Hallo Sobat100,

Pada tanggal 10 Januari diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup.

 

Tujuan diciptakannya peringatan hari yang berkaitan dengan lingkungan hidup adalah untuk menumbuhkan kesadaran pada manusia, yang hidupnya bergantung dan memiliki timbal balik dengan alam. Dengan kata lain, rusaknya alam juga akan menyebabkan rusaknya kehidupan manusia dalam skala global.

Organisasi PBB yang bergerak di lingkungan hidup, yaitu United Nations Environment Programme (UNEP), memiliki berbagai macam program yang bertujuan untuk membantu negara-negara di dunia untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan terkait lingkungan hidup. Salah satu bentuk program kebijakan dari UNEP adalah dibuatnya hari-hari lingkungan hidup sedunia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia juga telah membuat daftar hari lingkungan hidup nasional, dengan tujuan menumbuhkan rasa kesadaran bagi Bangsa Indonesia pada khususnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan akan memberikan dampak dalam jangka waktu yang singkat maupun lama.[1] 

Untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Indonesia tim100 akan membahas mengenai masalah lingkungan hidup yang ada di Indonesia. Sehingga kita sebagai masyarakat akan lebih menjaga lingkungan hidup kita menjadi lebih baik.

Indonesia dengan beragam bentuk fisik (relief) dan penduduknya memiliki beberapa permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup Indonesia terjadi di berbagai sektor beserta segala kompleksitas, penyebab, dan akibat masing-masing.

Permasalahan Lingkungan Hidup yang Sering Terjadi di Indonesia

1. Permasalahan Air

Indonesia memiliki permasalahan air yang seringkali diakibatkan oleh penduduknya sendiri. Berikut beberapa permasalahan air yang banyak terjadi di Indonesia.

A. Permasalahan Sungai

Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan, yaitu sebagai sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis. Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai limbah di antaranya:

  1. Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan sampah yang sengaja dibuang ke sungai.
     
  2. Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang berbahaya dan beracun.
     
  3. Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk.
     
  4. Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang.

B. Pencemaran Air Tanah

Perumahan di kota-kota padat di Indonesia  banyak yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung bakteri Fecal coli, coliform, serta mineral-mineral seperti besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic tank). Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antara septic tank dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah.

Selain itu, pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk juga menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai (seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi kualitas air tanah yang disedot oleh kota.

Pencemaran air memberikan dampak sebagai berikut:

  1. Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan pada tumbuhan air. Dampak lebih lanjut yang terjadi adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti akan merugikan manusia sendiri.
     
  2. Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan penduduk di sepanjang DAS karena menjadi sumber berbagai penyakit.
     
  3. Terjadinya banjir di musim hujan.
     
  4. Bau menyengat dari limbah pabrik.
     
  5. Terjadinya kelangkaan air bersih.
     
  6. Terjadinya blooming algae, suatu keadaan ketika air sungai dan danau ditutupi oleh ganggang yang menyebabkan matinya biota bawah air. Blooming algae disebabkan oleh banyaknya pupuk yang terlarut dalam air.
     
  7. Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari biota laut, sehingga turut membawa petaka bagi manusia yang mengonsumsinya. Sebgai contoh penyakit Minamata di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam tubuh ikan laut yang dikonsumsi orang-orang.
     
  8. Upaya penganggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan  langkah berikut.
     
  9. Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak bisa didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.
     
  10. Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi dan menjaga pelestarian air.
  11. Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai.

2. Permasalahan Sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan tingkat konsumsi masyarakat juga bertambah banyak. Hal ini memberi kontribusi langsung pada meningkatnya volume sampah yang tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya. Hal ini menyebabkan banyak terjadi permasalahan lingkungan hidup. Sebut saja lingkungan menjadi kotor, jorok, bau, dll. Itu baru contoh sekitar. Contoh lebih lanjut adalah gejala keracunan dan merebaknya penyakit.

Beberapa langkah untuk menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia di antaranya berikut ini.

  1. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola sampah. Lokasinya harus jauh dari permukiman penduduk.
     
  2. Penerapan prinsip 4R: replace (mengganti), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).
     
  3. Penematan bak sampah yang terpisah antara oraganik dan anorganik sehingga mempermudah pengelolaannya.
     
  4. Memproduksi dan memasyarakatkan peralatan untuk mendaur ulang sampah.
     
  5. Mengadakan kerja bakti secara berkala.

3. Permasalahan Hutan

Pola konsumsi masyarakat kian meningkat terutama yang berhubungan dengan hasil hutan. Kebutuhan akan kertas, mebel, dan bahan bangunan telah meningkat tajam. Hal ini dapat menguras keberadaan hutan produksi. Sebenarnya kita pun sering merusak hutan. Dengan membuang-buang kertas atau memakainya secara berlebihan, kita turut andil dalam mendorong para penebang hutan liar melaksanakan aksinya.

Berdasarkan data BPS tahun 2004, luas hutan yang telah rusak maupun kritis telah mencapai 59 juta hektar. Rata-rata terjadi pengurangan luas hutan 1,6 juta hektar per tahun. Bayangkan bagaimana kondisi hutan Indonesia 10 tahun ke depan. Kerusakan hutan telah berakibat buruk pada kehidupan, seperti tanah longsor, banjir, hilangnya banyak spesies hewan dan tumbuhan, tanah tandus dan tidak produktif, kekeringan, pemanasan global, dll.

Kelestarian hutan Indonesia perlu dilakukan dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :

  1. Melakukan reboisasi.
     
  2. Jika ingin menebang kayu, lakukan sistem tebang pilih.
     
  3. Masyarakat, lembaga swadaya, dan pemerintah harus mengawasi dan menjaga hutan.
     
  4. Memberikan sanksi berat bagi penebang hutan liar.

4. Permasalahan Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang memiliki kekayaan alam beragam karena merupakan pertemuan antara wilayah darat dan wilayah laut. Berbagai jenis makhluk hidup dapat ditemukan di pantai. Di daerah pantai dapat ditemukan hutan bakau, terumbu karang, dan tentu saja pasir pantai.

Hutan bakau dapat dijadikan bahan baku pembuatan mebel. Terumbu karang merupakan kawasan yang indah, namun sayang sering ada tangan-tangan jahil yang mencopoti terumbu karang untuk dijual. Adapun pasir pantai dapat dijadikan bahan bangunan. Pengerukan sumber daya alam pantai secara berlebihan dapat membuat pantai menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ekosistem pantai akan hancur.

Untuk mengurangi dampak rusaknya ekosistem pantai, perlu dilakukan langkah berikut:

  1. Reboisasi hutan bakau.
     
  2. Dibuat peraturan yang membatasi penambangan pasir.
     
  3. Masyarakat terutama nelayan ikut berperan aktif dalam menjaga daerah pesisir pantai.
     
  4. Pemberian tanggung jawab untuk konservasi hutan di sepanjang pantai bagi pengusaha yang bergerak di bidang wisata bahari.[2]

Cara Sederhana Menjaga Lingkungan

Sobat100 ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan. Cara sederhana untuk menjaga lingkungan sebagai berikut :

1. Menghemat penggunaan air

Kebiasaan yang sering sobat100 lakukan sehari-hari adalah mandi, biasanya sobat100 mandi berapa lama. Semakin lama berada di kamar mandi , maka semakin banyak air yang sobat100 gunakan.

Menurut The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan terjadi kekurangan air bersih dalam skala global pada tahun 2030. Dengan menghemat air, Kamu tentu dapat membantu mencegah terjadinya hal tersebut.
 
2. Kurangi konsumsi air kemasan

Kamu memiliki mobilitas yang tinggi dalam keseharian, tentu tidak bisa lepas dari konsumsi air kemasan. Air merupakan mineral atau cairan yang diperlukan oleh tubuh.
Namun bagaimana jadinya jika tubuh kamu sehat namun lingkungan menjadi tidak sehat karena sampah yang dihasilkan. Tidak ada salahnya kamu membawa botol  atau kemasan yang bisa digunakan untuk beberapa kali pemakaian.

3. Manfaatkan lahan kosong untuk menghijauan

Jika kamu memiliki lahan kosong di rumah, manfaatkan lahan tersebut untuk ditanami tumbuhan. Jika kamu tinggal di kota urban, yang jarang memiliki lahan kosong. Kamu bisa memanfaatkan pot atau media lainnya untuk menanam. Selain mencegah efek rumah kaca, manfaat yang dapat kamu rasakan adalah udara bersih yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut. Kamu juga bisa mendapatkan buah atau hasil dari tanaman yang kamu rawat tersebut.

4. Biasakan buang sampah pada tempatnya

Sampah menjadi permasalahan terbesar di Indonesia, sekian ton kubik sampah dihasilkan dari berbagai aktivitas atau kegiatan di masyarakat. Kebiasaan membuang sampah sembarangan juga menjadi sebuah pemandangan yang sudah tidak asing lagi. [3]

Sobat100 termasuk salah satunya? Hati-hati kebiasaan buruk tersebut berdampak tidak baik bagi lingkungan. Biasakan membuang sampah ditempatnya, hal kecil tersebut bisa kamu mulai dari sekarang.

Save a Tree and Save Everything Else...

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA :

1. Adit. 2018. Daftar Hari Lingkungan Hidup Nasional & Internasional. catatanalam.wordpress.com

2. Sudewa, Ari. 2013. Beberapa Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia. arisudev.wordpress.com

3.  Mardinata, Sulung Lahitani. 2018. Hari Lingkungan Hidup Nasional, Tanamkan 4 Hal Ini Pada Dirimu. liputan6.com