaya karena menjalin kontak dekat dengan bahan kimia berbahaya.
Kesehatan:
Rokok menyumbang 16% sebab dari semua penyakit yang tidak menular seperti jantung, hipertensi, diabetes, osteoporosis, alzheimer, kanker, gangguan kehamilan dan janin.
Menurut laporan WHO, rokok juga mengancam lingkungan hidup. Hal ini di karenakan
- Limbah tembakau mengandung lebih dari 7000 bahan kimia beracun yang meracuni lingkungan, termasuk karsinogen manusia. Karsinogen adalah zat yang memicu kanker pada manusia.
- Emisi asap tembakau menyumbang ribuan ton karsinogen manusia, racun, dan gas rumah kaca ke lingkungan. Dan limbah tembakau adalah jenis sampah terbesar dengan hitungan di seluruh dunia.
- Bisa sampai 10 miliar dari 15 miliar rokok yang dijual setiap hari dibuang ke lingkungan.
- Puntung rokok berjumlah 30-40% dari semua barang yang dikumpulkan di pembersihan pesisir dan perkotaan.
Tentu ancaman rokok yang paling dapat dirasakan bagi perokok sendiri adalah ancamannya terhadap kesehatan.
Seorang yang merokok, pada hakikatnya adalah seseorang yang menabung racun sedikit demi sedikit bagi dirinya sendiri. Seorang perokok, mempunyai peluang 2 sampai 4 kali lipat menderita penyakit jantung dibanding orang yang tidak merokok.
Selain itu, kandungan tar yang terhisap bersama asap rokok, akan mengendap di paru-paru. Dampaknya adalah akan menghambat kinerja rambut-rambut kecil yang melapisi paru-paru dan berfungsi untuk membersihkan kuman dan hal lain yang keluar dari paru-paru.
Memang dengan merokok, perokok akan memperoleh sedikit manfaat. Akan tetapi bahaya akibat merokok jauh lebih besar dari pada manfaatnya. Bukan hanya untuk kesehatan dirinya sendiri saja, tetapi juga untuk orang-orang disekitarnya. Karena itu, matikanlah rokokmu sekarang juga.
Rujukan
1. http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2017/no-tobacco-day/en/
Komentar berhasil disembunyikan.